### Quotes for Outreach
1. "Aku sudah berdoa. Tapi mujizat belum datang. Tenang ya Tuhan. Aku tetap ada di pihak-Mu. Tadi bagi saya bilang. Seperti hewan yang dungu. Aku gak mengerti apa yang terjadi dalam hidupku. Mungkin ada satu peristiwa. Dimana aku gak mengerti. Kenapa ya Tuhan lakukan ini buat aku. Kenapa Tuhan lakukan ini buat aku. Aku gak mengerti. Tapi ini keputusanku ketika aku tidak mengerti. Aku mau tetap dekat dengan Tuhan. Katakan amin."
[01:07:56] (26 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

2. "Aku mau tetap di dekat Tuhan. Engkau yang menuntun aku dengan tanganmu. Katakan amin. Israel itu dalam situasi itu. Harusnya dia berkata begini. Memang tiga setengah tahun ini tidak turun hujan Tuhan. Kami mengalami masalah. Kami tidak mengerti apa rencana Tuhan buat hidup kami. Kenapa air tidak pernah datang. Tiga setengah tahun ini tidak turun hujan. Kenapa kami juga tidak mengerti. Tapi sekalipun kami tidak mengerti. Kami mau tetap di dekat-Mu ya Tuhan. Kami percaya. Rancangan-Mu adalah rancangan yang terbaik buat hidup-Mu."
[01:10:21] (32 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

3. "Tuhan itu jauh lebih kaya daripada kamu. Yang benar adalah Anda mempersembahkan Tuhan kau sebenarnya gak perlu terima persembahan kau lebih kaya dari aku. Tapi Tuhan ingin melihat cinta kasihku. Persembahan dari hatiku yang mengasihimu. Tetap yang terbaik untuk Tuhan. Bukan bicara soal keuangan. Bukan lainnya. Tapi yang terbaik tetap Tuhan. Makanya Tuhan Elia bilang. Kasih air. Apa yang kamu punya? Siram. Persembahkan air itu di atas mesbah sekalian. Bukan hanya kerbau yang ada di dalam mesbah itu. Tapi airmu juga di situ. Kita kasih yang terbaik buat Tuhan."
[01:17:58] (47 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

4. "Saya percaya orang yang kasih yang terbaik. Oh akan diingat oleh Tuhan. Tuhan itu gak mau berhutang kepada Anda. Kalau Anda mau kasih yang terbaik, ingat itu selalu dicatat Tuhan. Nanti lihat yang terbaik juga akan datang dalam hidup Anda. Amin. Tentu hari ini ada seorang ibu. Ibu umur 70-an datang kepada saya. Pakai apa itu? Sewek. Apa itu sewek itu? Jarek. Jarek datang kepada saya. Dimana aduh? Dia bilang gini. Pak Yudi. Saya mau pelayanan pak. Boleh gak? Aduh. Ibu mau pelayanan ya?"
[01:18:26] (31 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

5. "Saya percaya kalau persembahan yang terbaik untuk Tuhan. Tuhan mengingatnya. Katakan amin. Tuhan mengingat persembahanmu. Saya menutup dengan kesaksian. Gak tau saya pernah cerita disini. Saya menutup dengan kesaksian. Satu hari saya. Kan dulu keliling di Manado. Sudah berapa tahun tuh ke Manado? 10 tahun. Eh? Saya di Manado 5 tahun. Sorry kok kebanyakan. 5 tahun. Saya di Manado. Lupa sebenarnya. Di Manado 5 tahun. Saya ini kontraktor. Tahu kontraktor? Bukan bangun rumah. Bukan. Suka kontrak. Jadi pindah, pindah, pindah, pindah."
[01:23:14] (47 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

### Quotes for Members
1. "Kenapa hati kita tidak percaya kepada Tuhan 100%? Padahal mata kita terus melihat mujizat demi mujizat terjadi dalam hidup kita. Begitu ada persoalan baru. Daerah baru yang kita lewati. Dan seolah-olah Tuhan belum menolong kita. Kita itu mudah untuk percaya kepada yang lain. Kenapa sih? Israel kok begitu? Ayo kita lihat. Ayat yang ke, kita baca ya."
[50:37] (24 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

2. "Mereka mudah bercabang hati. Karena apa? Karena mereka gagal menemukan hadirat Allah di hidupnya. Mereka gagal hidup di dalam hadirat Tuhan. Mereka gagal hidup dalam komunitas yang membangun iman mereka. Mereka gagal hidup di dalam satu komunitas. Yang membangun iman mereka. Mereka cuma sendiri, sekalipun mereka banyak, tapi mereka sendiri. Mereka membiarkan mesbahnya runtuh. Saudara jangan-jangan hari ini kalau Anda bercabang hati. Kalau Anda hatimu hari ini bercabang. Ragu dengan Tuhan. Yang dicek pertama itu bukan betapa besar atau kecilnya persoalan yang Anda alami. Bukan itu. Bukan persoalan yang Anda cek."
[52:43] (46 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

3. "Makanya Elia tahu ini. Mengapa mereka mulai bercabang? Karena mesbah mereka runtuh. Makanya Elia bangun dulu mesbahnya. Dia panggil semua orang Israel untuk mendekat. Masuk, mendekat itu berarti Elia ini punya visi. Ayo dekat. Ikut visi. Saya percaya visi gereja ini akan melindungi Anda. Katakan amin. Halo visi gereja melindungi Anda. Amin. Saya baru ketemu sama anak-anak. Anak-anak di Samarinda di Kalimantan."
[53:33] (36 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

4. "Berdoa sendiri. Itu menjaga hidupmu sendiri. Tapi berdoa dengan pasanganmu. Itu menjaga komunikasi antara kalian berdua. Katakan amin. Berdoa itu bersama. Makanya. Kalau anda. Maaf ya. Kalau anda seorang single. Suami atau istrimu bertobat. Itu pasti akan ada banyak konflik. Karena itu. Makanya tetap. Tetaplah berdoa. Supaya suami atau pak istrimu bertobat terima Tuhan. Dan anda bisa memulai mesbah itu bersama-sama. Katakan amin. Pasti ada banyak konflik terjadi. Makanya itu. Ibis itu pukul disitu."
[01:06:13] (37 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)

5. "Saya percaya di hadirat Tuhan. Itu ada kekuatan yang baru. Di hadirat Tuhan. Itu ada pengharapan yang baru. telah mesbahnya dibiarkan runtuh. Hari ini. Anda khawatir. Anda takut. Anda kecewa. Jangan-jangan. Mesbahmu telah kau biarkan. Runtuh. Kayak anda kehilangan hikmat Tuhan. Kayak gimana bingung. Jangan-jangan kau biarkan mesbahmu runtuh. Meskipun anda seorang single. Mungkin belum menikah. Anda mengalami kegagalan. Hidupmu tidak tenang. Jangan-jangan kau biarkan mesbahmu runtuh. Makanya saya bilang. Buat diri saya. Secara pribadi. Saya bilang begini. Hubungan intim dengan Tuhan. Sudah tidak bisa diganti."
[01:06:37] (41 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)