Overcoming Jealousy and Disappointment Through Faith

 

Summary

Tema hari ini adalah menang atas iri hati dan kekecewaan. Kita belajar dari kisah Yohanes Pembaptis yang, meskipun dipilih Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus, mengalami kekecewaan ketika Yesus tidak menolongnya saat ia dipenjara. Yohanes, yang telah menyaksikan mukjizat Yesus dan membaptis-Nya, mulai meragukan apakah Yesus benar-benar Mesias. Ini menunjukkan bahwa kekecewaan dan iri hati dapat membuat kita meragukan Tuhan, bahkan ketika kita telah melihat pekerjaan-Nya yang ajaib.

Kita sering merasa iri ketika melihat orang lain diberkati sementara kita merasa diabaikan. Namun, kita harus ingat bahwa mengikuti Tuhan bukan berarti hidup kita akan bebas dari masalah. Dunia ini penuh dengan dosa dan penderitaan, dan kita mengikuti Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dan pengharapan di tengah kesulitan, bukan untuk memastikan semua masalah kita hilang.

Yesus tidak menolong Yohanes dari penjara, dan akhirnya Yohanes mati dipenggal. Ini mengajarkan kita bahwa iman kita tidak boleh hanya bergantung pada mujizat. Kita harus percaya kepada Tuhan karena ada jaminan hidup kekal, bukan hanya untuk kenyamanan duniawi.

Kekecewaan dapat membuat kita menolak Tuhan. Kita harus belajar untuk tidak membiarkan kekecewaan menguasai hati kita. Seperti kesaksian seorang ibu yang sembuh dari sakit gigi setelah melepaskan kekecewaan dan mengampuni, kita juga harus belajar untuk melepaskan kekecewaan agar tidak menolak Tuhan.

Kita harus menjaga hati kita agar tidak dipenuhi kekecewaan, baik terhadap manusia maupun Tuhan. Apapun keadaan kita, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan bekerja untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Tuhan mungkin tidak selalu menolong kita dengan cara yang kita inginkan, tetapi Dia tahu yang terbaik untuk kita.

Key Takeaways:

1. Kekecewaan dan Iri Hati: Kekecewaan dan iri hati dapat membuat kita meragukan Tuhan, bahkan ketika kita telah menyaksikan pekerjaan-Nya yang ajaib. Kita harus waspada agar perasaan ini tidak menguasai hati kita dan membuat kita menolak Tuhan. [09:32]

2. Mengikuti Tuhan dengan Benar: Mengikuti Tuhan bukan berarti hidup kita akan bebas dari masalah. Dunia ini penuh dengan dosa dan penderitaan, dan kita mengikuti Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dan pengharapan di tengah kesulitan. [11:23]

3. Iman yang Tidak Bergantung pada Mujizat: Iman kita tidak boleh hanya bergantung pada mujizat. Kita harus percaya kepada Tuhan karena ada jaminan hidup kekal, bukan hanya untuk kenyamanan duniawi. [13:52]

4. Melepaskan Kekecewaan: Melepaskan kekecewaan dan mengampuni dapat membawa kesembuhan dan kedamaian dalam hidup kita. Seperti kesaksian seorang ibu yang sembuh dari sakit gigi setelah melepaskan kekecewaan, kita juga harus belajar untuk melepaskan kekecewaan agar tidak menolak Tuhan. [21:53]

5. Percaya pada Rencana Tuhan: Apapun keadaan kita, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan bekerja untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Tuhan mungkin tidak selalu menolong kita dengan cara yang kita inginkan, tetapi Dia tahu yang terbaik untuk kita. [31:02]

Youtube Chapters:

[0:00] - Welcome
[00:59] - Membuka Injil Matius
[01:55] - Yohanes Pembaptis dan Yesus
[02:39] - Peran Yohanes Pembaptis
[03:34] - Kesaksian Yohanes
[04:13] - Yohanes Ditangkap
[05:27] - Kekecewaan Yohanes
[06:59] - Iri Hati dan Kekecewaan
[08:15] - Pertanyaan Yohanes
[09:32] - Bahaya Kekecewaan
[11:23] - Mengikuti Tuhan dengan Benar
[13:52] - Iman dan Mujizat
[17:04] - Mengatasi Kekecewaan
[21:53] - Kesaksian Kesembuhan
[31:02] - Percaya pada Rencana Tuhan

Study Guide

### Bible Study Discussion Guide

#### Bible Reading
1. Matius 11:2-6 - Kisah Yohanes Pembaptis yang meragukan Yesus saat di penjara.
2. Ibrani 12:25 - Peringatan untuk tidak menolak Tuhan.

