Memahami Keesaan Allah dalam Konsep Tritunggal

 

Summary

Shalom saudara-saudara, hari ini kita merenungkan tentang iman kepada Allah Tritunggal, sebuah konsep yang sering disalahpahami baik di dalam maupun di luar komunitas Kristen. Kita memulai dengan pembacaan dari Injil Matius, yang menggambarkan peristiwa pembaptisan Yesus dan perintah untuk membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ini menegaskan keesaan Allah yang dinyatakan dalam tiga pribadi, bukan tiga Tuhan yang terpisah. Konsep Tritunggal ini sering kali menjadi bahan perdebatan karena istilahnya tidak secara eksplisit muncul dalam Alkitab, namun maknanya jelas dan mendalam dalam ajaran Kristen.

Kita melihat bahwa istilah-istilah teologis seperti Tritunggal, Tauhid, dan Monoteisme muncul dari refleksi teologis yang lebih dalam, bukan dari teks kitab suci secara langsung. Misalnya, dalam Islam, istilah Tauhid tidak ditemukan dalam Al-Quran, namun konsep keesaan Allah sangat jelas. Demikian pula, Tritunggal adalah cara untuk memahami keesaan Allah yang dinyatakan dalam Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ini adalah iman kepada Allah yang Esa, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu, dan yang selalu hadir dalam kehidupan kita.

Yesus sendiri menegaskan keesaan Allah ketika ditanya tentang hukum yang terutama, mengutip Shema Yisrael, yang menekankan bahwa Tuhan itu Esa. Ini menunjukkan bahwa iman Kristen berakar dalam monoteisme Yahudi, dan Tritunggal adalah ekspresi dari iman kepada Allah yang Esa. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk hidup dalam iman yang aktif, bukan hanya sekadar percaya. Iman tanpa perbuatan adalah mati, dan kita harus menghindari menjadi seperti setan yang hanya percaya tanpa tindakan.

Kita juga diingatkan untuk tidak terjebak dalam pola pikir hitam-putih dan untuk memahami bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Dalam iman Kristen, kita diajak untuk hidup dalam kasih dan pengertian, meneladani Yesus yang adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Dengan demikian, kita dapat menghidupi iman kita dengan penuh kasih dan kebenaran, membawa berkat bagi semua orang di sekitar kita.

Key Takeaways:

1. Keesaan Allah dalam Tritunggal: Allah Tritunggal bukanlah tiga Tuhan, melainkan satu Allah yang dinyatakan dalam tiga pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ini adalah cara untuk memahami keesaan Allah yang tidak terikat oleh ruang dan waktu, dan yang selalu hadir dalam kehidupan kita. [01:18]

2. Refleksi Teologis dan Istilah: Istilah seperti Tritunggal dan Tauhid muncul dari refleksi teologis yang mendalam, bukan dari teks kitab suci secara langsung. Namun, maknanya sangat penting dalam memahami iman kita kepada Allah yang Esa. [04:00]

3. Iman yang Aktif: Iman tanpa perbuatan adalah mati. Kita dipanggil untuk hidup dalam iman yang aktif, meneladani Yesus yang adalah Firman Allah yang menjadi manusia, dan membawa berkat bagi semua orang di sekitar kita. [37:25]

4. Menghindari Pola Pikir Hitam-Putih: Kita harus menghindari pola pikir hitam-putih dan memahami bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Dalam iman Kristen, kita diajak untuk hidup dalam kasih dan pengertian. [39:50]

5. Kehadiran Allah yang Kekal: Allah tidak terikat oleh ruang dan waktu. Dia adalah yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang. Ini menandai kemahaagungan dan kemahaadaan Allah yang selalu hadir dalam kehidupan kita. [25:02]

Youtube Chapters:

- [0:00] - Welcome
- [01:18] - Pembacaan Injil Matius
- [02:32] - Kesalahpahaman tentang Tritunggal
- [03:11] - Refleksi Teologis dan Istilah
- [04:00] - Tauhid dan Monoteisme
- [05:04] - Konsep Keesaan dalam Agama
- [08:12] - Pengakuan Iman Kristen
- [09:48] - Hukum yang Terutama
- [11:04] - Monoteisme Yahudi
- [12:03] - Tritunggal dan Keesaan Allah
- [14:09] - Tradisi Gereja Ortodoks
- [16:38] - Nama yang Tunggal
- [18:27] - Tuhan yang Metafisik
- [20:14] - Firman dan Roh Allah
- [25:02] - Keberadaan Allah yang Kekal
- [28:18] - Allah dan Ruang Waktu
- [29:13] - Kehadiran Tuhan
- [37:25] - Iman dan Perbuatan
- [39:50] - Memahami Sesama
- [41:12] - Firman Allah dan Kemanusiaan Yesus
- [42:45] - Janji Allah kepada Abraham
- [48:05] - Konteks Baptisan Yesus
- [48:55] - Trinitas dalam Karya Allah
- [49:37] - Simbol Kehadiran Roh Kudus
- [50:43] - Monoteisme Trinitaris

