Memahami Keesaan Allah dalam Konsep Tritunggal

Devotional

Sermon Summary

Bible Study Guide

Sermon Clips

1) "Sudara -saudara salah satu pokok iman Kristiani yang sering disalahpahami. Oleh sudara -saudara di luar Kristen itu adalah iman tentang Allah Tritunggal. Seringkali orang Kristen justru terteror karena penolakan itu ketika mengatakan coba cari dalam Alkitab. Dimana ada kata Tritunggal. Dan teror itu ternyata tidak hanya terjadi di galangan orang -orang Kristen. Tapi orang -orang yang di luar Kristen. Mereka memaksakan pemahaman kitab sujinya untuk diterapkan pada iman Kristen. Padahal kekristenan tidak meyakini seperti itu." [01:18] (53 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2) "Apakah sebuah prinsip itu gara -gara? Tidak ada namanya itu prinsipnya tidak ada. Kalau itu logika yang dipahami. Agama apapun di dunia ini ajarannya juga enggak ada dalam kitab suci nya. Misalnya orang Hindu punya istilah untuk teologi mereka itu Brahman Widya. Brahman itu artinya Tuhan, Widya itu ilmu pengetahuan. Jadi ilmu tentang ketuhanan seanalog dengan bahasa. Yunani teologia. Theos itu Allah, Logos logia itu adalah ilmu, ilmu tentang Allah." [03:11] (44 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3) "Jadi intinya itu, ajarannya itu dinamakan Tauhid. Begitu juga dalam iman Kristen. Seperti kata Tauhid dalam Islam itu munculnya setelah masa kemudian. Trinitas itu adalah pengungkapan tentang monotisme tadi." [08:12] (20 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4) "Jadi artinya dari awal ke Kristen itu tumbuh berakar dari monotisme Yahudi. Dimana hukum yang terutama itu adalah Sima Yisrael Adunai Elohenu Adunai Ekat. Dan perintah di antara sepuluh perintah Tuhan. Di Sinai bunyinya juga itu. Jangan ada padamu ilah -ilah lain -lain di hadapan hadiratku. Jadi clear. Soal Tritunggal itu bukan bicara tentang tiga Tuhan. Tapi bicara tentang Allah yang Esa." [11:04] (47 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5) "Makanya di dalam tradisi gereja ortodok. Selalu ditegaskan Bapak, Putra dan roh kudus itu. Eisteos, al ilahu wakid, elohim ehad. Karena apa? Karena kata namanya itu tunggal. Tidak jamak. Bukan estu onomata tapi estu onoma. Satu nama. Bapak, Putra dan roh kudus." [16:38] (28 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


6) "Kalau Tuhan sekarang ada di Amerika apa tidak bisa di Solo? Masa Tuhan terbatas oleh ruang dan waktu? Makanya ada orang yang jumawah sekali mengatakan Kalau Yesus itu firman Allah, firman Allah itu satu dengan Allah Waktu Yesus turun ke dunia Terus kenapa saya bilang? Apa di surga jadi kosong? Kosong itu kan bakpao, undi -undi, lopes itu kosong Ada tiga lopes, tiga undi -undi, Anda makan satu tinggal dua undi -undi karena itu benda Tapi kalau Tuhan kan masa disamakan dengan begitu?" [18:27] (37 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


7) "Jadi kalau saya mengatakan Di ruang ini Tidak ada orang lain selain saya Apa rohmu enggak termasuk? Ya kalau selain saya itu kan artinya Manusia lain Tapi kalau bicara dalam unsur -unsur Tentang diri kita yang satu Ketika saya mengatakan saya datang pak Berarti saya termasuk pikiran saya termasuk roh saya Tidak mengatakan pak saya janji mau datang Tapi roh saya tidak ikut pak Saya tinggal di rumahnya tidak bisa Memanusia terdiri dari tubuh jiwa dan roh Gitu loh pandangannya jangan keliru" [20:14] (39 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


8) "Jadi tritunggal itu kalau diistilahkan oleh Bapak Gerija Yang berbahasa Arab ya Itu namanya Abdul Masih Al -Kindi Dia menulis kira -kira tahun 800 Masehi Dalam bahasa Arab Judulnya Risalah Abdul Masih Al -Kindi Dia orang Irak, orang Bagdad Dia menulis bahwa Al -Ab Bapak putra dan roh kudus Tidak lain daripada Allah Allah dan firmannya dan roh kudus Dan Allah firmannya dan rohnya itu merupakan sifat datiyah Sifat yang merujuk kepada keberadaannya Allah" [25:02] (56 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


9) "Jadi Allah itu kemarin, hari ini, dan selama -lamanya tetap sama, tetap ada. Kalau dulu Tuhan bisa membuat keajaiban -keajaiban, mujijat -mujijat, sekarang pun itu ada. Besok pun ada. Karena itu menandai kemaha agungan, kemaha adaan Allah. Jadi adanya manusia dengan adanya Tuhan beda apa enggak? Ya beda. Kalau adanya saya, setelah 31 Maret 1964, sebentar lagi sweet saya, sebentar lagi, sekarang belum, masih kurang 2 tahun lagi. Sebelum itu saya enggak ada. Setelah itu baru saya ada." [28:18] (47 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


10) "Makanya manusia itu jangan hitam putih pola pikirnya. Tadi saya cerita, mungkin Pak Mongol salah dalam soal Yesus tidak terdetek antara umur 12 sampai 30 tahun. Tapi dalam hal lain dia benar. Jangan hantam krompoisme. Anda suruh melayani krompoisme. Di gereja setan, satanik jatuh. Mesti belajar dari Pak Mongol. Karena dia pernah jadi penganutnya di situ. Kemudian bertobat. Kalau dia salah dalam satu hal, bisa kita perbaiki. Tapi bukan kemudian malah diledek, malah diolo -olo, malah di stres -streskan. Itu kan bukan bahasa manusia itu." [38:28] (40 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


Ask a question about this sermon