Immanuel: Tuhan yang Selalu Menyertai Kita
Summary
Shalom saudara-saudara, hari ini kita merenungkan tentang identitas kita sebagai mempelai Kristus. Sebagai mempelai, kita dipanggil untuk terus memperbaiki diri, bukan hanya secara fisik tetapi juga dalam mengenal sifat-sifat Tuhan yang lebih dalam. Banyak dari kita hanya mengenal Tuhan sebagai Juru Selamat, Penyembuh, dan Pemberi Berkat. Namun, ada sifat Tuhan yang sering kita lupakan, yaitu Immanuel, yang berarti Allah beserta kita. Tuhan tidak hanya hadir saat kita dalam keadaan baik, tetapi juga saat kita gagal dan jatuh dalam dosa. Dia tidak pernah meninggalkan kita, bahkan ketika semua orang pergi.
Dari Taman Eden, kita melihat bahwa Tuhan selalu mencari yang terhilang. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Tuhan tidak datang dengan kemarahan, tetapi dengan pertanyaan lembut, "Kamu dimana?" Ini menunjukkan sifat Tuhan yang selalu mencari dan menyertai kita, bahkan dalam kegagalan kita. Kita sering kali merasa bahwa Tuhan hanya ada di saat-saat kemenangan, tetapi kenyataannya, Dia ada di setiap musim kehidupan kita.
Kita juga diajak untuk membangun "ruang gagal" dalam keluarga dan komunitas kita, tempat di mana kita bisa mendampingi orang-orang yang sedang dalam kesulitan tanpa menghakimi. Tuhan ada di ruang gagal kita, dan kita dipanggil untuk meniru sifat-Nya yang penuh kasih dan pengertian.
Ketika kita memahami bahwa Tuhan adalah Immanuel, kita mendapatkan ketenangan dan kepercayaan. Ketenangan bukanlah perasaan, tetapi sebuah posisi di mana kita tahu bahwa Tuhan ada bersama kita. Seperti pilot yang tidur nyenyak di tengah turbulensi, kita bisa tenang karena kita tahu siapa yang ada di samping kita.
Akhirnya, kita diingatkan bahwa Tuhan tidak hanya ada di tempat-tempat besar atau acara-acara gereja. Dia ada di setiap aspek kehidupan kita, di rumah, di tempat kerja, dan bahkan di kegagalan kita. Jangan pernah membatasi kehadiran Tuhan hanya di tempat-tempat tertentu. Dia adalah Allah yang ada di mana-mana, menyertai kita sampai kepada kesudahannya.
Key Takeaways:
1. Identitas sebagai Mempelai Kristus: Kita dipanggil untuk terus memperbaiki diri dan mengenal sifat-sifat Tuhan lebih dalam, bukan hanya sebagai Juru Selamat, tetapi juga sebagai Immanuel, Allah yang selalu beserta kita. [01:40]
2. Tuhan di Setiap Musim: Tuhan tidak hanya hadir saat kita dalam keadaan baik, tetapi juga saat kita gagal dan jatuh dalam dosa. Dia tidak pernah meninggalkan kita, bahkan ketika semua orang pergi. [03:41]
3. Ruang Gagal: Kita diajak untuk membangun "ruang gagal" dalam keluarga dan komunitas kita, tempat di mana kita bisa mendampingi orang-orang yang sedang dalam kesulitan tanpa menghakimi. [12:17]
4. Ketenangan dan Kepercayaan: Memahami bahwa Tuhan adalah Immanuel memberikan kita ketenangan dan kepercayaan. Ketenangan bukanlah perasaan, tetapi sebuah posisi di mana kita tahu bahwa Tuhan ada bersama kita. [19:10]
5. Tuhan Ada di Mana-mana: Jangan pernah membatasi kehadiran Tuhan hanya di tempat-tempat tertentu. Dia adalah Allah yang ada di mana-mana, menyertai kita sampai kepada kesudahannya. [37:50]
Youtube Chapters:
[0:00] - Welcome
[01:40] - Identitas sebagai Mempelai Kristus
[02:51] - Mengenal Sifat Tuhan: Immanuel
[03:41] - Tuhan di Setiap Musim
[05:37] - Taman Eden: Tuhan Mencari yang Terhilang
[09:26] - Mengapa Adam dan Hawa Diusir?
