1. "Saya percaya bahwa kita semua dalam hidup ini Tentunya Dalam mengikut Tuhan kita bukan hanya menikmati Semua yang baik Tapi seringkali Tuhan akan izinkan juga Kita mengalami yang tidak Baik ya Mengikut Tuhan bukan hanya bicara tentang Semua yang enak Tapi suatu saat Tuhan akan izinkan Kita mengalami yang tidak enak Saudara mau sungguh-sungguh ikut Tuhan atau tidak Ya ini adalah konsekuensi Karena kita hidup di dunia Lusuh itu anak Tuhan Bu Kenapa saya menghadapi masalah? Kalau saudara menghadapi masalah Itu tandanya saudara masih ada di dunia Kalau sudah tidak ada masalah Berarti kau sudah pindah di alam Alam lain ya Di dunia roh yang lain Jadi kalau kita masih ada masalah Itu puji Tuhan."
[23:31] (54 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

2. "Kenapa kita ikut Tuhan? Karena memang dunia ini tempatnya Jadi masalah buat lo Tempatnya masalah Kenapa kita ikut Tuhan? Supaya kalau masalah datang Kita beroleh kekuatan Jadi rubah paradigma kita Rubah cara pandang kita Bahwa ikut Tuhan itu tidak ada masalah Siapa bilang? Semua tokoh-tokoh di atas kita Alkitab yang ikut Tuhan itu Hidupnya mengalami masalah Kalau kita membaca kitab ayub Setelah saya baca kitab ayub Saya menjadi malu Ternyata ada orang di alkitab Yang pergumulan Penderitaannya itu Tidak ada di dunia manusia ini Yang mengalami pergumulan Itu seberat ayub."
[25:09] (53 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

3. "Ayub berkata begini, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Luar biasa gak imannya? Saya mau tanya, saudara ditipu orang, uangnya dibawa lari sama orang. Saudara berkata, puji Tuhan. Tuhan yang memberi, dia yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Saudara begitu kalau ditipu orang, itu baru ditipu orang itu. Belum anaknya mati, semuanya habis dalam waktu sekejap. Saya tidak bisa membayangkan. Akhirnya iblis menghadap lagi kepada Tuhan. Tuhan bilang, bagaimana? Terbuktikan hambaku itu setia Ayub. Oh karena dia masih sehat. Coba engkau cabut perlindunganmu atas tubuhnya. Aku mau lihat apakah dia akan tetap memuji engkau."
[29:11] (66 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

4. "Kalau kita membaca kitab ayub, maka kita ini menjadi orang yang tidak alai lebay. Tidak merasa paling menderita. Perlu baca kitab ayub. Siapa yang sudah pernah baca kitab ayub? Yang belum nanti pulang baca. Yang malas baca? Sepsis. Subscribe channel Youtube saya. Saya membahas di mesbah doa. Kitab ayub dari pertama sampai selesai. Perlu Anda baca kitab ayub. Karena semua yang ditulis dalam firman Tuhan ini, itu Tuhan punya maksud dan rencana. Tapi kenapa kita ini seringkali gagal menghadapi kehidupan? Karena kau tidak baca Alkitab. Banyak sekali nilai berharga dalam kitab ayub ini, saudara. Luar biasa."
[32:16] (48 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

5. "Kalau engkau memilih untuk hidup berbuat dosa, emang Tuhan tuh rugi apa? Tuhan tuh enggak pernah rugi waktu kita memilih untuk hidup berdosa. Itu pilihanmu. Itu pilihanmu sendiri. Anak muda, waktu kau pilih hidup dalam dosa, sorry, Tuhan enggak pernah rugi. Jangan terlalu ge'er. Merasa kalau kita ini hidup kudus, berjuang mematikan daging, terus Tuhan untung gitu. Tuhan enggak untung kalau kau hidup dalam kekudusan, Dia juga enggak untung. Sebaliknya kalau kau hidup dalam dosa, Dia juga enggak rugi. Jadi ayo kita mulai menyadari hidup ini, hidup kita ini singkat loh. Sangat singkat. Enggak ada yang pernah tahu kita ini bisa hidup sampai umur berapa."
[40:50] (49 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

