Memperbaiki Mezbah: Kunci Iman dan Kebangkitan Rohani
Summary
### Summary
Hari ini kita belajar tentang pentingnya membangun dan menjaga mezbah dalam hidup kita. Mezbah adalah simbol dari hubungan intim kita dengan Tuhan. Ketika mezbah runtuh, hati kita mudah bercabang dan iman kita goyah. Elia mengajarkan kita untuk memperbaiki mezbah yang telah runtuh sebelum meminta mujizat dari Tuhan. Dia juga menunjukkan bahwa memberikan yang terbaik kepada Tuhan, bahkan di tengah kesulitan, adalah tindakan iman yang akan diberkati oleh Tuhan.
Elia memanggil seluruh rakyat Israel untuk mendekat dan memperbaiki mezbah yang telah runtuh. Ini mengajarkan kita bahwa kebangunan rohani dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Ketika kita membangun mezbah, kita mengundang hadirat Tuhan untuk melingkupi hidup kita, yang akan memberikan kekuatan dan pengharapan baru. Elia juga menunjukkan bahwa memberikan yang terbaik kepada Tuhan, meskipun itu sulit, adalah tindakan iman yang akan diberkati oleh Tuhan.
Kisah dua keluarga yang berbeda dalam cara mereka memulai hari mereka juga memberikan pelajaran penting. Keluarga yang membangun mezbah dan berdoa bersama memiliki kehidupan yang lebih harmonis dan penuh syukur, sementara keluarga yang tidak berdoa mengalami banyak konflik. Ini menunjukkan bahwa hadirat Tuhan dalam keluarga membawa damai dan kebahagiaan.
Elia juga mengajarkan kita untuk tetap setia dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan, bahkan di tengah kesulitan. Ketika kita memberikan yang terbaik, Tuhan akan memberkati kita dengan berlimpah. Kisah ibu yang setia membuat teh untuk jemaat dan akhirnya diberkati dengan perjalanan ke Eropa adalah contoh nyata bagaimana Tuhan mengingat dan memberkati kesetiaan kita.
### Key Takeaways
1. Membangun Mezbah yang Runtuh: Mezbah adalah simbol hubungan intim kita dengan Tuhan. Ketika mezbah runtuh, hati kita mudah bercabang dan iman kita goyah. Elia mengajarkan kita untuk memperbaiki mezbah yang telah runtuh sebelum meminta mujizat dari Tuhan. Ini menunjukkan bahwa hubungan yang kuat dengan Tuhan adalah fondasi dari iman yang kokoh. [51:56]
2. Kebangunan Rohani Dimulai dari Keluarga: Elia memanggil seluruh rakyat Israel untuk mendekat dan memperbaiki mezbah yang telah runtuh. Ini mengajarkan kita bahwa kebangunan rohani dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Ketika kita membangun mezbah, kita mengundang hadirat Tuhan untuk melingkupi hidup kita, yang akan memberikan kekuatan dan pengharapan baru. [55:40]
3. Hadirat Tuhan Membawa Damai dalam Keluarga: Kisah dua keluarga yang berbeda dalam cara mereka memulai hari mereka memberikan pelajaran penting. Keluarga yang membangun mezbah dan berdoa bersama memiliki kehidupan yang lebih harmonis dan penuh syukur, sementara keluarga yang tidak berdoa mengalami banyak konflik. Ini menunjukkan bahwa hadirat Tuhan dalam keluarga membawa damai dan kebahagiaan. [59:39]
4. Memberikan yang Terbaik kepada Tuhan: Elia mengajarkan kita untuk tetap setia dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan, bahkan di tengah kesulitan. Ketika kita memberikan yang terbaik, Tuhan akan memberkati kita dengan berlimpah. Kisah ibu yang setia membuat teh untuk jemaat dan akhirnya diberkati dengan perjalanan ke Eropa adalah contoh nyata bagaimana Tuhan mengingat dan memberkati kesetiaan kita. [01:18:26]
5. Kesetiaan dalam Hal Kecil Diberkati Tuhan: Tuhan melihat dan menghargai kesetiaan kita dalam hal-hal kecil. Ibu yang setia membuat teh untuk jemaat akhirnya diberkati dengan perjalanan ke Eropa. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mengingat dan memberkati kesetiaan kita, bahkan dalam hal-hal yang tampaknya kecil dan tidak penting. [01:20:42]
### Youtube Chapters
1. [0:00] - Welcome
2. [36:02] - Terima Kasih Bapak
3. [36:49] - Mengapa Hati Kita Bercabang?