#### Observation Questions
1. Apa yang membuat Yohanes Pembaptis mulai meragukan Yesus sebagai Mesias? ([06:10])
2. Bagaimana Yesus menanggapi pertanyaan Yohanes melalui murid-muridnya? ([16:03])
3. Apa yang terjadi pada Yohanes Pembaptis setelah dia ditangkap? ([13:13])
4. Bagaimana kesaksian seorang ibu yang sembuh dari sakit gigi terkait dengan tema kekecewaan? ([21:53])

#### Interpretation Questions
1. Mengapa kekecewaan dan iri hati dapat membuat seseorang meragukan Tuhan, seperti yang dialami Yohanes Pembaptis? ([09:32])
2. Bagaimana iman yang tidak bergantung pada mujizat dapat mempengaruhi cara kita menghadapi masalah dalam hidup? ([13:52])
3. Apa yang dapat kita pelajari dari tanggapan Yesus terhadap kekecewaan Yohanes? ([16:28])
4. Bagaimana melepaskan kekecewaan dapat membawa kesembuhan dan kedamaian dalam hidup kita? ([21:53])

#### Application Questions
1. Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa iri atau kecewa terhadap Tuhan? Bagaimana Anda dapat mengatasi perasaan tersebut? ([09:32])
2. Bagaimana Anda dapat menguatkan iman Anda agar tidak bergantung pada mujizat, tetapi pada jaminan hidup kekal? ([13:52])
3. Apakah ada kekecewaan yang perlu Anda lepaskan untuk mendapatkan kedamaian? Bagaimana Anda dapat memulai proses tersebut? ([21:53])
4. Dalam situasi apa Anda merasa Tuhan tidak menolong Anda dengan cara yang Anda inginkan? Bagaimana Anda dapat mempercayai rencana Tuhan dalam situasi tersebut? ([31:02])
5. Bagaimana Anda dapat menjaga hati agar tidak dipenuhi kekecewaan terhadap orang lain atau Tuhan? ([30:16])
6. Apakah ada orang dalam hidup Anda yang perlu Anda ampuni untuk melepaskan kekecewaan? Bagaimana Anda dapat memulai langkah tersebut? ([18:33])
7. Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri sendiri bahwa mengikuti Tuhan bukan berarti hidup bebas dari masalah, tetapi untuk mendapatkan kekuatan dan pengharapan? ([11:23])

Devotional

I'm ready to provide the 5-day devotional based on the steps outlined. Here it is:

Day 1: Mengatasi Keraguan dengan Iman yang Kuat
Kekecewaan dan iri hati dapat membuat kita meragukan Tuhan, bahkan ketika kita telah menyaksikan pekerjaan-Nya yang ajaib. Yohanes Pembaptis, yang telah melihat mukjizat Yesus dan membaptis-Nya, mulai meragukan apakah Yesus benar-benar Mesias ketika dia tidak dibebaskan dari penjara. Ini menunjukkan bahwa bahkan orang yang paling beriman pun dapat mengalami keraguan ketika harapan mereka tidak terpenuhi. Kita harus waspada agar perasaan ini tidak menguasai hati kita dan membuat kita menolak Tuhan. Dengan mengingat bahwa iman kita tidak boleh bergantung pada keadaan atau mujizat, kita dapat mengatasi keraguan dan tetap percaya pada rencana Tuhan. [09:32]

"Dan ketika Yohanes mendengar di penjara tentang pekerjaan Kristus, ia mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada-Nya, 'Engkaukah yang akan datang itu, atau haruskah kami menantikan orang lain?'" (Matius 11:2-3, ESV)

Refleksi: Pikirkan tentang saat-saat ketika Anda meragukan Tuhan karena kekecewaan. Bagaimana Anda dapat memperkuat iman Anda untuk mengatasi keraguan tersebut?


