Leading with Love: Christ's Example in Leadership

Sermon Summary

Sermon Clips


Alkitab berkata kamu adalah imamat yang rajani, umat kepunyaan Allah. Imamat yang rajani artinya jemaat inilah imamat yang rajani. Mereka adalah imam dan juga adalah raja. Setiap kita di sini adalah pemimpin. Pemimpin bukan hanya Pak Budi dan Ibu Hong Hong ya. Atau Pak Charles dengan Ibu Sarah. Atau Pak Remy dengan Ibu Cynthia dan yang lain -lain. Tapi kita semua di sini pemimpin di dalam berbagai level kehidupan. Orang tua adalah pemimpin di dalam keluarga. Bapak adalah kepala keluarga. Mungkin bagi kita yang anak. Anak juga adalah pemimpin. Bagi adik -adiknya. Adik -adik adalah pemimpin. Mungkin bagi teman -temannya. [00:02:16]

Subtemanya adalah membangun regenerasi kepemimpinan Yesus. Karena yang mendasari kepemimpinan saya percaya itu dimulai dari Yesus. Yesus the authentic leader. Saya bangga sekali tadi melihat generasi muda sudah mulai memimpin di dalam puji -pujian. Siapa tahu nanti besok mereka akan berkotbah di sini membagikan firman Tuhan. Kita butuh orang -orang muda dengan keyakinan yang sama untuk diteruskan kembali for the next generation. Di firman Tuhan di 1 Timotius 3 ayat yang ke -15 dan ke -16 dikatakan, Kita perlu memimpin gereja sebagai keluarga Allah. [00:03:01]

Jadi bapak ibu saudara sekalian bahwa gereja atau keluarga Allah itu sangat berat bebannya. Karena gereja adalah satu -satunya yang akan menopang atau mendasari kebenaran. Jadi siapa yang akan bisa memberikan kebenaran kepada orang -orang yang dipercaya oleh Tuhan? Hanya ada satu lembaga di seluruh dunia ini. Dari dulu sampai yang akan datang, yaitu jemaat. Jemaat adalah tiang penopang dan dasar kebenaran. Oleh karena itu dikatakan pertemuan -pertemuan ibadah gak boleh dihindari. Oleh karena itu dikatakan diberani 10 ayat 25, jangan kita menjauhkan diri dari pertemuan ibadah. [00:04:40]

Kepemimpinan yang Yesus mau adalah kepemimpinan yang melayani. Tetapi, di dalam perjalanannya, atau perjalanan gereja, tidak sedikit para pemimpin akhirnya berselingkuh dengan kepemimpinan Tuhan. Kenapa itu terjadi? Ya, kemarin, eh tadi saya share, ya ada pernah satu kali, beberapa kali bahkan, misalnya contoh lagi di acara PDA, atau persekutuan. Ya kan, fellowship. Wah, disambut dengan luar biasa oleh Tuhan rumah, dan yang lain -lain juga disambut dengan luar biasa. Masalahnya adalah tiba waktunya makan. Ya kan? Kalau itu makan, ayo pendeta dulu, pendeta dulu, silahkan, silahkan. [00:13:19]

Saya percaya, sebenarnya Tuhan tidak mau kita tetap di dalam posisi hamba. Betul ya. Tuhan tidak mau. Itu sebabnya dikatakan di Hohanes 15, ayat 14 dan 15. Kamu adalah sahabatku, jikalau kamu berbuat apa yang kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba. Sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh Tuhan. Tetapi aku menyebut kamu sahabat. Karena aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah ku dengar dari Bapakku. [00:16:20]

Kalau kita bilang, saya mau menjadi seorang pembelajar, saya mau menjadi seorang murid Yesus, berarti jangan pernah meninggalkan persekutuan. Bukan hanya hari Minggu, tetapi setiap hari kita mau belajar dari satu sama lain. Kita belajar dari firman Tuhan. Kita belajar di dalam mempraktekan firman Tuhan. Supaya apa? Supaya kita mengerti segala sesuatu yang dikatakan dan diperbuat oleh Tuhan kita yaitu Tuhan Yesus. Amen. Kita belajar. Dari sana Tuhan akan menilai. Dia akan melihat kita. Kita ini layak gak untuk jadi sahabat dia? [00:19:16]