4. [50:00] - Kegagalan Nabi-Nabi Baal
5. [51:13] - Memperbaiki Mezbah yang Runtuh
6. [55:40] - Visi Gereja Melindungi Keluarga
7. [59:39] - Hadirat Tuhan dalam Keluarga
8. [01:02:20] - Ucapan Syukur dalam Persoalan
9. [01:06:13] - Kekuatan di Hadirat Tuhan
10. [01:10:51] - Mezbah yang Runtuh
11. [01:18:26] - Memberikan yang Terbaik kepada Tuhan
12. [01:20:42] - Kesetiaan dalam Hal Kecil
13. [01:23:14] - Tuhan Mengingat Persembahanmu
14. [01:35:32] - Hujan Lebat sebagai Berkat
15. [01:40:27] - Masa Paceklik Berakhir
Study Guide
### Bible Study Discussion Guide
#### Bible Reading
1. 1 Kings 18:30-39
2. Psalm 73:21-24
#### Observation Questions
1. What did Elijah do before he prayed for a miracle from God? ([51:13])
2. How did Elijah involve the people of Israel in the process of rebuilding the altar? ([51:13])
3. What was the reaction of the people when Elijah asked them to pour water on the altar three times? ([01:14:46])
4. What was the outcome after Elijah rebuilt the altar and prayed to God? ([01:35:32])
#### Interpretation Questions
1. Why is rebuilding the altar significant in the context of our relationship with God? ([51:13])
2. How does the story of the two families illustrate the impact of God's presence in daily life? ([59:39])
3. What does Elijah's insistence on pouring water on the altar teach us about giving our best to God, even in difficult times? ([01:14:46])
4. How does Psalm 73:21-24 relate to the theme of staying close to God even when we don't understand His plans? ([01:09:12])
#### Application Questions
1. Reflect on your personal "altar" or relationship with God. Is there any area that needs rebuilding or strengthening? What steps can you take this week to start this process? ([51:13])
2. In what ways can you involve your family in spiritual practices to invite God's presence into your home? Share one specific action you can take this week. ([55:40])
3. Think about a time when you had to give your best to God despite facing difficulties. How did that experience impact your faith? How can you apply this lesson in your current situation? ([01:14:46])
4. How can you cultivate a habit of gratitude and prayer in your daily routine to ensure that God's presence is felt in your life? ([59:39])
5. Identify a small act of faithfulness you can commit to this week, similar to the mother who made tea for the congregation. How can you ensure that this act is done with a heart of service to God? ([01:20:42])
6. Reflect on a recent challenge or disappointment. How can Psalm 73:21-24 encourage you to stay close to God during this time? ([01:09:12])
7. Discuss with the group how you can support each other in maintaining a strong relationship with God and rebuilding any "altars" that may have fallen. What practical steps can you take together? ([51:13])
Devotional
Day 1: Membangun Mezbah yang Runtuh
Mezbah adalah simbol hubungan intim kita dengan Tuhan. Ketika mezbah runtuh, hati kita mudah bercabang dan iman kita goyah. Elia mengajarkan kita untuk memperbaiki mezbah yang telah runtuh sebelum meminta mujizat dari Tuhan. Ini menunjukkan bahwa hubungan yang kuat dengan Tuhan adalah fondasi dari iman yang kokoh. Ketika kita memperbaiki mezbah yang runtuh, kita memperkuat hubungan kita dengan Tuhan dan mempersiapkan diri untuk menerima berkat-Nya. [51:56]
1 Raja-raja 18:30-31 (ESV): "Kemudian Elia berkata kepada seluruh rakyat itu, 'Datanglah dekat kepadaku.' Maka seluruh rakyat itu datang mendekat kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu. Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub, yang kepadanya telah datang firman TUHAN, demikian: 'Israel akan menjadi namamu.'"
Reflection: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana hubungan Anda dengan Tuhan telah melemah? Bagaimana Anda dapat mulai memperbaiki mezbah tersebut hari ini?
Day 2: Kebangunan Rohani Dimulai dari Keluarga
Elia memanggil seluruh rakyat Israel untuk mendekat dan memperbaiki mezbah yang telah runtuh. Ini mengajarkan kita bahwa kebangunan rohani dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Ketika kita membangun mezbah, kita mengundang hadirat Tuhan untuk melingkupi hidup kita, yang akan memberikan kekuatan dan pengharapan baru. Kebangunan rohani yang dimulai dari keluarga akan menyebar ke komunitas dan gereja, membawa perubahan yang signifikan. [55:40]
Yosua 24:15 (ESV): "Tetapi jika kamu menganggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: kepada allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN."
Reflection: Bagaimana Anda dapat memulai atau memperkuat kebiasaan rohani dalam keluarga Anda? Apakah ada langkah konkret yang dapat Anda ambil hari ini untuk mengundang hadirat Tuhan dalam rumah Anda?
