Mengapa Yesus, yang mengetahui akan ada badai, tetap menyuruh murid-murid-Nya untuk pergi lebih dulu? Ini adalah pertanyaan yang sering muncul ketika kita menghadapi tantangan dalam mengikuti Tuhan. Mengikut Tuhan adalah sebuah pelatihan yang spesial. Murid-murid Yesus mengalami sembilan jam di tengah badai, tanpa bisa tidur atau menikmati hiburan. Ini adalah gambaran dari pergumulan yang kita alami dalam hidup. Namun, mengapa Tuhan membiarkan kita dalam situasi sulit seperti itu?
Dalam Injil Markus pasal 6, kita melihat bahwa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk menyeberang ke Bethsaida setelah memberi makan lima ribu orang. Meskipun Yesus tahu akan ada badai, Dia tetap menyuruh mereka pergi. Ini menunjukkan bahwa menjadi murid Tuhan berarti mengalami didikan yang spesial. Setelah mengalami mujizat dan kebahagiaan, murid-murid harus menghadapi badai. Ini adalah pelatihan iman yang mengajarkan kita untuk tetap percaya meskipun dalam kesulitan.
Yesus membiarkan murid-murid-Nya terombang-ambing selama sembilan jam. Ini adalah waktu yang panjang dan melelahkan, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Dia melihat kepayahan mereka dan datang kepada mereka dengan berjalan di atas air. Namun, karena panik, murid-murid tidak bisa melihat Tuhan. Ini mengajarkan kita bahwa dalam kepanikan, kita sering kali tidak bisa melihat kehadiran Tuhan. Namun, Tuhan tidak pernah terlambat. Dia selalu datang tepat pada waktunya untuk menolong kita.
Key Takeaways
- 1. murid Yesus yang harus menghadapi badai setelah mengalami mujizat, kita juga akan menghadapi tantangan setelah berkat. Ini adalah bagian dari pertumbuhan iman kita. [01:21]
2. Tuhan sering kali membiarkan kita dalam situasi sulit untuk menguji dan memperkuat iman kita. Seperti murid-murid yang terombang-ambing selama sembilan jam, kita juga harus belajar untuk tetap percaya meskipun dalam kesulitan.
3. Dalam kepanikan, kita sering kali tidak bisa melihat kehadiran Tuhan. Namun, ini tidak berarti Tuhan tidak ada. Dia selalu mengawasi kita dan akan datang tepat pada waktunya untuk menolong.
4. Tuhan tidak pernah terlambat. Meskipun kita merasa Tuhan lambat dalam menolong, Dia selalu datang tepat pada waktunya. Ini adalah keyakinan yang harus kita pegang dalam setiap badai kehidupan.
5. Percayalah bahwa Tuhan sayang kepada kita. Meskipun kita harus menunggu dalam badai, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada untuk memberikan pertolongan pada waktu yang tepat. [01:21]
Youtube Chapters
- [00:00] - Welcome
- [01:21] - Mengapa Yesus Menyuruh Murid Pergi
- [02:21] - Sembilan Jam di Tengah Badai
- [03:33] - Pelatihan Iman yang Spesial
- [04:26] - Mengapa Tuhan Membiarkan
- [05:07] - Kepanikan di Tengah Badai
- [05:35] - Tuhan Melihat Kepayahan
- [06:13] - Kehadiran Tuhan di Tengah Kepanikan
- [07:01] - Tuhan Tidak Pernah Terlambat
- [07:41] - Keyakinan dalam Badai