6. "Tuhan itu enggak rugi. Enggak rugi. Anak muda, bertobatlah selama masih ada waktu. Hari-hari ini kita hidup di hari-hari yang terakhir. Tuhan yang pegang kendali. Kita dengar berita-berita akan datang gempa megateras. Ya, bisa terjadi. Karena itu sudah didengungkan dari beberapa tahun lalu. Bahkan Jepang juga sudah mengingatkan, bahwa memang Indonesia ini banyak lempengan yang itu bergeraknya setiap ratusan tahun sekali. Pernah terjadi di Kota Palu. 100 tahun. Setiap 100 tahun itu terjadi. Dan hari-hari ini sudah, hari-hari penggenapan lempengan itu akan bergerak lagi. Dan itu benar-benar terjadi di Kota Palu itu. Ngeri, saudara."
[44:10] (48 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

7. "Makanya ibu-ibu tidak usah terlalu sedih kalau kehilangan suami. Karena suami itu dua saja. Kalau tidak diambil Tuhan, diambil pelakor. Itu milik Tuhan, biarkan. Doakan saja. Kalau dia suka main-main sama pelakor, doakan Tuhan. Daripada pelakor yang ambil, mending Tuhan yang ambil. Lebih aman hidupnya. Jadi hati-hati, bapak-bapak. Kalau istrimu berdoa begitu, hati-hati. Dia bilang, iya, Bu. Tuhan jelas bicara. Tidak ada yang menjadi milikmu di dunia ini. Anakmu itu milikku. Suamimu itu milikku. Apapun yang kau punya hari ini, milikku, kata Tuhan."
[51:07] (37 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

8. "Kalau kau berbuat dosa, apa untungnya bagi Tuhan? Apa yang kau berbuat terhadap dia? Sebaliknya, dikatakan ayat yang ke-7. Jikalau engkau benar, apakah yang kau berikan kepada Tuhan? Atau apakah yang diterimanya dari tanganmu? Kalau engkau memilih untuk hidup benar, emang Tuhan untung apa? Sebab kebenaran manusia dihadapan Tuhan seperti kain. Kain kotor, kata firman Tuhan. Semua kebenaran kita dihadapan Tuhan itu seperti kain kotor. Tidak ada yang benar kita ini. Karena manusia telah dikandung di dalam dosa. Dan kita lahir sudah di dalam dosa. Jadi kebenaran kita dihadapan Tuhan seperti kain kotor."
[54:24] (46 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

9. "Kalau kau memilih hidup berbuat dosa, Tuhan tidak rugi. Tapi yang rugi adalah dirimu sendiri. Ingat ya, anak muda. Kalau kau hari ini tetap memilih untuk hidup dalam dosa. Berhofurahoya, dugem. Hidup dalam kenajisan Tuhan itu tidak rugi. Yang rugi adalah dirimu sendiri. Karena upah dosa itu ialah maut. Tinggalkan dosamu. Hari ini kalau firman Tuhan masih berbicara, terima dengan hati yang lemah lembut. Dan bilang, Tuhan aku mau bertobat. Amin, saudara. Selama masih ada kesempatan, bertobat. Jangan nikmati dosamu."
[55:16] (48 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

10. "Kalau kau masih punya kepahitan, takut akan Tuhan. Lepaskan pengampunan. Ya. Tapi dia itu tipu saya. Bawa lari uang saya. Biarin. Kita berkata Tuhan yang memberi. Dia yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Agak sedikit merubah ayat sih. Ya. Yang tepuk tangan ini orang-orang yang uangnya dibawa lari orang nih. Saya tahu dia menghibur dirinya. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Ikhlas. Ikhlas. Tidak usah ditagi. Ikhlas. Karena kalau kau pikir terus uang yang hilang itu. Kau sakit kepala. Kau tidak diberkati Tuhan loh. Kita melepaskan pengampunan. Bukan untuk kebaikannya orang itu. Tapi untuk kebaikan dirimu sendiri."
[58:23] (42 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)