Menghadapi penantian dalam hidup, kita diajak untuk mengalami penyertaan Tuhan dan memahami isi hati-Nya. Memiliki pikiran yang benar akan mengubah hidup kita dan memberi dampak pada orang di sekitar kita. Banyak orang mengaku Kristen, tetapi tidak memahami arti sebenarnya dari kekristenan. Menjadi Kristen berarti menjadi pengikut Kristus yang sejati, bukan sekadar menjalankan agama. Di Antioquia, para pengikut Kristus pertama kali disebut Kristen, bukan sebagai identitas yang mereka pilih, tetapi sebagai ejekan. Namun, mereka membuktikan bahwa hidup mereka berbeda dan mengubah dunia.
Para murid Yesus, meskipun awalnya lari saat Yesus ditangkap, akhirnya mengerti kuasa kebangkitan dan Roh Kudus yang tinggal dalam mereka. Mereka menyadari bahwa tubuh mereka adalah bait Allah dan mulai menjungkirbalikkan dunia dengan Injil. Gereja mula-mula bertumbuh secara organik, dan Tuhan menambahkan jumlah mereka karena mereka dapat mengelola jiwa-jiwa baru dengan baik. Kita diajak untuk tidak hanya mengejar jumlah, tetapi membangun kualitas iman yang luar biasa.
Dalam perjalanan hidup, kita sering kali lebih fokus pada jawaban doa daripada menikmati penyertaan Tuhan. Seperti Yosua yang diberi janji Tuhan sebelum memasuki tanah perjanjian, kita juga berdoa dari posisi yang sudah menang karena Kristus telah menyelesaikan semuanya di kayu salib. Namun, kita harus kuat dan teguh menghadapi rintangan, menikmati proses, dan menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
Kita sering kali terkesima dengan pemberian Tuhan, bukan dengan Tuhan sendiri. Seperti sepuluh orang kusta yang disembuhkan, hanya satu yang kembali untuk bersyukur. Kita diajak untuk mencari Tuhan dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, dan segala sesuatu akan ditambahkan dalam hidup kita. Menjadi pengikut Kristus berarti mengenal siapa Tuhan kita dan tetap setia meskipun keinginan kita tidak terpenuhi.
Key Takeaways
- 1. Menjadi Kristen sejati berarti menjadi pengikut Kristus yang mengerti isi hati Tuhan, bukan sekadar menjalankan agama atau mengejar pemberian-Nya. Kita harus memiliki pikiran yang benar agar hidup kita berdampak dan diubahkan. [04:08]
- 2. Dalam perjalanan iman, kita sering kali lebih fokus pada jawaban doa daripada menikmati penyertaan Tuhan. Kita harus belajar menikmati proses dan menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, meskipun rintangan menghadang. [19:45]
- 3. Kita berdoa dari posisi yang sudah menang karena Kristus telah menyelesaikan semuanya di kayu salib. Namun, kita harus kuat dan teguh menghadapi rintangan, menikmati proses, dan menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. [21:33]
- 4. Kita sering kali terkesima dengan pemberian Tuhan, bukan dengan Tuhan sendiri. Kita diajak untuk mencari Tuhan dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, dan segala sesuatu akan ditambahkan dalam hidup kita. [35:20]
- 5. Menjadi pengikut Kristus berarti mengenal siapa Tuhan kita dan tetap setia meskipun keinginan kita tidak terpenuhi. Kita harus mengejar Tuhan, bukan sekadar pemberian-Nya, agar hidup kita diubahkan dan berdampak. [51:37]
Youtube Chapters
- [00:00] - Welcome
- [03:06] - The Origin of the Term "Christian"
- [04:08] - True Followers of Christ
- [04:52] - The Unique Gospel of John
- [10:50] - Diversity in Worship Practices
- [11:33] - Human Imperfections in Religion
- [12:25] - The Role of Faith Leaders
- [16:27] - Personal Testimony of Faith
- [18:05] - Joshua's Journey and God's Promises
- [19:45] - Enjoying God's Presence
- [20:38] - Facing Challenges with Courage
- [21:33] - Praying from a Position of Victory
- [26:56] - Misunderstanding God's Role
- [28:27] - The Essence of Being a Christian
- [32:20] - Gratitude Beyond Gifts
- [35:20] - Seeking God First
- [37:25] - Understanding Our Identity
- [40:28] - Discovering Our Strengths
- [42:29] - Embracing Our Unique Talents
- [44:21] - The Hope of Heaven
- [47:31] - Commitment Without Conditions
- [51:37] - The True Essence of Christianity
- [52:38] - Closing Prayer and Reflection