Day 3: Hadirat Tuhan Membawa Damai dalam Keluarga
Kisah dua keluarga yang berbeda dalam cara mereka memulai hari mereka memberikan pelajaran penting. Keluarga yang membangun mezbah dan berdoa bersama memiliki kehidupan yang lebih harmonis dan penuh syukur, sementara keluarga yang tidak berdoa mengalami banyak konflik. Ini menunjukkan bahwa hadirat Tuhan dalam keluarga membawa damai dan kebahagiaan. Ketika kita mengutamakan Tuhan dalam kehidupan keluarga, kita akan merasakan damai sejahtera yang melampaui segala akal. [59:39]
Mazmur 133:1 (ESV): "Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!"
Reflection: Apakah ada kebiasaan keluarga yang dapat Anda ubah atau tambahkan untuk memastikan bahwa hadirat Tuhan selalu ada dalam rumah Anda? Bagaimana Anda dapat memulai hari dengan doa bersama keluarga?
Day 4: Memberikan yang Terbaik kepada Tuhan
Elia mengajarkan kita untuk tetap setia dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan, bahkan di tengah kesulitan. Ketika kita memberikan yang terbaik, Tuhan akan memberkati kita dengan berlimpah. Kisah ibu yang setia membuat teh untuk jemaat dan akhirnya diberkati dengan perjalanan ke Eropa adalah contoh nyata bagaimana Tuhan mengingat dan memberkati kesetiaan kita. Memberikan yang terbaik kepada Tuhan adalah tindakan iman yang menunjukkan kepercayaan kita kepada-Nya. [01:18:26]
Kolose 3:23-24 (ESV): "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya."
Reflection: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa sulit untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan? Bagaimana Anda dapat mengubah sikap atau tindakan Anda untuk memberikan yang terbaik kepada-Nya hari ini?
Day 5: Kesetiaan dalam Hal Kecil Diberkati Tuhan
Tuhan melihat dan menghargai kesetiaan kita dalam hal-hal kecil. Ibu yang setia membuat teh untuk jemaat akhirnya diberkati dengan perjalanan ke Eropa. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mengingat dan memberkati kesetiaan kita, bahkan dalam hal-hal yang tampaknya kecil dan tidak penting. Kesetiaan dalam hal kecil adalah bukti dari karakter dan integritas kita sebagai pengikut Kristus. [01:20:42]
Lukas 16:10 (ESV): "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."
Reflection: Apakah ada tugas atau tanggung jawab kecil yang Anda anggap remeh? Bagaimana Anda dapat menunjukkan kesetiaan dalam hal-hal kecil tersebut sebagai bentuk pelayanan kepada Tuhan?
Quotes
### Quotes for Outreach
1. "Aku sudah berdoa. Tapi mujizat belum datang. Tenang ya Tuhan. Aku tetap ada di pihak-Mu. Tadi bagi saya bilang. Seperti hewan yang dungu. Aku gak mengerti apa yang terjadi dalam hidupku. Mungkin ada satu peristiwa. Dimana aku gak mengerti. Kenapa ya Tuhan lakukan ini buat aku. Kenapa Tuhan lakukan ini buat aku. Aku gak mengerti. Tapi ini keputusanku ketika aku tidak mengerti. Aku mau tetap dekat dengan Tuhan. Katakan amin." [01:07:56] (26 seconds)
2. "Aku mau tetap di dekat Tuhan. Engkau yang menuntun aku dengan tanganmu. Katakan amin. Israel itu dalam situasi itu. Harusnya dia berkata begini. Memang tiga setengah tahun ini tidak turun hujan Tuhan. Kami mengalami masalah. Kami tidak mengerti apa rencana Tuhan buat hidup kami. Kenapa air tidak pernah datang. Tiga setengah tahun ini tidak turun hujan. Kenapa kami juga tidak mengerti. Tapi sekalipun kami tidak mengerti. Kami mau tetap di dekat-Mu ya Tuhan. Kami percaya. Rancangan-Mu adalah rancangan yang terbaik buat hidup-Mu." [01:10:21] (32 seconds)
3. "Tuhan itu jauh lebih kaya daripada kamu. Yang benar adalah Anda mempersembahkan Tuhan kau sebenarnya gak perlu terima persembahan kau lebih kaya dari aku. Tapi Tuhan ingin melihat cinta kasihku. Persembahan dari hatiku yang mengasihimu. Tetap yang terbaik untuk Tuhan. Bukan bicara soal keuangan. Bukan lainnya. Tapi yang terbaik tetap Tuhan. Makanya Tuhan Elia bilang. Kasih air. Apa yang kamu punya? Siram. Persembahkan air itu di atas mesbah sekalian. Bukan hanya kerbau yang ada di dalam mesbah itu. Tapi airmu juga di situ. Kita kasih yang terbaik buat Tuhan." [01:17:58] (47 seconds)
