Growing in Spiritual Maturity: Key Signs and Responsibilities

 

Summary

### Summary

Hari ini kita belajar tentang pentingnya bertumbuh menjadi dewasa dalam iman. Kedewasaan rohani tidak diukur dari berapa lama seseorang menjadi Kristen, tetapi dari seberapa dalam mereka menghidupi firman Tuhan. Seperti anak kecil yang terus-menerus diberi susu dan tidak mau makan makanan keras, orang Kristen yang hanya mencari khotbah yang lucu-lucu dan tidak mau menerima teguran keras tidak akan pernah bertumbuh dewasa. Kita harus belajar untuk menerima makanan keras, yaitu firman Tuhan yang mendidik dan menegur, agar kita bisa bertumbuh menjadi dewasa.

Ada tiga tanda kedewasaan rohani yang kita bahas. Pertama, orang yang dewasa rohani mampu bertanggung jawab atas hidup orang lain. Seorang pemimpin yang dewasa harus bisa menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri dan berani bertanggung jawab atas kesalahan bawahannya. Kedua, orang yang dewasa rohani menghidupi firman Tuhan. Mereka tidak hanya tahu banyak tentang firman, tetapi juga menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di luar rumah. Ketiga, orang yang dewasa rohani tahu membedakan yang baik dan yang jahat. Mereka mampu menerima teguran dan didikan dengan rendah hati, melihatnya sebagai bentuk kasih dan perhatian.

Untuk menjadi dewasa dalam iman, kita harus keluar dari fokus kepentingan diri sendiri, menghidupi firman Tuhan, dan rendah hati menerima didikan. Dengan demikian, kita akan menjadi teladan bagi orang lain dan memuliakan nama Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.

### Key Takeaways

1. Bertanggung Jawab atas Hidup Orang Lain: Kedewasaan rohani ditandai dengan kemampuan untuk bertanggung jawab atas hidup orang lain. Seorang pemimpin yang dewasa harus bisa menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri dan berani bertanggung jawab atas kesalahan bawahannya. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga kesejahteraan orang lain. [45:56]

2. Menghidupi Firman Tuhan: Orang yang dewasa dalam iman tidak hanya tahu banyak tentang firman Tuhan tetapi juga menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Menghidupi firman berarti melakukan apa yang diajarkan, bukan hanya mengetahui. [01:00:29]

3. Membedakan yang Baik dan yang Jahat: Kedewasaan rohani juga ditandai dengan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Orang yang dewasa mampu menerima teguran dan didikan dengan rendah hati, melihatnya sebagai bentuk kasih dan perhatian. Mereka tidak mudah tersinggung dan mampu melihat teguran sebagai kesempatan untuk bertumbuh. [01:09:34]

4. Keluar dari Fokus Kepentingan Diri Sendiri: Untuk menjadi dewasa, kita harus keluar dari fokus kepentingan diri sendiri dan mulai memikirkan kepentingan orang lain. Ini berarti kita harus belajar untuk mengorbankan kepentingan pribadi demi kesejahteraan orang lain, seperti yang diajarkan dalam Filipi 2:4. [48:06]

5. Rendah Hati Menerima Didikan: Kedewasaan rohani memerlukan kerendahan hati untuk menerima didikan dan teguran. Orang yang dewasa melihat teguran sebagai bentuk kasih dan perhatian, dan mereka belajar dari teguran tersebut untuk menjadi lebih baik. Ini adalah tanda bahwa mereka benar-benar ingin bertumbuh dalam iman. [01:16:49]

### Youtube Chapters

[0:00] - Welcome
[42:39] - Pentingnya Bertumbuh Dewasa dalam Iman
[44:54] - Tanda Kedewasaan: Bertanggung Jawab atas Hidup Orang Lain
[48:06] - Keluar dari Fokus Kepentingan Diri Sendiri
[49:48] - Contoh dari Rasul Paulus dan Timotius
[51:33] - Menghidupi Firman Tuhan
[55:00] - Tanda Kedewasaan dalam Keluarga
[57:31] - Mandiri dan Bertanggung Jawab
[01:00:00] - Tanda Kedewasaan: Menghidupi Firman
[01:09:34] - Tanda Kedewasaan: Membedakan yang Baik dan yang Jahat
[01:16:49] - Rendah Hati Menerima Didikan
[01:17:58] - Doa Penutup

Study Guide

### Bible Study Discussion Guide

#### Bible Reading
1. Ibrani 13:17 - "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka. Sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira. Bukan dengan kelukesah. Sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu."
2. Filipi 2:4 - "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
3. Ibrani 5:12-14 - "Sebab sekalipun kamu ditinjau dari sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah. Dan kamu masih memerlukan susu bukan makanan keras. Sebab barang siapa masih memerlukan susu, ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran. Sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancar indera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat."

