Day 1: Mempersembahkan Hidup sebagai Persembahan yang Hidup
Hidup sebagai orang percaya bukan hanya tentang menghadiri kebaktian atau menjalankan tradisi, melainkan tentang memilih untuk menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup. Ini berarti setiap aspek kehidupan—tubuh, jiwa, dan roh—diserahkan kepada Allah, bukan karena paksaan, tetapi sebagai wujud cinta dan ketaatan. Ketika kita memilih untuk hidup seperti ini, kita mengalami ibadah yang sejati, di mana hidup kita menjadi alat Tuhan untuk memberkati orang lain dan menggenapi rencana-Nya. [48:11]
Roma 12:1-2 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Refleksi: Dalam hal apa Anda masih menahan diri untuk tidak sepenuhnya menyerahkan hidup kepada Tuhan? Apa langkah konkrit yang bisa Anda ambil hari ini untuk mempersembahkan hidup Anda sebagai persembahan yang hidup?
Day 2: Pola Pikir Menentukan Pola Hidup
Pola pikir yang kita miliki akan menentukan bagaimana kita menjalani hidup. Kekristenan mengajarkan bahwa seluruh keberadaan kita—tubuh, jiwa, dan roh—adalah penting di hadapan Tuhan. Berbeda dengan pola pikir dunia yang hanya mementingkan salah satu aspek, Tuhan ingin kita memperbarui cara berpikir agar hidup kita utuh dan berdampak, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi orang di sekitar kita. [55:41]
1 Korintus 15:42 (BIS) Begitu halnya nanti, dengan orang-orang mati yang dihidupkan kembali, tubuh yang dikubur itu adalah tubuh yang bisa busuk, karena diciptakan dari tanah, kembali ke tanah. Tetapi tubuh yang dihidupkan kembali adalah suatu tubuh yang tidak bisa rusak.
Refleksi: Bagaimana pola pikir Anda selama ini mempengaruhi cara Anda memperlakukan tubuh, jiwa, dan roh Anda? Apa satu perubahan pola pikir yang ingin Anda latih minggu ini?
Day 3: Roh Allah Memampukan Kita Mengerti Rencana Tuhan
Hanya dengan pertolongan Roh Allah, kita dimampukan untuk mengerti dan menghidupi apa yang Tuhan rencanakan bagi hidup kita. Roh Kudus diberikan kepada setiap orang percaya, bukan hanya untuk pengalaman rohani, tetapi agar kita dapat menangkap hikmat dan rencana Allah yang melampaui apa yang bisa kita lihat, dengar, atau bayangkan. Dengan demikian, hidup kita dapat diarahkan sesuai dengan kehendak-Nya, bukan sekadar mengikuti logika dunia. [01:08:36]
1 Korintus 2:9-12 (TB) Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Sebab, siapakah di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
Refleksi: Dalam hal apa Anda merasa sulit memahami rencana Tuhan? Mintalah Roh Kudus hari ini untuk menolong Anda melihat dan mengerti kehendak-Nya dalam situasi yang sedang Anda hadapi.
Day 4: Identitas Sejati Datang dari Apa yang Tuhan Katakan
Identitas dan nilai diri kita tidak ditentukan oleh penilaian orang lain atau standar dunia, melainkan oleh apa yang Tuhan katakan tentang kita. Ketika kita membiarkan Roh Allah mengubah cara kita memandang diri sendiri, kita akan menemukan kebebasan dari rasa rendah diri, ketakutan, dan luka batin. Dengan identitas yang teguh di dalam Kristus, kita dapat hidup dengan damai dan sukacita, tidak lagi terikat oleh label atau luka masa lalu. [01:16:09]
2 Korintus 5:17 (TB) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Refleksi: Adakah label atau perkataan orang lain yang masih mempengaruhi cara Anda memandang diri sendiri? Apa yang Tuhan katakan tentang Anda, dan bagaimana Anda bisa mulai mempercayainya hari ini?
Day 5: Hidup Merdeka dengan Membiarkan Roh Allah Memimpin
Kebebasan sejati bukan hanya soal fisik, tetapi juga kebebasan jiwa dan roh dari belenggu amarah, kekecewaan, dan ketakutan. Ketika kita mengizinkan Roh Allah mengambil alih pikiran, perasaan, dan kehendak kita, kita akan mengalami kemerdekaan sejati dan mampu menghidupi rencana Tuhan dengan penuh sukacita. Tidak ada lagi tempat bagi luka, kemarahan, atau kekhawatiran, karena Roh Kudus memerdekakan dan memampukan kita untuk hidup dalam kemenangan setiap hari. [01:23:47]
Galatia 5:1 (TB) Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Refleksi: Apakah ada area dalam hidup Anda yang masih terbelenggu oleh luka, amarah, atau ketakutan? Undanglah Roh Kudus hari ini untuk memerdekakan dan memimpin Anda dalam area tersebut.
