Tuhan Mendahului Kita: Rencana dan Penyertaan-Nya

Devotional

Sermon Summary

Bible Study Guide

Sermon Clips

1. "Tuhan gak bisa dibatasi sama kronos. Tuhan bergerak di dalam namanya kairosnya Tuhan. Dan itu sebabnya dia di atas segala-galanya. Bahkan kalau dikatakan dia mendahului kita, berarti dia ada di depan kita. Kalau kita bicara dia di depan kita, itu berarti di hari esok kita dia ada di sana. Di hari Senin besok, dia ada di sana. Sudah menyiapkan yang terindah bagi kita, karena waktu ditembus sama Tuhan." [54:04] (26 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2. "Jangan takut, karena Tuhan akan berjalan di depanmu. Tuhan mendahului kita. Tuhan sudah ada di depan kita. Tuhan ada, Tuhan maha hadir. Tuhan ada di dalam kita. Tuhan ada di mana-mana, dan Tuhan ada di depan kita. Berarti Tuhan sudah ada di masa depan kita." [55:42] (19 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3. "Kalau Tuhan. Tuhan mendahului kita. Dan Tuhan sudah tahu masa depan kita seperti itu. Dan pasti indah bersama dengan dia. Dia mau ketika nanti ada tanggung jawab yang baru di depan kita. Dia mau kita melewati banyak proses. Supaya kita berubah. Untuk akhirnya sampai ke titik itu. Dimana kita menikmati tanggung jawab yang baru. Sebuah hal yang dasyat. Pintu yang baru dibukakan sama Tuhan." [59:54] (29 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4. "Ketika Tuhan mendahului kita. Penyertaannya tidak pernah gagal. Tuhan bisa pakai apa saja dan siapa saja. Untuk menyertai kita. Dan mencukupkan kebutuhan kita. Itu Tuhan. Berarti kan ini burung-burung gagak. Ketika diperintahkan kan dia harus ngambil roti. Berarti kemungkinannya apa? Ngambil roti dari rumahnya orang. Yang punya persediaan. Ngambil daging dan dagingnya pasti bagus. Kalau penyertaan Tuhan. Kan diperintahkan." [01:04:05] (31 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5. "Kalau Tuhan sudah mendahului kita. Tuhan siapkan yang terbaik. Kenapa kamar isolasinya penuh? Karena Tuhan mau kasih yang the best. Itu Tuhan. Saya tuh keluar loh. Setelah saya keluar. Saya disembuhkan Tuhan ya. Setelah satu bulan. Dokter bilang gini. Gak apa-apa sekarang istirahat dua minggu. Balik lagi kesini. Jadi saya tinggal di apartemen temen saya waktu itu. Dua minggu." [01:10:19] (23 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


6. "Kalau Tuhan mendahului kita. Berarti pasti ada prosesnya. Supaya kita catch up sama dia. Semua-semua rencana yang sudah disiapkan di masa depan kita. Berarti ada proses tuh. Jangan tinggi hati. Bilang Tuhan berikan kerendahan hati. Supaya ketika aku masuk. Proses ini. Aku mau diubah sama Tuhan. Karena kerendahan hati. Selalu mendahului kehormatan. Gak pernah kehormatan mendahului kerendahan hati. Gak pernah." [01:25:54] (28 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


7. "Kalau ada pintu ditutup. Karena aku sudah mendahuluimu. Aku yang pertemukan kamu sama dia. Dia butuh kamu. Kamu juga butuh diubahkan. Saya tanya sama orang itu. Mas kok bisa satu menit ada di depan rumah saya? Loh Pak. Saya barusan dropin ibu di sebelah rumah Bapak. Sebelah rumah saya itu rumah mama saya. Baru saya dropin ibu. Tiba-tiba ting di aplikasi. Oh sebelah rumahnya. Oh enak banget Pak. Langsung dapet penumpang lagi. Oh ternyata Bapak tuh." [01:31:59] (28 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


8. "Kalau Tuhan sudah di depan kami. Berarti perkara indah menanti bagi kami. Kami percaya Tuhan. Pertolongan kesembuhan sedang on the way dalam hidup kami. Ajari kami supaya di dalam proses kehidupan ini kami rendah hati. Kami saling mengampuni. Kami tidak banding-bandingkan diri dengan orang lain. Karena tidak ada siapapun dan apapun yang sanggup mendahului Tuhan. Waktu Tuhan selalu indah bagi kami." [01:33:09] (24 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


Ask a question about this sermon