#### Observation Questions
1. Apa yang dimaksud dengan "makanan keras" dalam konteks Ibrani 5:12-14? ([01:10:12])
2. Menurut Filipi 2:4, apa yang harus kita lakukan untuk keluar dari fokus kepentingan diri sendiri? ([48:06])
3. Bagaimana Ibrani 13:17 menggambarkan tanggung jawab seorang pemimpin rohani? ([44:54])
4. Apa yang menjadi tanda bahwa seseorang sudah dewasa rohani menurut Ibrani 5:14? ([01:10:12])

#### Interpretation Questions
1. Mengapa penting bagi seorang pemimpin rohani untuk bisa bertanggung jawab atas hidup orang lain? ([45:56])
2. Bagaimana kita bisa menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di luar rumah? ([01:00:29])
3. Apa yang dimaksud dengan "membedakan yang baik dan yang jahat" dalam konteks kedewasaan rohani? ([01:09:34])
4. Mengapa rendah hati dalam menerima didikan dan teguran penting untuk pertumbuhan rohani? ([01:16:49])

#### Application Questions
1. Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa sulit untuk bertanggung jawab atas hidup orang lain? Bagaimana Anda bisa mulai memperbaikinya? ([45:56])
2. Bagaimana Anda bisa lebih menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah ada tindakan konkret yang bisa Anda ambil minggu ini? ([01:00:29])
3. Apakah Anda pernah mengalami kesulitan dalam membedakan yang baik dan yang jahat? Bagaimana Anda bisa melatih diri untuk lebih peka terhadap hal ini? ([01:09:34])
4. Apakah Anda cenderung mudah tersinggung ketika menerima teguran? Bagaimana Anda bisa belajar melihat teguran sebagai bentuk kasih dan perhatian? ([01:16:49])
5. Apakah ada kepentingan pribadi yang perlu Anda korbankan demi kesejahteraan orang lain? Bagaimana Anda bisa mulai melakukannya? ([48:06])
6. Bagaimana Anda bisa menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian di lingkungan Anda? ([01:00:29])
7. Apakah ada teguran atau didikan yang pernah Anda terima yang membantu Anda bertumbuh? Bagikan pengalaman tersebut dan bagaimana Anda bisa terus belajar dari teguran di masa depan. ([01:16:49])

Devotional

Day 1: Bertanggung Jawab atas Hidup Orang Lain
Kedewasaan rohani ditandai dengan kemampuan untuk bertanggung jawab atas hidup orang lain. Seorang pemimpin yang dewasa harus bisa menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri dan berani bertanggung jawab atas kesalahan bawahannya. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga kesejahteraan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa berarti mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dukungan moral, atau bahkan membantu secara praktis ketika seseorang membutuhkan bantuan. Tanggung jawab ini bukan hanya untuk keluarga atau teman dekat, tetapi juga untuk komunitas yang lebih luas.

Ketika kita bertanggung jawab atas hidup orang lain, kita meneladani Yesus yang selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan-Nya sendiri. Ini adalah panggilan untuk keluar dari zona nyaman kita dan benar-benar peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Dengan demikian, kita tidak hanya bertumbuh dalam iman, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain. [45:56]

1 Korintus 10:24 (ESV): "Jangan seorang pun mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain."

Reflection: Pikirkan seseorang dalam hidup Anda yang membutuhkan dukungan atau bantuan. Bagaimana Anda bisa menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap mereka hari ini?


Day 2: Menghidupi Firman Tuhan
Orang yang dewasa dalam iman tidak hanya tahu banyak tentang firman Tuhan tetapi juga menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Menghidupi firman berarti melakukan apa yang diajarkan, bukan hanya mengetahui. Ini adalah panggilan untuk menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa berarti menunjukkan kasih kepada orang lain, menjaga integritas dalam pekerjaan, atau berbagi firman Tuhan dengan orang lain.