4. "Saya percaya orang yang kasih yang terbaik. Oh akan diingat oleh Tuhan. Tuhan itu gak mau berhutang kepada Anda. Kalau Anda mau kasih yang terbaik, ingat itu selalu dicatat Tuhan. Nanti lihat yang terbaik juga akan datang dalam hidup Anda. Amin. Tentu hari ini ada seorang ibu. Ibu umur 70-an datang kepada saya. Pakai apa itu? Sewek. Apa itu sewek itu? Jarek. Jarek datang kepada saya. Dimana aduh? Dia bilang gini. Pak Yudi. Saya mau pelayanan pak. Boleh gak? Aduh. Ibu mau pelayanan ya?" [01:18:26] (31 seconds)
5. "Saya percaya kalau persembahan yang terbaik untuk Tuhan. Tuhan mengingatnya. Katakan amin. Tuhan mengingat persembahanmu. Saya menutup dengan kesaksian. Gak tau saya pernah cerita disini. Saya menutup dengan kesaksian. Satu hari saya. Kan dulu keliling di Manado. Sudah berapa tahun tuh ke Manado? 10 tahun. Eh? Saya di Manado 5 tahun. Sorry kok kebanyakan. 5 tahun. Saya di Manado. Lupa sebenarnya. Di Manado 5 tahun. Saya ini kontraktor. Tahu kontraktor? Bukan bangun rumah. Bukan. Suka kontrak. Jadi pindah, pindah, pindah, pindah." [01:23:14] (47 seconds)
### Quotes for Members
1. "Kenapa hati kita tidak percaya kepada Tuhan 100%? Padahal mata kita terus melihat mujizat demi mujizat terjadi dalam hidup kita. Begitu ada persoalan baru. Daerah baru yang kita lewati. Dan seolah-olah Tuhan belum menolong kita. Kita itu mudah untuk percaya kepada yang lain. Kenapa sih? Israel kok begitu? Ayo kita lihat. Ayat yang ke, kita baca ya." [50:37] (24 seconds)
2. "Mereka mudah bercabang hati. Karena apa? Karena mereka gagal menemukan hadirat Allah di hidupnya. Mereka gagal hidup di dalam hadirat Tuhan. Mereka gagal hidup dalam komunitas yang membangun iman mereka. Mereka gagal hidup di dalam satu komunitas. Yang membangun iman mereka. Mereka cuma sendiri, sekalipun mereka banyak, tapi mereka sendiri. Mereka membiarkan mesbahnya runtuh. Saudara jangan-jangan hari ini kalau Anda bercabang hati. Kalau Anda hatimu hari ini bercabang. Ragu dengan Tuhan. Yang dicek pertama itu bukan betapa besar atau kecilnya persoalan yang Anda alami. Bukan itu. Bukan persoalan yang Anda cek." [52:43] (46 seconds)
3. "Makanya Elia tahu ini. Mengapa mereka mulai bercabang? Karena mesbah mereka runtuh. Makanya Elia bangun dulu mesbahnya. Dia panggil semua orang Israel untuk mendekat. Masuk, mendekat itu berarti Elia ini punya visi. Ayo dekat. Ikut visi. Saya percaya visi gereja ini akan melindungi Anda. Katakan amin. Halo visi gereja melindungi Anda. Amin. Saya baru ketemu sama anak-anak. Anak-anak di Samarinda di Kalimantan." [53:33] (36 seconds)
4. "Berdoa sendiri. Itu menjaga hidupmu sendiri. Tapi berdoa dengan pasanganmu. Itu menjaga komunikasi antara kalian berdua. Katakan amin. Berdoa itu bersama. Makanya. Kalau anda. Maaf ya. Kalau anda seorang single. Suami atau istrimu bertobat. Itu pasti akan ada banyak konflik. Karena itu. Makanya tetap. Tetaplah berdoa. Supaya suami atau pak istrimu bertobat terima Tuhan. Dan anda bisa memulai mesbah itu bersama-sama. Katakan amin. Pasti ada banyak konflik terjadi. Makanya itu. Ibis itu pukul disitu." [01:06:13] (37 seconds)
5. "Saya percaya di hadirat Tuhan. Itu ada kekuatan yang baru. Di hadirat Tuhan. Itu ada pengharapan yang baru. telah mesbahnya dibiarkan runtuh. Hari ini. Anda khawatir. Anda takut. Anda kecewa. Jangan-jangan. Mesbahmu telah kau biarkan. Runtuh. Kayak anda kehilangan hikmat Tuhan. Kayak gimana bingung. Jangan-jangan kau biarkan mesbahmu runtuh. Meskipun anda seorang single. Mungkin belum menikah. Anda mengalami kegagalan. Hidupmu tidak tenang. Jangan-jangan kau biarkan mesbahmu runtuh. Makanya saya bilang. Buat diri saya. Secara pribadi. Saya bilang begini. Hubungan intim dengan Tuhan. Sudah tidak bisa diganti." [01:06:37] (41 seconds)