Saya percaya kasih filia hanya bisa sampai ketika kita betul -betul mengabdi dan mengasihi orang lain inilah yang dicontohkan oleh Paulus dengan Timotius dasar Paulus mengasihi Timotius itu adalah agape dia melihat Timotius sebagai anak orang kepercayaan regenerator dan juga sahabat dan luar biasanya Timotius muda itu melihat Paulus sebagai bapak rekan pelayan tetapi juga sahabat hubungan Paulus dengan Timotius adalah sebuah persahabatan kalau kita baca di Lukas Pasal yang ke -11 hubungan persahabatan digambarkan seperti orang yang udah tidur malam -malam betul ya ada satu orang dia lagi datang tamu malam -malam terus butuh makan karena belum makan yang dia ingat pada waktu itu adalah temannya, sahabatnya sahabatnya itu masih punya makanan di rumahnya akhirnya malam -malam di Lukas 11 dicatat dia ketok pintu rumah sahabatnya si sahabatnya itu bilang gila ini teman gue ya si sahabat gak mikir apa ini udah jam berapa terus dia tanya ada apa dia bilang bro ada teman gue datang malam -malam belum makan lu ada makanan gak aduh benar -benar ini orang dia bilang lu gua ngapain melayani teman lu dalam hati ya tapi ditulis di Alkitab karena orang itu tidak tahu malu tidak tahu malu opportunity dia pun kasih roti tiga itu sama dia apa artinya seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran itulah dasar Amsal 17 ayat 17 katakan dari mana dia dapat itu karena dia ngerti sahabat sahabat itu gak tahu malu sama sahabatnya amin coba pikir untuk kita berdoa kita malu -malu gak doa kepada Tuhan kalau kita malu -malu minta sama Tuhan jangan -jangan Tuhan belum sahabat kita nah itu poin samping dan itu meyakinkan kamu makanya sahabat sejati kita biasanya pasangan kita bagi yang menikah betul ya terima kasih telah menonton terima kasih telah menonton [00:24:37]

Tetapi kita juga perlu membangun komunitas. Atau membawa keluarga ini keluar. Untuk bisa menjangkau orang lain dengan persahabatan. Tapi saya percaya semua itu dimulai dari rumah. Saya tidak bisa menghadirkan komunitas di luar kalau di rumah saya bukan gereja. Kalau fungsi gereja tidak terjadi di dalam rumah saya. Karena dikatakan di dalam kepemimpinan sahabat. Di dalam kepemimpinan rohani. Kalau kita mau menjangkau orang masuk ke dalam keluarga kita. Dikatakan itu harus mulai dari rumah. Anak -anak menghormati orang tua. [00:52:41]

Saya salah doa ternyata. Saya bilang, oh Tuhan jauhkan cawan ini, padahal saya doain mereka setiap hari. Kok dijauhin? Betul kan? Tuhan, Tuhan lagi ajarkan saya, mengasihi itu tanpa syarat. Artinya apa? Mau berapa lama pun anak kamu masih berontak, tetap kasihi. Dia hilang, tetap doakan. Dia meninggalkan kamu, tetap doakan. Itulah perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang di Lukas Pasal yang kelima belas. Itulah hati Bapak, hati agape. Karena dia percaya, one day, one fine day, my lost son will come back. [00:55:24]

Kita akan bisa menjangkau komunikasi untuk Tuhan Hari ini kita belajar tiga hal Bapak Ibu Pertama untuk bisa membangun kepemimpinan sahabat Bukan kepemimpinan Tuhan Bukan kepemimpinan hamba terus menerus Karena Tuhan mau kita sebenarnya sahabat dia Tuhan gak mau kita tetap jadi hamba -hamba -hamba terus ya Biar aja itu hanya title aja, amin Tapi hati kita, kita harus punya keberanian percaya Bahwa kita mau diangkat menjadi sahabat Yesus Yang kedua kita harus membangun Untuk bisa membangun kepemimpinan sahabat Kita harus membangun hubungan pembimbingan yang bersahabat Terus berjuang Bapak Ibu Yang kedua bangunlah keluarga yang bersahabat Di dalam komunitas ini Menegur dan ditegor, dikasihi dan mengasihi Budaya saling harus dibangun di dalam keluarga Allah Jangan semua ikut sama Pak Budi Harus minta nasihat Pak Budi dulu Gimana Pak Budi nanti akan seperti Musa Betul ya? Mengadili masalah orang setiap hari Duduk Nanti cepat Tuhan loh Pak Budi ya Mari kita bagikan Kepada siapa? Pak Redi Gak apa -apa yang penting dibagi ya Dibagi Beban harus dibagi, amin Tapi tanggungan bawa sendiri, oke Jangan tanggungan dibagi dong Beban yang dibagi Supaya kita lebih mengerti beban kita dengan benar Kemudian yang ketiga Membangun komunitas yang bersahabat Semoga firman ini bisa menguatkan kita Dan kita bertumbuh di dalam Tuhan Tadi kita bersatu dalam doa Bapak di surga terima kasih Tuhan Kau Allah yang baik, Allah yang sempurna Kami berdoa Agar kami semua disini Cemat boleh dibangun Mengerti kepemimpinan rohani yang benar Engkau mau Tuhan Kami menjadi pemimpin -pemimpin Yang menjadi sahabat bagi banyak orang Bantu kami di dalam semua pergumulan kami Bagi kami yang mungkin mengalami masalah mental Tertentu Sehingga sulit untuk membangun persahabatan Bila Romu yang kudus menguasai kami Bagi kami yang masih sedang belajar Kepada firman engkau Bantu kami untuk yakin Bahwa firman itulah kebenaran Dan jemaat ini Adalah tiang penopang Dan dasar daripada kebenaran Sehingga kami juga tidak menyimpang ke kiri Ataupun ke kanan Dan kami mau terus menjaga ini Tuhan Sampai pada akhirnya Dari generasi sampai generasi Di dalam nama anakmu Yesus kami berdoa Amen [00:57:11]

Ask a question about this sermon