Menghidupi firman Tuhan adalah tanda nyata dari kedewasaan rohani. Ini menunjukkan bahwa iman kita bukan hanya teori, tetapi sesuatu yang kita praktikkan setiap hari. Ketika kita menghidupi firman Tuhan, kita menjadi saksi hidup dari kasih dan kuasa Tuhan kepada dunia di sekitar kita. [01:00:29]

Yakobus 1:22 (ESV): "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."

Reflection: Dalam aspek mana dari hidup Anda Anda merasa paling sulit untuk menghidupi firman Tuhan? Apa langkah konkret yang bisa Anda ambil hari ini untuk mulai menghidupi firman tersebut?


Day 3: Membedakan yang Baik dan yang Jahat
Kedewasaan rohani juga ditandai dengan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Orang yang dewasa mampu menerima teguran dan didikan dengan rendah hati, melihatnya sebagai bentuk kasih dan perhatian. Mereka tidak mudah tersinggung dan mampu melihat teguran sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Ini adalah tanda bahwa mereka benar-benar ingin bertumbuh dalam iman dan menjadi lebih baik.

Kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang jahat adalah hasil dari kedekatan kita dengan firman Tuhan dan bimbingan Roh Kudus. Ini membantu kita membuat keputusan yang bijaksana dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. [01:09:34]

Ibrani 5:14 (ESV): "Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat."

Reflection: Pikirkan situasi terbaru di mana Anda harus membuat keputusan moral. Bagaimana Anda bisa lebih mengandalkan firman Tuhan dan bimbingan Roh Kudus untuk membedakan yang baik dan yang jahat di masa depan?


Day 4: Keluar dari Fokus Kepentingan Diri Sendiri
Untuk menjadi dewasa, kita harus keluar dari fokus kepentingan diri sendiri dan mulai memikirkan kepentingan orang lain. Ini berarti kita harus belajar untuk mengorbankan kepentingan pribadi demi kesejahteraan orang lain, seperti yang diajarkan dalam Filipi 2:4. Ini adalah panggilan untuk hidup dengan sikap tidak mementingkan diri sendiri dan selalu mencari cara untuk melayani orang lain.

Ketika kita keluar dari fokus kepentingan diri sendiri, kita meneladani Yesus yang selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan-Nya sendiri. Ini adalah panggilan untuk hidup dengan sikap tidak mementingkan diri sendiri dan selalu mencari cara untuk melayani orang lain. [48:06]

Filipi 2:4 (ESV): "Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."

Reflection: Apa satu hal yang bisa Anda lakukan hari ini untuk mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan Anda sendiri?


Day 5: Rendah Hati Menerima Didikan
Kedewasaan rohani memerlukan kerendahan hati untuk menerima didikan dan teguran. Orang yang dewasa melihat teguran sebagai bentuk kasih dan perhatian, dan mereka belajar dari teguran tersebut untuk menjadi lebih baik. Ini adalah tanda bahwa mereka benar-benar ingin bertumbuh dalam iman. Kerendahan hati ini memungkinkan kita untuk terus belajar dan berkembang, serta menjadi lebih serupa dengan Kristus.

Menerima didikan dengan rendah hati adalah tanda bahwa kita benar-benar ingin bertumbuh dalam iman. Ini menunjukkan bahwa kita terbuka untuk perubahan dan perbaikan, serta siap untuk menjadi lebih baik setiap hari. [01:16:49]

Amsal 12:1 (ESV): "Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu."

Reflection: Pikirkan teguran atau didikan terbaru yang Anda terima. Bagaimana Anda bisa melihatnya sebagai bentuk kasih dan perhatian, dan apa yang bisa Anda pelajari darinya untuk menjadi lebih baik?