Day 2: Menemukan Kekuatan di Tengah Kesulitan
Mengikuti Tuhan bukan berarti hidup kita akan bebas dari masalah. Dunia ini penuh dengan dosa dan penderitaan, dan kita mengikuti Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dan pengharapan di tengah kesulitan. Yohanes Pembaptis, meskipun dipilih untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus, menghadapi penjara dan kematian. Ini mengingatkan kita bahwa iman kita tidak menjamin kehidupan yang mudah, tetapi memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan. Dengan berfokus pada pengharapan yang diberikan Tuhan, kita dapat menemukan ketenangan di tengah badai kehidupan. [11:23]

"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan, sebab kamu tahu bahwa dalam Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58, ESV)

Refleksi: Dalam kesulitan apa Anda saat ini membutuhkan kekuatan dari Tuhan? Bagaimana Anda dapat mencari pengharapan di tengah situasi tersebut?


Day 3: Iman yang Melampaui Mujizat
Iman kita tidak boleh hanya bergantung pada mujizat. Yohanes Pembaptis tidak diselamatkan dari penjara, dan akhirnya mati dipenggal. Ini mengajarkan kita bahwa iman sejati adalah percaya kepada Tuhan karena ada jaminan hidup kekal, bukan hanya untuk kenyamanan duniawi. Ketika kita mengandalkan mujizat sebagai dasar iman kita, kita rentan terhadap kekecewaan. Sebaliknya, dengan mempercayai Tuhan untuk keselamatan kekal, kita dapat memiliki iman yang kokoh dan tidak tergoyahkan. [13:52]

"Karena kami hidup oleh iman, bukan oleh penglihatan." (2 Korintus 5:7, ESV)

Refleksi: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda lebih mengandalkan mujizat daripada iman? Bagaimana Anda dapat memperdalam kepercayaan Anda kepada Tuhan hari ini?


Day 4: Melepaskan Kekecewaan untuk Kesembuhan
Melepaskan kekecewaan dan mengampuni dapat membawa kesembuhan dan kedamaian dalam hidup kita. Seperti kesaksian seorang ibu yang sembuh dari sakit gigi setelah melepaskan kekecewaan, kita juga harus belajar untuk melepaskan kekecewaan agar tidak menolak Tuhan. Ketika kita menyimpan kekecewaan, itu dapat menghalangi hubungan kita dengan Tuhan dan orang lain. Dengan melepaskan dan mengampuni, kita membuka diri untuk menerima kasih dan penyembuhan dari Tuhan. [21:53]

"Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." (Matius 6:12, ESV)

Refleksi: Apakah ada kekecewaan yang Anda pegang yang perlu Anda lepaskan? Bagaimana Anda dapat mulai mengampuni dan mencari kesembuhan hari ini?


Day 5: Percaya pada Rencana Tuhan yang Lebih Baik
Apapun keadaan kita, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan bekerja untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Tuhan mungkin tidak selalu menolong kita dengan cara yang kita inginkan, tetapi Dia tahu yang terbaik untuk kita. Ketika kita menghadapi situasi yang sulit, kita mungkin merasa Tuhan tidak mendengarkan doa kita. Namun, dengan mempercayai rencana-Nya yang lebih besar, kita dapat menemukan kedamaian dan keyakinan bahwa Dia bekerja untuk kebaikan kita. [31:02]

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6, ESV)

Refleksi: Dalam situasi apa Anda merasa sulit untuk mempercayai rencana Tuhan? Bagaimana Anda dapat menyerahkan kekhawatiran Anda kepada-Nya dan percaya pada kebijaksanaan-Nya hari ini?