[12:17] - Membangun Ruang Gagal
[19:10] - Ketenangan dan Kepercayaan
[22:51] - Restless dan Lonely
[25:33] - Ketenangan Bukan Perasaan
[29:39] - Tuhan Berperang untuk Kita
[33:05] - Ciptaan Terbaik Tuhan
[37:18] - Tuhan Ada di Mana-mana
[39:49] - Tuhan, Allah Lembah dan Gunung
[40:53] - Penutup dan Berkat
Study Guide
### Bible Study Discussion Guide
#### Bible Reading
1. Yesaya 7:14 - "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel."
2. Matius 28:20 - "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
3. Mazmur 23:4 - "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."
#### Observation Questions
1. Apa arti dari nama "Immanuel" dan bagaimana hal ini menggambarkan sifat Tuhan? ([02:51])
2. Bagaimana Tuhan menunjukkan sifat-Nya sebagai Immanuel dalam kisah Taman Eden? ([05:37])
3. Apa yang dimaksud dengan "ruang gagal" dalam konteks keluarga dan komunitas menurut khotbah ini? ([12:17])
4. Mengapa ketenangan dan kepercayaan dianggap sebagai posisi, bukan perasaan, dalam khotbah ini? ([19:10])
#### Interpretation Questions
1. Bagaimana pemahaman tentang Tuhan sebagai Immanuel dapat mengubah cara seseorang menghadapi kegagalan dan dosa? ([03:41])
2. Mengapa penting untuk membangun "ruang gagal" dalam keluarga dan komunitas, dan bagaimana hal ini mencerminkan sifat Tuhan? ([12:17])
3. Dalam konteks khotbah ini, bagaimana ketenangan dan kepercayaan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang? ([19:10])
4. Apa implikasi dari pemahaman bahwa Tuhan ada di mana-mana, termasuk dalam kegagalan kita? ([37:50])
#### Application Questions
1. Bagaimana Anda dapat lebih mengenal sifat Tuhan sebagai Immanuel dalam kehidupan sehari-hari Anda? Apakah ada langkah konkret yang bisa Anda ambil minggu ini? ([02:51])
2. Apakah Anda memiliki "ruang gagal" dalam keluarga atau komunitas Anda? Jika tidak, bagaimana Anda bisa mulai membangunnya? ([12:17])
3. Ketika Anda menghadapi situasi sulit, bagaimana Anda bisa mengingat bahwa Tuhan menyertai Anda dan mendapatkan ketenangan dari hal itu? ([19:10])
4. Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa Tuhan tidak hadir? Bagaimana Anda bisa mengubah pandangan ini berdasarkan pemahaman bahwa Tuhan ada di mana-mana? ([37:50])
5. Pikirkan tentang seseorang dalam hidup Anda yang mungkin sedang mengalami kegagalan. Bagaimana Anda bisa mendampingi mereka tanpa menghakimi, meniru sifat Tuhan? ([12:17])
6. Apakah ada kebiasaan atau pola pikir yang perlu Anda ubah untuk lebih percaya dan tenang dalam menghadapi tantangan? ([20:11])
7. Bagaimana Anda bisa mengingatkan diri sendiri bahwa Tuhan ada di setiap aspek kehidupan Anda, bukan hanya di tempat-tempat besar atau acara-acara gereja? ([37:50])
Devotional
I'm ready to provide the 5-day devotional based on the steps outlined. Here it is:
---
Day 1: Identitas Kita sebagai Mempelai Kristus
Sebagai mempelai Kristus, kita dipanggil untuk terus memperbaiki diri dan mengenal sifat-sifat Tuhan lebih dalam. Ini bukan hanya tentang mengenal Tuhan sebagai Juru Selamat, tetapi juga sebagai Immanuel, Allah yang selalu beserta kita. Dalam perjalanan iman kita, penting untuk menyadari bahwa Tuhan tidak hanya hadir dalam kemenangan kita, tetapi juga dalam kelemahan dan kegagalan kita. Dengan memahami identitas kita sebagai mempelai Kristus, kita dapat lebih dekat dengan Tuhan dan mengalami kasih-Nya yang tak berkesudahan. [01:40]
"Dan aku akan menjadikan engkau bagi-Ku dalam kesetiaan, dan engkau akan mengenal TUHAN." (Hosea 2:20, ESV)
Refleksi: Bagaimana Anda dapat lebih mengenal Tuhan sebagai Immanuel dalam kehidupan sehari-hari Anda? Apa langkah konkret yang dapat Anda ambil untuk memperdalam hubungan Anda dengan-Nya hari ini?