Quotes

### Quotes for outreach

1. "Kita nih harus belajar bertumbuh jadi dewasa di dalam Tuhan. Katakan amin. Jangan mau jadi bayi rohani terus. Ukuran kedewasaan rohani seseorang tidak diukur dari berapa lama dia jadi orang Kristen. Bisa jadi dari bayi dia sudah jadi orang Kristen karena orang tuanya Kristen. Tapi dia tidak dewasa dalam Tuhan. Banyak orang bahkan yang mungkin sudah menjadi pemimpin di gereja." [42:39] (26 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2. "Orang yang dewasa dalam iman. Hidupnya terbukti. Telah menjadi teladan. Menghidupi firman. Lukas 6 ayat 39. Yesus berkata gini. Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Orang kalau mau jadi pengajar harus dewasa. Pengajar itu bukan cuma knowledge. Tahu firman banyak." [01:00:29] (23 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3. "Untuk belajar jadi dewasa, kita harus keluar dari fokus kepentingan diri sendiri. Katakan saya tidak boleh fokus pada diri sendiri. 3, 2, 1. Kalau anda mau belajar dewasa, anda gak bisa fokusnya sama kepentinganmu aja. Gak bisa fokusmu mencari keuntungan pribadi, gak bisa. Orang kalau mau belajar bertanggung jawab atas orang lain, mesti mikirin orang lain. Ada orang lain di hatinya. Lebih dari dirinya sendiri." [49:06] (30 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4. "Orang yang dewasa itu dikatakan begini. Begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu. Sementara gak ada yang seperti dia. Yang lain itu mencari kepentingannya sendiri. Bukan kepentingan Kristus Yesus. Orang gak akan bisa jadi dewasa. Kalau mikirnya saya, saya, saya. Gak mikirin orang lain." [50:28] (20 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5. "Orang yang dewasa dalam iman. Terbukti menghidupi firman. Di dalam rumah dan di luar rumah. Katakan amin. Banyak orang cuma jago kandang. Atau jago di panggung saja. Tapi kalau anda dewasa. Hidupmu jadi teladan. Di rumah maupun di luar rumah. Hanya orang yang dewasa yang bisa dipercaya. Katakan amin. Kita gak mungkin mempercayakan sesuatu yang besar. Kepada anak kecil." [01:02:17] (27 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


### Quotes for members

1. "Tanda kedewasaan itu bisa bertanggung jawab atas hidup orang lain. Katakan sama-sama. Bisa bertanggung jawab atas hidup orang lain. Ibrani 13 ayat yang ke-17 kita baca. 3, 2, 1. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka. Sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira. Bukan dengan kelukesah. Sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu." [44:54] (33 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2. "Orang yang belum dewasa. Lebih suka yang duniawi. Daripada perkara-perkara ilahi. Orang yang gak dewasa tuh gini. Tahu. Hal-hal duniawi tuh merusak dia. Tapi dia tetap lakukan. Contoh. Contoh ya boleh ya. Udah tahu dosa. Tapi tetap buat juga. Udah tahu merokok itu menyebabkan kangen. Tapi tetap merokok juga. Udah tahu minum-minuman keras itu gak baik. Tapi tetap minum juga. Tahu gak boleh nyuri. Tapi tetap nyuri." [01:12:13] (36 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3. "Orang yang belum dewasa. Sakit hati kalau ditegur. Tapi orang yang dewasa. Bisa melihat teguran sebagai bentuk kebaikan. Bisa melihat teguran sebagai bentuk perhatian. Dulu saya pernah kerja. Sama Joyce Mayor Ministry. Saya punya pemimpin. Yang kalau ngomong itu kalau negur. Keras dan tegas dan ketus. Menyakitkan. Dibodoh-bodohi juga pernah saya. Tapi saya gak sakit hati. Saya belajar dari dia. Untuk menjadi lebih baik. Saya menghargai orang yang didik saya." [01:13:57] (47 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4. "Untuk belajar menjadi dewasa. Gak ada lain. Anda harus belajar menghidupi firman yang Anda baca. Karena ketika Anda menjadi seorang pemimpin. Anda harus mengajarkan apa yang Anda lakukan. Amen. Banyak kali. Pemimpin-pemimpin rohani. Menjadi batu sandungan. Kenapa? Karena mereka cuma bisa mengajarkan tapi tidak melakukan. Mereka tidak menghidupi apa yang mereka imani. They don't walk the talk." [01:04:01] (34 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5. "Tanda kedewasaan adalah. Menghidupi firman. Katakan sama-sama yuk. Menghidupi. Orang yang dewasa dalam iman. Hidupnya terbukti. Telah menjadi teladan. Menghidupi firman. Lukas 6 ayat 39. Yesus berkata gini. Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Orang kalau mau jadi pengajar harus dewasa. Pengajar itu bukan cuma knowledge. Tahu firman banyak." [01:00:29] (29 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


Chatbot