Iman dan Pengharapan: Menemukan Kekuatan dalam Kristus
Summary
### Summary
Hari ini kita berkumpul untuk merenungkan betapa pentingnya iman dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Saya memulai dengan berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana Tuhan menyelamatkan saya dari situasi yang tampaknya sepele namun berbahaya, yaitu tertelan duri ikan. Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu hadir dan melindungi kita dalam setiap situasi, bahkan yang tampaknya kecil sekalipun.
Kita kemudian merenungkan 1 Petrus 1:3-7, yang mengajarkan bahwa kita telah dilahirkan kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus untuk hidup yang penuh pengharapan. Pengharapan ini bukan hanya untuk kehidupan di dunia ini, tetapi juga untuk menerima bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu yang tersimpan di surga. Namun, untuk mencapai itu, kita harus melalui berbagai pencobaan yang menguji kemurnian iman kita.
Saya juga berbagi tentang tantangan dalam kehidupan pernikahan dan bagaimana kita harus belajar untuk tunduk pada firman Tuhan, bukan pada ego kita sendiri. Ketika kita hidup sesuai dengan firman Tuhan, kita akan melihat berkat dan damai sejahtera dalam rumah tangga kita.
Selanjutnya, saya menceritakan perjalanan iman saya dan suami dalam melayani Tuhan, termasuk tantangan finansial dan bagaimana Tuhan selalu menyediakan kebutuhan kami dengan cara yang ajaib. Kami belajar bahwa ketika kita melangkah dengan iman, Tuhan akan bekerja dengan cara yang tidak terduga dan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan.
Akhirnya, saya mengajak kita semua untuk menjadi pelaku firman Tuhan, hidup dalam kekudusan, dan percaya bahwa Tuhan akan memurnikan iman kita melalui berbagai pencobaan. Dengan demikian, kita bisa menjadi saksi iman bagi keluarga dan orang-orang di sekitar kita, menunjukkan bahwa Tuhan selalu setia dan tidak pernah mengingkari janji-Nya.
### Key Takeaways
1. Pentingnya Pengharapan dalam Kristus: Kita telah dilahirkan kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus untuk hidup yang penuh pengharapan. Pengharapan ini adalah untuk menerima bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu yang tersimpan di surga. Selama kita masih memiliki pengharapan dalam Tuhan, tidak ada yang mustahil. [08:51]
2. Ujian Iman Menghasilkan Kemurnian: Pencobaan yang kita alami adalah untuk membuktikan kemurnian iman kita, yang jauh lebih berharga daripada emas yang fana. Iman yang diuji dengan api akan menghasilkan kemurnian yang lebih tinggi, dan ini adalah bagian dari proses kita untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan. [32:58]
3. Kehidupan Pernikahan yang Berpusat pada Firman Tuhan: Dalam pernikahan, kita harus belajar untuk tunduk pada firman Tuhan dan bukan pada ego kita sendiri. Ketika suami dan istri sama-sama tunduk pada firman Tuhan, rumah tangga akan diberkati dengan damai sejahtera dan berkat yang melimpah. [50:57]
4. Melangkah dengan Iman dalam Pelayanan: Ketika kita melangkah dengan iman dalam pelayanan, Tuhan akan bekerja dengan cara yang tidak terduga dan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Pengalaman pribadi saya menunjukkan bahwa Tuhan selalu setia dan tidak pernah mengingkari janji-Nya. [01:04:43]
5. Menjadi Saksi Iman bagi Orang Lain: Semua penderitaan dan pencobaan yang kita alami adalah untuk memurnikan iman kita dan membuat kita menjadi saksi iman bagi keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, kita bisa menunjukkan bahwa Tuhan selalu setia dan tidak pernah meninggalkan kita. [01:09:16]
### Youtube Chapters
[0:00] - Welcome
[01:26] - Mengucap Syukur dalam Segala Hal
[02:14] - Pengalaman Pribadi: Tertelan Duri Ikan
[03:38] - Doa dan Penyertaan Tuhan
[06:32] - Ujian Iman dalam Mengikut Tuhan
[07:41] - 1 Petrus 1:3-7: Pengharapan dalam Kristus
[10:04] - Latihan Hidup di Surga