Study Guide

### Bible Study Discussion Guide

#### Bible Reading
- Matius 3:13-17
- Matius 28:19

#### Observation Questions
1. Apa yang terjadi saat Yesus dibaptis menurut Matius 3:13-17? Bagaimana peristiwa ini menggambarkan kehadiran Allah Tritunggal? [01:18]
2. Mengapa Yohanes merasa tidak layak untuk membaptis Yesus, dan bagaimana Yesus menanggapi perasaan Yohanes tersebut? [01:18]
3. Dalam Matius 28:19, Yesus memberikan perintah untuk membaptis dalam nama siapa saja? Apa makna dari penggunaan nama tunggal dalam perintah ini? [16:38]
4. Bagaimana konsep Tritunggal dijelaskan dalam konteks pembaptisan Yesus dan perintah untuk membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus? [48:05]

#### Interpretation Questions
1. Bagaimana konsep Tritunggal membantu kita memahami keesaan Allah yang dinyatakan dalam tiga pribadi? Mengapa ini penting dalam iman Kristen? [12:03]
2. Apa yang dimaksud dengan "iman yang aktif" dalam konteks khotbah ini, dan bagaimana hal ini berbeda dari sekadar percaya? [37:25]
3. Mengapa penting untuk menghindari pola pikir hitam-putih dalam memahami iman dan pandangan orang lain? [39:50]
4. Bagaimana kehadiran Allah yang kekal mempengaruhi cara kita menjalani kehidupan sehari-hari? [25:02]

#### Application Questions
1. Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana Anda dapat menghidupi iman yang aktif dan tidak hanya sekadar percaya? Apakah ada tindakan konkret yang bisa Anda ambil minggu ini? [37:25]
2. Apakah ada situasi di mana Anda merasa terjebak dalam pola pikir hitam-putih? Bagaimana Anda bisa lebih terbuka terhadap sudut pandang yang berbeda? [39:50]
3. Bagaimana Anda dapat lebih menyadari kehadiran Allah yang kekal dalam hidup Anda sehari-hari? Apakah ada kebiasaan atau praktik yang bisa Anda mulai untuk mengingatkan diri Anda akan hal ini? [25:02]
4. Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa sulit untuk memahami atau menerima konsep Tritunggal? Bagaimana Anda bisa mencari pemahaman yang lebih dalam tentang hal ini? [12:03]
5. Bagaimana Anda bisa meneladani Yesus dalam hidup Anda, terutama dalam hal kasih dan pengertian terhadap orang lain? [39:50]
6. Apakah ada orang dalam hidup Anda yang bisa Anda ajak untuk berdiskusi tentang iman dan konsep Tritunggal? Bagaimana Anda bisa memulai percakapan tersebut? [48:05]
7. Dalam konteks komunitas gereja, bagaimana Anda bisa berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan pengertian? [39:50]

Devotional

I'm ready to provide the 5-day devotional based on the steps outlined. Here it is:

---

Day 1: Keesaan Allah dalam Tritunggal
Allah Tritunggal adalah konsep yang menggambarkan keesaan Allah yang dinyatakan dalam tiga pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ini bukan berarti ada tiga Tuhan yang terpisah, melainkan satu Allah yang hadir dalam tiga cara berbeda. Konsep ini sering kali disalahpahami karena istilah "Tritunggal" tidak secara eksplisit muncul dalam Alkitab, namun maknanya sangat penting dalam ajaran Kristen. Allah yang Esa ini tidak terikat oleh ruang dan waktu, dan selalu hadir dalam kehidupan kita, memberikan kita kekuatan dan bimbingan setiap hari. [01:18]

"Karena ada satu Allah, dan satu pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus." (1 Timotius 2:5, ESV)

Refleksi: Bagaimana Anda dapat lebih memahami dan merasakan kehadiran Allah Tritunggal dalam kehidupan sehari-hari Anda?