Sermon Summary
Setiap manusia memiliki kerinduan terdalam untuk hidup yang bermakna dan berdampak, namun seringkali pencapaian, kekayaan, atau status tidak mampu mengisi kekosongan batin tersebut. Kepuasan sejati hanya ditemukan ketika kita menyadari bahwa hidup kita sedang berjalan dalam rencana Tuhan, dan bahwa setiap langkah kita ada dalam kendali-Nya. Inilah sebabnya mengapa pembaruan pola pikir sangat penting bagi setiap orang percaya. Tuhan tidak menghapus masa lalu kita, tetapi Ia ingin memperbarui cara kita berpikir agar hidup kita berubah dan kembali kepada rancangan-Nya yang sempurna.
Kekristenan bukan sekadar soal keselamatan jiwa dan menunggu masuk surga, atau sekadar rutinitas ibadah hari Minggu. Kekristenan adalah kehidupan yang holistik—tubuh, jiwa, dan roh—yang dipengaruhi oleh firman Tuhan dan Roh Kudus dalam setiap aspek kehidupan, dari Senin sampai Minggu, di rumah, kantor, sekolah, dan di mana pun kita berada. Pola pikir kita menentukan pola hidup kita. Jika kita berpikir seperti dunia, kita akan hidup seperti dunia. Namun, jika pola pikir kita diperbarui oleh firman dan Roh Allah, kita akan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Ada perbedaan mendasar antara pola pikir Yunani yang memisahkan roh dan tubuh, dan pola pikir Ibrani yang melihat manusia secara utuh—tubuh, jiwa, dan roh sama pentingnya. Tuhan menciptakan tubuh kita dengan sangat baik, dan bahkan menjanjikan kebangkitan tubuh di masa depan. Apa yang terjadi di dalam batin kita memengaruhi jasmani, dan sebaliknya. Karena itu, pembaruan pikiran bukan hanya soal rohani, tapi juga berdampak pada seluruh keberadaan kita.
Roh Allah diberikan kepada setiap orang percaya agar kita mampu mengerti, menangkap, dan menghidupi apa yang Tuhan rencanakan. Hanya dengan pola pikir yang diperbarui, kita bisa memahami hal-hal yang melampaui apa yang pernah kita lihat, dengar, atau bayangkan. Identitas dan nilai diri kita pun tidak lagi ditentukan oleh dunia, melainkan oleh apa yang Tuhan katakan tentang kita. Ketika kita membiarkan Roh Allah memimpin pikiran dan perasaan kita, kita akan mengalami kemerdekaan sejati, bahkan di tengah keterbatasan fisik atau tantangan hidup. Inilah hidup yang penuh kepuasan—hidup yang berjalan dalam rencana Tuhan, menjadi berkat bagi sesama, dan mengalami transformasi sejati.
Key Takeaways
1. Kepuasan Sejati Hanya Ditemukan dalam Rencana Tuhan Banyak orang mengejar pencapaian, kekayaan, atau status, namun tetap merasa kosong. Kepuasan batin yang sejati hanya hadir ketika kita sadar bahwa hidup kita sedang berjalan dalam rencana dan kendali Tuhan. Inilah yang mengisi lubang terdalam dalam hati manusia, bukan sekadar keberhasilan duniawi. [45:44]
2. Pembaruan Pola Pikir Menentukan Transformasi Hidup Hidup tidak akan berubah jika pola pikir tidak diperbarui. Tuhan tidak menghapus masa lalu kita, tetapi Ia ingin mengubah cara kita memandang dan merespons hidup. Ketika pola pikir kita diperbarui oleh firman dan Roh Kudus, seluruh aspek kehidupan—keuangan, relasi, masa depan—akan mengalami perubahan yang nyata. [50:18]
3. Kekristenan adalah Kehidupan Holistik, Bukan Sekadar Ritual Kekristenan bukan hanya soal keselamatan roh atau rutinitas ibadah, melainkan kehidupan yang utuh: tubuh, jiwa, dan roh. Tuhan memandang seluruh keberadaan kita penting, dan firman-Nya harus mempengaruhi seluruh aspek hidup, bukan hanya yang rohani, tetapi juga jasmani dan sosial. [57:15]
4. Roh Allah Memampukan Kita Mengerti dan Menghidupi Rencana-Nya Ada jarak antara pemikiran manusia dan pemikiran Allah, namun Roh Kudus diberikan agar kita mampu menangkap, memahami, dan menghidupi apa yang Tuhan sediakan. Dengan bersatu dengan Roh Allah, kita mulai menilai segala sesuatu dari perspektif-Nya, bukan dari sudut pandang dunia. [72:55]
5. Identitas dan Kemerdekaan Sejati Berasal dari Tuhan, Bukan Dunia Dunia sering mendikte nilai dan identitas kita, namun hanya apa yang Tuhan katakan tentang kita yang benar. Ketika kita membiarkan Roh Allah memimpin pikiran dan perasaan, kita mengalami kemerdekaan sejati—tidak lagi terbelenggu oleh luka, amarah, atau penilaian orang lain. Bahkan di tengah keterbatasan fisik, jiwa dan roh kita bisa tetap merdeka di dalam Kristus. [82:54]
Roma 12:1-2 — "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
2. 1 Korintus 2:6-16 (Tentang hikmat Allah yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang memiliki Roh Allah, dan tentang kemampuan untuk berpikir seperti Kristus.)