[11:58] - Keselamatan yang Dinyatakan pada Akhir Zaman
[14:39] - Hidup dalam Kerajaan Allah
[17:17] - Damai Sejahtera dalam Kekudusan
[20:17] - Kaya dan Diberkati
[26:55] - Hidup yang Berdampak
[32:58] - Kemurnian Iman yang Diuji
[39:16] - Tantangan dalam Pernikahan
[50:57] - Tunduk pada Firman Tuhan
[55:12] - Melangkah dengan Iman dalam Pelayanan
[01:04:43] - Pembangunan Sekolah Misi
[01:09:16] - Menjadi Saksi Iman
[01:13:22] - Komitmen untuk Hidup dalam Firman Tuhan
Study Guide
### Bible Study Discussion Guide
#### Bible Reading
1. 1 Petrus 1:3-7
2. Roma 14:17
#### Observation Questions
1. Apa yang dimaksud dengan "pengharapan" dalam 1 Petrus 1:3-7? Bagaimana pengharapan ini berbeda dari pengharapan duniawi? [07:41]
2. Mengapa pencobaan dianggap sebagai cara untuk membuktikan kemurnian iman kita menurut 1 Petrus 1:6-7? [27:36]
3. Bagaimana kehidupan pernikahan yang berpusat pada firman Tuhan dapat membawa damai sejahtera dan berkat dalam rumah tangga? [50:57]
4. Apa yang dimaksud dengan "kerajaan Allah" dalam Roma 14:17 dan bagaimana hal ini relevan dengan kehidupan kita sehari-hari? [14:39]
#### Interpretation Questions
1. Mengapa pengharapan dalam Kristus dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu? Bagaimana hal ini mempengaruhi cara kita menjalani hidup? [08:51]
2. Bagaimana pencobaan yang kita alami dapat memurnikan iman kita dan membuat kita lebih dekat dengan Tuhan? [32:58]
3. Dalam konteks pernikahan, apa yang dimaksud dengan tunduk pada firman Tuhan dan bukan pada ego kita sendiri? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? [50:57]
4. Bagaimana kita bisa melangkah dengan iman dalam pelayanan dan melihat Tuhan bekerja dengan cara yang tidak terduga? [01:04:43]
#### Application Questions
1. Apakah ada situasi dalam hidup Anda saat ini di mana Anda merasa kehilangan pengharapan? Bagaimana Anda bisa mengingat kembali pengharapan yang kita miliki dalam Kristus? [08:51]
2. Pencobaan apa yang sedang Anda hadapi saat ini yang mungkin Tuhan gunakan untuk memurnikan iman Anda? Bagaimana Anda bisa melihat pencobaan ini sebagai kesempatan untuk bertumbuh dalam iman? [32:58]
3. Dalam pernikahan atau hubungan Anda, apakah ada area di mana Anda lebih sering tunduk pada ego daripada firman Tuhan? Bagaimana Anda bisa mulai mengubah hal ini? [50:57]
4. Apakah ada langkah iman yang Tuhan minta Anda ambil dalam pelayanan atau kehidupan sehari-hari? Bagaimana Anda bisa melangkah dengan iman dan percaya bahwa Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang Anda butuhkan? [01:04:43]
5. Bagaimana Anda bisa menjadi saksi iman bagi keluarga dan orang-orang di sekitar Anda? Apakah ada tindakan konkret yang bisa Anda ambil untuk menunjukkan kesetiaan Tuhan dalam hidup Anda? [01:09:16]
6. Apakah ada kebiasaan atau tindakan sehari-hari yang bisa Anda ubah untuk lebih hidup dalam kerajaan Allah, seperti yang dijelaskan dalam Roma 14:17? [14:39]
7. Bagaimana Anda bisa lebih sering mengucap syukur dalam segala hal, baik dalam suka maupun duka, seperti yang diajarkan dalam khotbah ini? [01:26]
Devotional
Day 1: Pengharapan yang Tak Terbinasakan dalam Kristus
Pengharapan dalam Kristus adalah fondasi yang kokoh bagi kehidupan kita sebagai orang percaya. Melalui kebangkitan Yesus Kristus, kita telah dilahirkan kembali untuk hidup yang penuh pengharapan. Pengharapan ini bukan hanya untuk kehidupan di dunia ini, tetapi juga untuk menerima bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu yang tersimpan di surga. Selama kita masih memiliki pengharapan dalam Tuhan, tidak ada yang mustahil. Pengharapan ini memberi kita kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan dan pencobaan yang datang dalam hidup kita. [08:51]
1 Petrus 1:3-4 (ESV): "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu pengharapan yang hidup, kepada suatu warisan yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga bagi kamu."
