Immanuel: Tuhan yang Selalu Menyertai Kita

Devotional

Sermon Summary

Bible Study Guide

Sermon Clips

1) "Hari ini, kalau kita berkata kita adalah orang Kristen yang sudah lama, sudah belasan tahun, sudah puluhan tahun, seharusnya begini, kita semakin tahu sifat-sifatnya Tuhan kita. Kita semakin tahu. Nah, sayangnya banyak orang Kristen yang saya jumpai, mereka cuma tahu sifatnya Tuhan kebanyakan 3. Tiga, juru selamat, sembuhin sakit, kasih berkat. Udah. Kita kebanyakan cuma tahu sifatnya Tuhan Yesus cuma sebatas itu-itu aja. Nah, makanya pagi hari ini saya mau sharing salah satu lagi sifatnya Tuhan Yesus yang namanya Immanuel." [02:51] (43 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2) "Waktu saudara gagal, Tuhan tetap menyertai saudara. Saya mau yakinkan saudara, waktu saudara lagi tidak baik-baik saja. Cuman Tuhan yang ada bersama dengan saudara. Kita manusia, kita, kalau lagi musim bunga, semua mau merapat ke kita kan. Ya, uang kita berbunga, usaha kita berbunga, semua mau kenal sama kita, semua mau foto sama kita. Semua mau jadi teman kita. Tapi waktu kita lagi musim gugur, semua pergi dari kita. Tapi Tuhan gak pernah pergi dari saudara dan saya. Dia ada di setiap musim kehidupan kita. Dia selalu ada, dia selalu ada. Karena sifatnya seperti itu." [05:37] (44 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3) "Saya mau yakinkan saudara-saudara, Tuhan terusik sifatnya. Karena dia sifatnya Immanuel. Dia juga ada di ruang gagalnya saudara. Dia bukan ada saat kita lagi juara, saat kita lagi berprestasi. Tuhan juga ada, ada waktu kita lagi jatuh dalam dosa, dia tetap ada sama saudara. Dia enggak pernah tinggalin kita. Makanya para orang tua yang hadir di gereja ini, atau calon-calon orang tua di gereja ini, bangun ruang gagal di rumah tangga kita." [12:17] (36 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4) "Saya peluk dia, saya bilang gini, no matter what, kamu tetap anaknya daddy. No matter what. Ini namanya ruang gagal. Masih ada enggak di keluarga kita? Masih ada enggak di gereja kita? Masih ada enggak di komsel kita? Kita bisa jawab masing-masing." [15:21] (19 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5) "Yesus selalu ada di sebelah saudara dan saya. Kenapa masih gak percaya? Kenapa masih gak tenang? Kenapa masih suka overthinking? Kenapa masih mikir yang enggak-enggak? Tenang aja. Dia menyertai kita kok, sampai kepada kesudahannya. Dia selalu ada sama kita. Seharusnya kita tenang dan percaya." [29:08] (26 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


6) "Tuhan ada di mana-mana. Tuhan ada di kamar sodara. Tuhan ada di tempat kerjaan sodara. Tuhan ada di kegagalan sodara. Tuhan ada di kegagalan sodara. Dia ada di mana-mana. Dia ada di mana-mana. Nah cerita ini. Tuhan gak suka di framing cuman ada di gunung. Ini Israel mau perang sama musuhnya. Musuhnya bilang, eh kalau perang sama mereka jangan di atas gunung. Kita kalah. Karena apa? Allah mereka Allah gunung." [37:50] (32 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


7) "Tuhan ada di rumah saudara. Tuhan ada di mana-mana saudara. Saya suka sebel kalau orang Kristen pulang dari Israel. Wah pak, nyembah Tuhan di sana merinding loh pak. Beda sama di Kupang. Di Israel nyembah Tuhan. Framingnya itu merinding. Saudara pernah ke kamar mayat jam 2 pagi? Merinding loh pasti. Gak ada WL merinding di sana. Tuhan ada di mana-mana dan dia gak pernah tinggalin saudara. Dia menyertai saudara dan saya sampai kepada kesudahannya." [40:53] (37 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


Ask a question about this sermon