Day 2: Refleksi Teologis dan Istilah
Istilah teologis seperti Tritunggal dan Tauhid muncul dari refleksi mendalam terhadap teks kitab suci, meskipun istilah tersebut tidak secara langsung ditemukan dalam teks itu sendiri. Dalam Islam, misalnya, istilah Tauhid tidak ada dalam Al-Quran, namun konsep keesaan Allah sangat jelas. Demikian pula, Tritunggal adalah cara untuk memahami keesaan Allah yang dinyatakan dalam Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Refleksi ini membantu kita untuk lebih memahami iman kita kepada Allah yang Esa dan bagaimana kita dapat hidup sesuai dengan ajaran-Nya. [04:00]

"Dan inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3, ESV)

Refleksi: Apa satu istilah teologis yang ingin Anda pelajari lebih dalam minggu ini, dan bagaimana Anda akan memulainya?


Day 3: Iman yang Aktif
Iman tanpa perbuatan adalah mati. Kita dipanggil untuk hidup dalam iman yang aktif, meneladani Yesus yang adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Ini berarti kita harus menghidupi iman kita dengan tindakan nyata, membawa berkat bagi semua orang di sekitar kita. Iman yang aktif adalah iman yang bergerak, yang tidak hanya percaya tetapi juga bertindak sesuai dengan ajaran Kristus. [37:25]

"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati." (Yakobus 2:17, ESV)

Refleksi: Apa satu tindakan konkret yang dapat Anda lakukan hari ini untuk menghidupi iman Anda secara lebih aktif?


Day 4: Menghindari Pola Pikir Hitam-Putih
Kita harus menghindari pola pikir hitam-putih dan memahami bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Dalam iman Kristen, kita diajak untuk hidup dalam kasih dan pengertian, meneladani Yesus yang adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Dengan demikian, kita dapat menghidupi iman kita dengan penuh kasih dan kebenaran, membawa berkat bagi semua orang di sekitar kita. [39:50]

"Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi, dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:1-2, ESV)

Refleksi: Siapa seseorang dalam hidup Anda yang memiliki pandangan berbeda dari Anda, dan bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih dan pengertian kepada mereka hari ini?


Day 5: Kehadiran Allah yang Kekal
Allah tidak terikat oleh ruang dan waktu. Dia adalah yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang. Ini menandai kemahaagungan dan kemahaadaan Allah yang selalu hadir dalam kehidupan kita. Kehadiran Allah yang kekal memberikan kita pengharapan dan keyakinan bahwa kita tidak pernah sendirian, dan bahwa Dia selalu bekerja dalam hidup kita untuk kebaikan kita. [25:02]

"Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah." (Mazmur 90:2, ESV)

Refleksi: Dalam situasi apa Anda merasa paling sulit merasakan kehadiran Allah, dan bagaimana Anda dapat mengingatkan diri Anda tentang kehadiran-Nya yang kekal?

Quotes

1) "Sudara -saudara salah satu pokok iman Kristiani yang sering disalahpahami. Oleh sudara -saudara di luar Kristen itu adalah iman tentang Allah Tritunggal. Seringkali orang Kristen justru terteror karena penolakan itu ketika mengatakan coba cari dalam Alkitab. Dimana ada kata Tritunggal. Dan teror itu ternyata tidak hanya terjadi di galangan orang -orang Kristen. Tapi orang -orang yang di luar Kristen. Mereka memaksakan pemahaman kitab sujinya untuk diterapkan pada iman Kristen. Padahal kekristenan tidak meyakini seperti itu." [01:18] (53 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2) "Apakah sebuah prinsip itu gara -gara? Tidak ada namanya itu prinsipnya tidak ada. Kalau itu logika yang dipahami. Agama apapun di dunia ini ajarannya juga enggak ada dalam kitab suci nya. Misalnya orang Hindu punya istilah untuk teologi mereka itu Brahman Widya. Brahman itu artinya Tuhan, Widya itu ilmu pengetahuan. Jadi ilmu tentang ketuhanan seanalog dengan bahasa. Yunani teologia. Theos itu Allah, Logos logia itu adalah ilmu, ilmu tentang Allah." [03:11] (44 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3) "Jadi intinya itu, ajarannya itu dinamakan Tauhid. Begitu juga dalam iman Kristen. Seperti kata Tauhid dalam Islam itu munculnya setelah masa kemudian. Trinitas itu adalah pengungkapan tentang monotisme tadi." [08:12] (20 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4) "Jadi artinya dari awal ke Kristen itu tumbuh berakar dari monotisme Yahudi. Dimana hukum yang terutama itu adalah Sima Yisrael Adunai Elohenu Adunai Ekat. Dan perintah di antara sepuluh perintah Tuhan. Di Sinai bunyinya juga itu. Jangan ada padamu ilah -ilah lain -lain di hadapan hadiratku. Jadi clear. Soal Tritunggal itu bukan bicara tentang tiga Tuhan. Tapi bicara tentang Allah yang Esa." [11:04] (47 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5) "Makanya di dalam tradisi gereja ortodok. Selalu ditegaskan Bapak, Putra dan roh kudus itu. Eisteos, al ilahu wakid, elohim ehad. Karena apa? Karena kata namanya itu tunggal. Tidak jamak. Bukan estu onomata tapi estu onoma. Satu nama. Bapak, Putra dan roh kudus." [16:38] (28 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