Reflection: Pikirkan tentang situasi dalam hidup Anda di mana Anda merasa putus asa. Bagaimana pengharapan dalam Kristus dapat mengubah cara Anda melihat situasi tersebut hari ini?
Day 2: Kemurnian Iman yang Diuji
Pencobaan yang kita alami adalah untuk membuktikan kemurnian iman kita, yang jauh lebih berharga daripada emas yang fana. Iman yang diuji dengan api akan menghasilkan kemurnian yang lebih tinggi, dan ini adalah bagian dari proses kita untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Ketika kita menghadapi pencobaan, kita harus ingat bahwa Tuhan menggunakan situasi ini untuk memurnikan iman kita dan membuat kita lebih kuat dalam iman. [32:58]
Yakobus 1:2-4 (ESV): "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."
Reflection: Apa pencobaan terbesar yang Anda hadapi saat ini? Bagaimana Anda dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk memurnikan iman Anda dan mendekatkan diri kepada Tuhan?
Day 3: Pernikahan yang Berpusat pada Firman Tuhan
Dalam pernikahan, kita harus belajar untuk tunduk pada firman Tuhan dan bukan pada ego kita sendiri. Ketika suami dan istri sama-sama tunduk pada firman Tuhan, rumah tangga akan diberkati dengan damai sejahtera dan berkat yang melimpah. Firman Tuhan memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana kita harus hidup dalam pernikahan, dan ketika kita mengikuti panduan ini, kita akan melihat perubahan positif dalam hubungan kita. [50:57]
Efesus 5:21-23 (ESV): "Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh."
Reflection: Dalam aspek apa Anda merasa sulit untuk tunduk pada firman Tuhan dalam pernikahan Anda? Bagaimana Anda dapat mulai mengubah sikap atau tindakan Anda untuk lebih sesuai dengan firman Tuhan?
Day 4: Melangkah dengan Iman dalam Pelayanan
Ketika kita melangkah dengan iman dalam pelayanan, Tuhan akan bekerja dengan cara yang tidak terduga dan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Pengalaman pribadi menunjukkan bahwa Tuhan selalu setia dan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ketika kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati, kita akan melihat bagaimana Tuhan membuka pintu dan menyediakan kebutuhan kita dengan cara yang ajaib. [01:04:43]
2 Korintus 5:7 (ESV): "Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat."
Reflection: Apakah ada area dalam pelayanan Anda di mana Anda merasa ragu atau takut untuk melangkah dengan iman? Bagaimana Anda dapat mempercayakan area tersebut kepada Tuhan dan melihat bagaimana Dia bekerja?
Day 5: Menjadi Saksi Iman bagi Orang Lain
Semua penderitaan dan pencobaan yang kita alami adalah untuk memurnikan iman kita dan membuat kita menjadi saksi iman bagi keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, kita bisa menunjukkan bahwa Tuhan selalu setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Ketika kita hidup dalam kekudusan dan menjadi pelaku firman Tuhan, kita akan menjadi saksi yang hidup bagi orang lain tentang kasih dan kesetiaan Tuhan. [01:09:16]
1 Petrus 2:12 (ESV): "Hiduplah sebagai orang-orang yang merdeka, tetapi janganlah pergunakan kemerdekaan itu sebagai dalih untuk berbuat jahat, melainkan hiduplah sebagai hamba Allah. Hiduplah dengan baik di tengah-tengah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang yang berbuat jahat, mereka dapat melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka."
Reflection: Siapa orang dalam hidup Anda yang membutuhkan kesaksian iman Anda? Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih dan kesetiaan Tuhan kepada mereka melalui tindakan dan kata-kata Anda hari ini?