Day 2: Tuhan di Setiap Musim Kehidupan
Tuhan tidak hanya hadir saat kita dalam keadaan baik, tetapi juga saat kita gagal dan jatuh dalam dosa. Dia tidak pernah meninggalkan kita, bahkan ketika semua orang pergi. Dalam setiap musim kehidupan, baik itu musim sukacita atau kesedihan, Tuhan tetap setia menyertai kita. Kesadaran ini memberikan kita kekuatan dan penghiburan, mengetahui bahwa kita tidak pernah sendirian. [03:41]
"TUHAN itu baik, tempat perlindungan pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya." (Nahum 1:7, ESV)
Refleksi: Pikirkan tentang musim kehidupan Anda saat ini. Bagaimana Anda dapat lebih menyadari kehadiran Tuhan dalam situasi Anda saat ini, baik itu dalam kemenangan atau kegagalan?
Day 3: Membangun Ruang Gagal
Kita diajak untuk membangun "ruang gagal" dalam keluarga dan komunitas kita, tempat di mana kita bisa mendampingi orang-orang yang sedang dalam kesulitan tanpa menghakimi. Ruang ini adalah tempat di mana kasih dan pengertian Tuhan dapat dirasakan, mencerminkan sifat Tuhan yang penuh kasih dan pengertian. Dengan menciptakan ruang seperti ini, kita meniru sifat Tuhan yang selalu mencari dan menyertai kita, bahkan dalam kegagalan kita. [12:17]
"Saudara-saudaraku, jika seorang di antara kamu ada yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa." (Yakobus 5:19-20, ESV)
Refleksi: Apakah ada seseorang dalam hidup Anda yang membutuhkan dukungan tanpa penghakiman? Bagaimana Anda dapat menciptakan "ruang gagal" bagi mereka hari ini?
Day 4: Ketenangan dan Kepercayaan dalam Tuhan
Memahami bahwa Tuhan adalah Immanuel memberikan kita ketenangan dan kepercayaan. Ketenangan bukanlah perasaan, tetapi sebuah posisi di mana kita tahu bahwa Tuhan ada bersama kita. Seperti pilot yang tidur nyenyak di tengah turbulensi, kita bisa tenang karena kita tahu siapa yang ada di samping kita. Dengan kepercayaan ini, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan keyakinan. [19:10]
"Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya." (Mazmur 37:7, ESV)
Refleksi: Dalam situasi apa Anda merasa sulit untuk tenang dan percaya kepada Tuhan? Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri Anda bahwa Tuhan ada bersama Anda dalam situasi tersebut?
Day 5: Tuhan Ada di Mana-mana
Jangan pernah membatasi kehadiran Tuhan hanya di tempat-tempat tertentu. Dia adalah Allah yang ada di mana-mana, menyertai kita sampai kepada kesudahannya. Kehadiran Tuhan meliputi setiap aspek kehidupan kita, di rumah, di tempat kerja, dan bahkan di kegagalan kita. Dengan menyadari kehadiran-Nya yang tak terbatas, kita dapat hidup dengan keyakinan bahwa kita selalu berada dalam kasih dan perlindungan-Nya. [37:50]
"Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau ada di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau." (Mazmur 139:7-8, ESV)
Refleksi: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa Tuhan tidak hadir? Bagaimana Anda dapat mengubah perspektif Anda untuk melihat kehadiran Tuhan di setiap aspek kehidupan Anda?