3. 1 Korintus 15:42-44 (Tentang kebangkitan tubuh dan pentingnya tubuh dalam rencana Allah.)
Observation Questions
Dalam Roma 12:1-2, apa yang dimaksud dengan “persembahan yang hidup” dan “pembaruan budi/pikiran”?
Menurut 1 Korintus 2:9-10, apa yang Allah sediakan bagi orang yang mengasihi-Nya, dan bagaimana cara kita bisa mengetahuinya?
Dari penjelasan di kotbah, apa perbedaan utama antara pola pikir Yunani dan pola pikir Ibrani tentang tubuh, jiwa, dan roh?
Berdasarkan 1 Korintus 15:42-44, apa yang terjadi dengan tubuh kita di masa depan menurut janji Allah?
Interpretation Questions
Mengapa Paulus menekankan pentingnya pembaruan pikiran, bukan hanya perubahan perilaku luar? Bagaimana pembaruan pikiran ini mempengaruhi seluruh aspek hidup seseorang?
Menurut kotbah, mengapa kekristenan tidak boleh hanya dipandang sebagai rutinitas ibadah atau soal keselamatan roh saja? Apa dampaknya jika kita hanya fokus pada aspek rohani dan mengabaikan tubuh atau kehidupan sehari-hari?
Bagaimana peran Roh Kudus dalam membantu kita memahami dan menghidupi rencana Tuhan yang melampaui apa yang bisa kita pikirkan atau bayangkan?
Apa yang dimaksud dengan identitas dan kemerdekaan sejati dalam Kristus, dan bagaimana hal ini berbeda dengan identitas yang dibentuk oleh dunia?
Application Questions
Apakah ada area dalam hidupmu di mana kamu merasa “kosong” walaupun sudah mencapai sesuatu secara duniawi? Bagaimana kamu bisa mulai mencari kepuasan sejati dalam rencana Tuhan, bukan sekadar pencapaian pribadi?
Pola pikir apa yang selama ini kamu sadari masih “serupa dengan dunia”? Apa langkah konkrit yang bisa kamu ambil minggu ini untuk memperbarui pola pikir tersebut dengan firman Tuhan?
Dalam kehidupan sehari-hari (di rumah, kantor, sekolah), aspek mana yang paling sulit kamu serahkan untuk dipengaruhi oleh firman dan Roh Kudus? Apa tantangan terbesarmu, dan bagaimana kelompok ini bisa mendoakanmu?
Apakah kamu pernah merasa identitas atau nilai dirimu ditentukan oleh penilaian orang lain atau standar dunia? Bagaimana kamu bisa mulai membangun identitas yang teguh berdasarkan apa yang Tuhan katakan tentang dirimu?
Adakah luka, amarah, atau kekecewaan yang selama ini membelenggu jiwamu? Apa langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk membiarkan Roh Allah memerdekakanmu dari belenggu tersebut?
Bagaimana kamu bisa lebih sadar dan peka terhadap suara Roh Kudus dalam mengambil keputusan sehari-hari, baik dalam hal kecil maupun besar?
Jika pola pikir menentukan pola hidup, kebiasaan apa yang ingin kamu ubah bulan ini agar lebih selaras dengan kehendak Tuhan? Siapa yang bisa kamu ajak untuk saling mendukung dalam proses perubahan ini?