Quotes
1. "Kita perlu penyertaan Tuhan. Saudara hari ini saya berbicara tentang ujian iman ya. Kita perlu iman untuk mengikut Tuhan ya dan mengikut Tuhan itu gak enak. Siapa yang bilang ikut Yesus enak? Ya, ikut Yesus itu gak enak. Kenapa? Karena kita harus belajar melakukan kehendak Tuhan, kita harus mematikan keinginan daging. Matikan keinginan daging itu gampang, enak atau tidak? Tidak, karena semuanya pengennya hidup menurut daging. Karena daging ini enak. Rasul Paulus berkata, aku benci tubuh celakaku ini. Karena aku ingin dekat dengan Tuhan, tapi sulit, aku masih diam di dalam tubuhku. Yang masih bisa marah, bisa tersinggung, bisa kepahitan, bisa kecewa, bisa takut. Tapi kita berdoa, saudara, supaya hari ini Tuhan boleh berbicara kepada kita, memberi kekuatan." [06:32] (60 seconds)
2. "Selama masih ada pengharapan di dalam hidup kita, maka selalu masih ada kesempatan. Tidak ada yang mustahil, sodara. Asal kita masih berharap kepada Tuhan. Yang bahaya itu kalau orang sudah tawar hati, sudah tidak punya pengharapan. Ya, biar ajalah. Yang memang namanya hidup begini, ya mau diapa? Ya, tidak usah Tuhan-Tuhanan lah. Ini bahaya, sodara. Ya, kadang-kadang orang saking menderita, dia sudah tidak mau lagi berharap kepada Tuhan. Dikatakan di sini, kita yang tadinya mati karena dosa, kita bersyukur lewat Kristus, kita dihidupkan kembali, dibawa kepada satu kehidupan yang penuh dengan pengharapan." [08:51] (47 seconds)
3. "Jadi, sodara, kita ini semua yang mau masuk sorga harus mulai latihan sekarang. Latihan hidup di sorga. Di sorga itu tidak ada orang marah-marah, amin. Haleluya. Kalau sodara masih marah-marah, sodara tidak bisa masuk? Di sorga tidak ada orang selingkuh. Di sini pasti tidak ada yang selingkuh ya. Ya, Cimahi ini aman-aman tenteram kan? Insya Allah. Aman tenteram ya, tidak ada ya di sini perselingkuhan ya, sodara. Ada atau tidak? Tidak ada ya, puji Tuhan. Sodara, di sorga itu tidak ada orang tersinggung. Di sorga tidak ada orang kepahitan. Di sorga tidak ada orang kecewa. Karena di sana ada bagian yang tidak dapat cemar, tidak layu, tidak binasa." [10:04] (59 seconds)
4. "Jangan santai jadi orang Kristen. Jangan aman-aman. Oh saya pengkotbah pasti masuk sorga. Belum tentu. Saya pemain musik di gereja. Pasti saya masuk sorga. Orang tiap minggu saya absen. Belum tentu. Oh saya paduan suara. Tadi paduan suaranya keren banget loh, tepuk tangan dong saudara. Keren loh ya. Bapak-bapak, ibu-ibu ya keren. Bagi suaranya keren ya. Nanti di sorga juga satu grup ini akan tampil. Berarti sudah pengen ke sorga ya? Amin saudara ya. Jadi tidak menjadi jaminan ketika kita paduan suara di gereja. Main musik di gereja. Kotbah seperti saya. Bukan berarti langsung otomatis. Tapi terdaftar di sorga. Baru akan dinyatakan pada akhir jaman nanti. Siapa yang lulus." [13:13] (57 seconds)
5. "Iblis tidak suka kita hidup dalam kerajaan Allah. Apa itu kerajaan Allah? Roma 14 ayat 17 berkata. Sebab kerajaan Allah bukan soal makanan, minuman, pakaian. Tapi soal kebenaran, damai, sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Walaupun kita masih hidup di dunia sekarang. Kalau kita hidup dalam kebenaran. Dalam hidup kita pasti ada damai, sejahtera. Ketika ada damai, sejahtera dan kebenaran. Maka kita pasti bersukacita. Orang yang dipelihara dalam kekuatan Tuhan. Dia sudah hidup di surga. Selagi dia masih di bumi. Ada kebenaran, damai, sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Ini yang harus kita jaga." [14:39] (46 seconds)