Quotes
1) "Hari ini, kalau kita berkata kita adalah orang Kristen yang sudah lama, sudah belasan tahun, sudah puluhan tahun, seharusnya begini, kita semakin tahu sifat-sifatnya Tuhan kita. Kita semakin tahu. Nah, sayangnya banyak orang Kristen yang saya jumpai, mereka cuma tahu sifatnya Tuhan kebanyakan 3. Tiga, juru selamat, sembuhin sakit, kasih berkat. Udah. Kita kebanyakan cuma tahu sifatnya Tuhan Yesus cuma sebatas itu-itu aja. Nah, makanya pagi hari ini saya mau sharing salah satu lagi sifatnya Tuhan Yesus yang namanya Immanuel." [02:51] (43 seconds)
2) "Waktu saudara gagal, Tuhan tetap menyertai saudara. Saya mau yakinkan saudara, waktu saudara lagi tidak baik-baik saja. Cuman Tuhan yang ada bersama dengan saudara. Kita manusia, kita, kalau lagi musim bunga, semua mau merapat ke kita kan. Ya, uang kita berbunga, usaha kita berbunga, semua mau kenal sama kita, semua mau foto sama kita. Semua mau jadi teman kita. Tapi waktu kita lagi musim gugur, semua pergi dari kita. Tapi Tuhan gak pernah pergi dari saudara dan saya. Dia ada di setiap musim kehidupan kita. Dia selalu ada, dia selalu ada. Karena sifatnya seperti itu." [05:37] (44 seconds)
3) "Saya mau yakinkan saudara-saudara, Tuhan terusik sifatnya. Karena dia sifatnya Immanuel. Dia juga ada di ruang gagalnya saudara. Dia bukan ada saat kita lagi juara, saat kita lagi berprestasi. Tuhan juga ada, ada waktu kita lagi jatuh dalam dosa, dia tetap ada sama saudara. Dia enggak pernah tinggalin kita. Makanya para orang tua yang hadir di gereja ini, atau calon-calon orang tua di gereja ini, bangun ruang gagal di rumah tangga kita." [12:17] (36 seconds)
4) "Saya peluk dia, saya bilang gini, no matter what, kamu tetap anaknya daddy. No matter what. Ini namanya ruang gagal. Masih ada enggak di keluarga kita? Masih ada enggak di gereja kita? Masih ada enggak di komsel kita? Kita bisa jawab masing-masing." [15:21] (19 seconds)
5) "Yesus selalu ada di sebelah saudara dan saya. Kenapa masih gak percaya? Kenapa masih gak tenang? Kenapa masih suka overthinking? Kenapa masih mikir yang enggak-enggak? Tenang aja. Dia menyertai kita kok, sampai kepada kesudahannya. Dia selalu ada sama kita. Seharusnya kita tenang dan percaya." [29:08] (26 seconds)
6) "Tuhan ada di mana-mana. Tuhan ada di kamar sodara. Tuhan ada di tempat kerjaan sodara. Tuhan ada di kegagalan sodara. Tuhan ada di kegagalan sodara. Dia ada di mana-mana. Dia ada di mana-mana. Nah cerita ini. Tuhan gak suka di framing cuman ada di gunung. Ini Israel mau perang sama musuhnya. Musuhnya bilang, eh kalau perang sama mereka jangan di atas gunung. Kita kalah. Karena apa? Allah mereka Allah gunung." [37:50] (32 seconds)
7) "Tuhan ada di rumah saudara. Tuhan ada di mana-mana saudara. Saya suka sebel kalau orang Kristen pulang dari Israel. Wah pak, nyembah Tuhan di sana merinding loh pak. Beda sama di Kupang. Di Israel nyembah Tuhan. Framingnya itu merinding. Saudara pernah ke kamar mayat jam 2 pagi? Merinding loh pasti. Gak ada WL merinding di sana. Tuhan ada di mana-mana dan dia gak pernah tinggalin saudara. Dia menyertai saudara dan saya sampai kepada kesudahannya." [40:53] (37 seconds)