6) "Kalau Tuhan sekarang ada di Amerika apa tidak bisa di Solo? Masa Tuhan terbatas oleh ruang dan waktu? Makanya ada orang yang jumawah sekali mengatakan Kalau Yesus itu firman Allah, firman Allah itu satu dengan Allah Waktu Yesus turun ke dunia Terus kenapa saya bilang? Apa di surga jadi kosong? Kosong itu kan bakpao, undi -undi, lopes itu kosong Ada tiga lopes, tiga undi -undi, Anda makan satu tinggal dua undi -undi karena itu benda Tapi kalau Tuhan kan masa disamakan dengan begitu?" [18:27] (37 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


7) "Jadi kalau saya mengatakan Di ruang ini Tidak ada orang lain selain saya Apa rohmu enggak termasuk? Ya kalau selain saya itu kan artinya Manusia lain Tapi kalau bicara dalam unsur -unsur Tentang diri kita yang satu Ketika saya mengatakan saya datang pak Berarti saya termasuk pikiran saya termasuk roh saya Tidak mengatakan pak saya janji mau datang Tapi roh saya tidak ikut pak Saya tinggal di rumahnya tidak bisa Memanusia terdiri dari tubuh jiwa dan roh Gitu loh pandangannya jangan keliru" [20:14] (39 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


8) "Jadi tritunggal itu kalau diistilahkan oleh Bapak Gerija Yang berbahasa Arab ya Itu namanya Abdul Masih Al -Kindi Dia menulis kira -kira tahun 800 Masehi Dalam bahasa Arab Judulnya Risalah Abdul Masih Al -Kindi Dia orang Irak, orang Bagdad Dia menulis bahwa Al -Ab Bapak putra dan roh kudus Tidak lain daripada Allah Allah dan firmannya dan roh kudus Dan Allah firmannya dan rohnya itu merupakan sifat datiyah Sifat yang merujuk kepada keberadaannya Allah" [25:02] (56 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


9) "Jadi Allah itu kemarin, hari ini, dan selama -lamanya tetap sama, tetap ada. Kalau dulu Tuhan bisa membuat keajaiban -keajaiban, mujijat -mujijat, sekarang pun itu ada. Besok pun ada. Karena itu menandai kemaha agungan, kemaha adaan Allah. Jadi adanya manusia dengan adanya Tuhan beda apa enggak? Ya beda. Kalau adanya saya, setelah 31 Maret 1964, sebentar lagi sweet saya, sebentar lagi, sekarang belum, masih kurang 2 tahun lagi. Sebelum itu saya enggak ada. Setelah itu baru saya ada." [28:18] (47 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


10) "Makanya manusia itu jangan hitam putih pola pikirnya. Tadi saya cerita, mungkin Pak Mongol salah dalam soal Yesus tidak terdetek antara umur 12 sampai 30 tahun. Tapi dalam hal lain dia benar. Jangan hantam krompoisme. Anda suruh melayani krompoisme. Di gereja setan, satanik jatuh. Mesti belajar dari Pak Mongol. Karena dia pernah jadi penganutnya di situ. Kemudian bertobat. Kalau dia salah dalam satu hal, bisa kita perbaiki. Tapi bukan kemudian malah diledek, malah diolo -olo, malah di stres -streskan. Itu kan bukan bahasa manusia itu." [38:28] (40 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


Chatbot