6. "Apa yang paling membuat manusia itu bisa hidup damai? Waktu kita hidup di dalam kekudusan. Bukan ketika punya uang banyak. Karena banyak orang punya uang. Tapi hidupnya tidak ada damai. Ya. Benar saudara. Uang itu bukan jaminan kebahagiaan. Jangan salah berpikir. Jangan suka iri kalau lihat orang kaya. Enak banget ya kaya. Saya banyak ketemu orang kaya raya-raya. Tapi kalau pulang saya bilang sama suami saya. Say. Lebih bahagia kita. Iya. Tidak bisa tidur kalau malam. Ya. Punya banyak persoalan. Tiap hari telepon saya diundang makan orang kaya. Saudara. Dia yang traktir kami. Makan enak di restoran mahal. Jutaan. Kami makan. Dia terima telepon. Marah-marah terus." [17:53] (54 seconds)
7. "Jadi hidup ini bukan soal berapa lama. Kita hidup. Tapi apakah hidup kita ini berdampak atau tidak? Nah dalam kita menanti keselamatan yang akan dinyatakan Tuhan itu. Mari kita minta kekuatan Tuhan saudara. Agar kita ini memperoleh kekuatan bertahan. Di dalam hidup kudus. Ya di dalam perkenanan Tuhan. Ayat yang keenam dikatakan begini. Bergembiralah akan hal itu. Sekalipun sekarang ini. Kamu seketika harus. Berduka cita. Oleh apa? Berbagai-bagai pencobaan. Ya tadi kita sudah baca yang enak-enak. Uh kita disediakan begini di sorga ini ini ini ini ini. Tetapi bergembira memang akan hal itu. Sekalipun sekarang ini. Kamu seketika harus berduka cita. Oleh berbagai-bagai pencobaan." [26:55] (57 seconds)
8. "Jadi saudara. Saya bilang. Kamu kalau memang mau cari istri yang kayak orang Jawa. Kenapa kamu gak nikah sama Sri Rezeki. Ya. Kenapa kamu cari Debbie Basir. Gitu kan saudara. Ngapain gitu kamu nikahnya sama saya. Saya ini orang Sulawesi. Setiap hari. Mbak Nek ngomong itu. Nada belakangnya turun. Lalu saya bilang sama dia. Coba kamu. Coba kamu. Ngomong nada belakangnya naik. Sama sulitnya. Dia pun tidak bisa. Orang saya itu kalau negur anak-anak saudara. Saya bilang sama dia. Kamu itu kalau sama anak-anak. Anak nakal. Marah. Marah saya. Marah. Tolong please marah. Marahnya itu. Dek. Kui kok ngono. Itu bukan marah. Itu bukan marah saya. Aku stres aku." [44:46] (50 seconds)
9. "Ketika kita mempraktekkan firman Tuhan. Ya. Akhirnya. Saya melihat suami saya mulai berubah. Ya. Dia mulai bantu di dapur. Dia mulai apa. Saya kadang duduk di meja. Dia datang bikinin saya kopi. Say. Ini aku bikinin kopi ya. Ini bikinnya dengan cinta loh. Enggak ada saling menuntut. Ego dimatikan. Dulu ribut. Kami terus tiap hari. Masalah kecil jadi besar. Ya. Kalau sudah begitu. Enggak mungkin rumah tanggamu diberkati. Enggak mungkin Tuhan curahkan berkat. Berkelimpahan dalam rumah tangga kita. Kenapa? Tiap hari ribut. Karena Alkitab berkata. Dimana ada dua orang hidup sehati. Sepikir bersama. Kesanalah berkat Tuhan. Itu diperintahkan." [50:09] (47 seconds)
10. "Jadi saudara kami ini mengalami. Banyak persoalan ikut Tuhan. Itu tidak enak. Bagi daging kita. Tapi tujuan. Dari semua itu. Untuk memurnikan iman. Hari ini. Kami punya begitu banyak kesaksian iman. Kenapa? Karena kami mengalami. Saudara harus punya kesaksian. Bersama Tuhan. Waktu kita mengalami itu. Tuhan aku akan menang menghadapi ini. Supaya aku punya kesaksian iman. Bagi keluarga ku. Bagi anak-anak ku. Dan biarlah kita menjadi tokoh iman. Amin saudara. Amin. Kita kan rindu nama-nama kita tercatat. Dalam kitab kehidupan sebagai tokoh iman. Saya percaya. Waktu kita mau. Maka Tuhan pasti turut bekerja." [01:08:46] (53 seconds)