Quotes

1) "Orang lain bisa ditolong. Orang lain dilakukan sesuatu. Tetapi kenapa aku tidak ditolong? Ada rasa iri hati melihat. Pekerjaan Tuhan bagi orang lain. Tapi kenapa saya tidak? Seringkali kita juga mengalami ini dalam hidup kita. Ketika kita mendengar orang ditolong. Ya tidak semua orang mendengar kesaksian kita. Kita itu senang loh saudara. Ada yang waktu kita cerita kita bersaksi. Dia itu pura-pura senang. Ya ya hebat ya. Baset ya. Tapi dalam hati dia tidak senang. Ya ada ketika orang mendengar. Ya tentang kenapa Tuhannya. Kok dia bisa ya diberkati. Kok aku tidak ya. Timbul kecewa timbul iri hati." [07:39] (48 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2) "Kita ikut Tuhan. Bukan supaya keadaan kita baik. Kita ikut Tuhan. Bukan supaya masalah kita selesai. Kita ikut Tuhan. Karena memang dunia ini tempatnya masalah. Dunia ini tempatnya dosa. Dunia ini tempatnya penderitaan. Kita ikut Tuhan. Supaya ketika engkau mengalami hal-hal yang buruk. Engkau punya kekuatan dan pengharapan di dalam dia. Katakan. Makanya banyak orang kecewa. Bu saya itu sudah sungguh-sungguh ikut Tuhan. Tapi kenapa suamiku mati bu? Saya mau tanya. Engkau ikut Yesus terus engkau tidak mati-mati? Enggak kan? Walaupun kita jadi anak Tuhan yang taat. Apakah kita masih bisa akan menghadapi masalah? Ya." [11:23] (43 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3) "Karena kita masih hidup di dunia. Walaupun kita sudah sungguh-sungguh ikut Tuhan. Apakah orang bisa kena kanker? Bisa. Waktu kita sudah sungguh-sungguh melayani. Apakah anak kita bisa mempermalukan, mengecewakan kita? Bisa. Ini dunia. Tapi kenapa kita mempercayai Tuhan? Dia akan menghadapi masalah dalam hidupnya. Tapi dia punya pengharapan. Bahwa Tuhan akan bersertabatkan sampai pada kekekalan. Amin. Makanya orang berkata bu saya difonis mati 6 bulan lagi. Puji Tuhan. Kenapa? Engkau punya Yesus. Sekalipun engkau tidak disembuhkan. Engkau sudah punya Tuhan. Ada jaminan keselamatan sampai pada kekekalan." [11:56] (49 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4) "Tidak semua harus disembuhkan. Tapi Tuhan menjamin masa depan dan hidup kita sampai pada kekekalan. Itu yang terpenting Bapak Ibu. Tapi banyak orang Kristen itu salah mengikut Tuhan. Dia pikir kalau dia ikut Tuhan. Pokoknya aku, aku, yang aku turuti, yang aku mau, yang aku ingin. Semua terjadi sesuai yang aku mau. Tidak begitu. Yesus bisa tidak menolong Yohanes? Bisa. Bahkan Alkitab mencatat akhirnya Yohanes kepalanya dipenggal. Dan Tuhan tidak tolong. Tuhan tidak datang untuk membebaskan dia. Ya. Dan. Iman seperti apa yang kita miliki sudah. Kalau kita hanya mengikut Tuhan sampai hanya untuk melihat mujizat. Maka engkau salah." [13:13] (48 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5) "Kekecewaan itu akan membuat kita pada akhirnya menolak Tuhan. Di dalam hidup kita. Saya berdoa Bapak Ibu. Jangan biarkan hati kita diisi oleh kekecewaan. Kecewa pada manusia. Jangan apalagi kecewa kepada Tuhan. Apapun keadaanmu hari ini tetaplah percaya. Bahwa dia Tuhan yang turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan di hidup kita. Kenapa kita percaya Tuhan? Karena ada jaminan yang sampai pada kekekalan. Dan itu cukup. Tuhan engkau tolong atau tidak tolong. Engkau sembuhkan atau tidak sembuhkan. Aku tetap percaya padamu." [31:02] (36 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


Chatbot