Sermon Clips
Kita seperti tadi Michael sudah sampaikan bahwa kita memasuki bulan yang baru, seri pelajaran yang baru dan judulnya Renewed Mind Transform Lives. Pembaharuan pemikiran, pemikiran yang diperbaharui dan kehidupan yang diubahkan. Nah kenapa kita sebagai orang percaya pikirannya perlu diperbaharui dan kita tahu bahwa hidup kita gak berubah kalau pikirannya gak berubah. [00:46:00](31 seconds)
Edit Clip
Saya bersyukur Tuhan tidak menghapus ingatan kita karena kalau yang semua kita ingin lupakan dihapus, repotnya adalah kalau otak kita dicuci maka semua yang baik juga ikut kehapus. Nomor rekening saudara, nama istri anak saudara, orang tua saudara, and all the beautiful memories akan ikut terhapus dan Tuhan tidak ingin melakukannya. Tuhan ingin kita diperbaharui cara berpikir kita sehingga hidup kita berubah sesuai dan kembali kepada rancangan Tuhan dan kehidupan kita. [00:46:42](34 seconds)
Edit Clip
Tapi Tuhan berkata, no, you choose, saudara dan saya memilih untuk mengorbankan hidup kita to surrender our lives, memberikan hidup kita to be a living sacrifice. Persembahan yang hidup artinya kita masih bisa milih, tapi kita memilih untuk memberikan hidup kita kepada Tuhan. Berapa banyak yang kita bisa katakan amin? Amin, korban yang hidup dikatakan itu adalah ibadah yang sejati. [00:48:11](26 seconds)
Edit Clip
Jangan jadi serupa bicara soal cara berpikirmu, pola pikirmu dikatakan. Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu atau the way you think. Sehingga kamu dapat membedakan manakah kendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna. Saudara hanya akan bisa mengenali apa yang Tuhan inginkan, apa yang Tuhan merencanakan, apa yang Tuhan sukai, apa yang Tuhan cintai, apa yang menggerakkan hati Tuhan, apa yang ingin Tuhan kerjakan, apabila cara berpikir saudara berubah. [00:49:31](39 seconds)
Edit Clip
Jadi berbeda dengan semua keyakinan yang lain, filosofi kehidupan yang lain, kekristenan memandang positif tubuh atau hidup kita secara holistik, secara utuh. Roh, jiwa, dan tubuh. Terutama tubuh kita, penting banget. Karena waktu Tuhan menciptakan kita, dia berkata, terutama manusia, dia berkata, sungguh amat baik kejadian mula -mula. Waktu Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, Tuhan berkata, it is really good. Sangat amat baik. Badan kita, tubuh kita diciptakan sebagai sesuatu yang baik di hadapan Tuhan. Nah, kedua unsur ini, batinnya dan jasmannya, tidak bisa terpisahkan. [01:01:58](40 seconds)
Edit Clip
Satu Korintus fasal kelima belas, ayat empat puluh dua, membahas tentang betapa pentingnya tubuh kita, karena Allah berjanji suatu hari akan membangkitkan tubuh. yang sudah mati. Kristus adalah kebangkitan pertama, dan kita semua manusia ciptaannya, terutama yang meninggal di dalam dia, akan dibangkitkan juga suatu hari. Menyusul. [01:02:38](28 seconds)
Edit Clip
Alasan berikutnya mengapa pembaharuan pemikiran penting dan perubahan kehidupan kita penting, terutama kita sebagai orang Kristen. Karena pembaharuan pemikiran, a brand new mind yang kita perlukan ini, yang Tuhan ingin berikan pada kita, atau judul kotbah hari ini, a brand new mind ini perlu atau kita butuhkan untuk menangkap, untuk bisa mengerti dan untuk kita bisa menghidupi apa yang Tuhan rencanakan bagi kita. [01:05:49](28 seconds)
Edit Clip
Sesuatu yang belum pernah dilihat, sesuatu yang belum pernah didengar, dan sesuatu yang belum pernah terbayangkan, disediakan Tuhan bagi kita. Menarik sekali, disini dikatakan bahwa Tuhan menyingkapkan bahwa apa yang dia pikirkan, apa yang dia rencanakan buat orang -orang yang mengasih dia, kalau sudah tahu, soal mengasih dia, itu melampaui apa yang pernah, sudah lihat, melampaui apa yang pernah sudah dengar, bahkan melampaui apa yang otak saudara bisa imagine. way beyond that. [01:08:58](40 seconds)
Edit Clip
Oleh sebab itu, to bridge that gap, untuk bisa menjembatani itu, pembaharuan Tuhan, atau pembaharuan pemikiran kita, atau pembaharuan rohani kita, perlu terjadi. Dan hari ini, akan terjadi pembaharuan rohani bagi banyak saudara dan saya. dan [01:09:50](21 seconds)
Edit Clip