Tuhan memanggil setiap pribadi untuk menyelesaikan tugas yang telah Ia tetapkan, dan langkah pertama adalah dengan sungguh-sungguh mendengarkan suara-Nya. Seringkali kita terlalu sibuk menghitung untung rugi, mengukur segala sesuatu dengan logika dan uang, padahal Tuhan mengingatkan bahwa tidak semua hal diukur dengan materi. Ia mengundang kita untuk membuka telinga rohani, menundukkan hati, dan mencari kehendak-Nya di atas segala pertimbangan duniawi. Ketika kita mendengarkan suara Tuhan, kita akan tahu langkah apa yang harus diambil, dan Tuhan sendiri yang akan menuntun kita keluar dari setiap persoalan yang kita hadapi. [01:31:59]
Yesaya 55:1-3 (TB)
1. "Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air! Dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah juga anggur dan susu tanpa bayaran!
2. Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
3. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan kamu, sesuai dengan kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud."
Refleksi: Apakah hari ini Anda sungguh-sungguh menyediakan waktu untuk mendengarkan suara Tuhan, bukan hanya suara hati atau logika Anda sendiri? Bagaimana Anda akan melatih kepekaan untuk mendengar-Nya di tengah kesibukan Anda?
Untuk dapat menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan, kita harus berani meninggalkan dosa dan cara hidup lama, lalu kembali ke jalan yang Tuhan kehendaki. Jangan memperlakukan dosa seperti sahabat atau binatang peliharaan yang disembunyikan, karena dosa yang dibiarkan akan menuntun pada kehancuran. Tuhan memanggil setiap orang untuk bertobat hari ini, bukan menunda sampai besok, sebab ada batas waktu di mana Ia berkenan ditemui. Pilihan untuk meninggalkan dosa adalah keputusan yang harus diambil dengan sungguh-sungguh, karena hanya dengan demikian kita dapat berjalan dalam rencana-Nya yang sempurna. [01:37:38]
Yesaya 55:6-7 (TB)
6. "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
7. Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya."
Refleksi: Dosa apa yang selama ini Anda toleransi atau sembunyikan? Apakah Anda berani mengambil langkah konkret hari ini untuk meninggalkannya dan kembali ke jalan Tuhan?
Tuhan mengingatkan bahwa cara-Nya jauh lebih tinggi dari cara dan pemikiran manusia. Seringkali kita ingin menyelesaikan masalah dengan logika dan kekuatan sendiri, namun Tuhan mengundang kita untuk tunduk dan mengikuti blueprint-Nya. Seperti Yusuf yang setia menjalani proses selama 13 tahun tanpa protes, atau Nik Vujicic yang menerima kondisinya dan dipakai Tuhan secara luar biasa, demikian juga kita dipanggil untuk percaya dan mengikuti cara Tuhan, meski tidak selalu mudah atau masuk akal. Ketika kita menyerah dan mengikuti cara Tuhan, hasilnya akan jauh lebih sempurna daripada yang bisa kita rencanakan sendiri. [01:49:07]
Yesaya 55:8-9 (TB)
8. "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
9. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Refleksi: Dalam hal apa Anda masih bersikeras memakai cara sendiri? Apa langkah nyata yang bisa Anda ambil hari ini untuk mulai mengikuti cara Tuhan, meskipun terasa sulit atau tidak masuk akal?
Kesaksian hidup yang nyata melalui integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam hal-hal kecil jauh lebih berbicara daripada seribu kata-kata indah. Dunia mungkin mengajarkan standar yang berbeda, tetapi Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang dan teladan di lingkungan keluarga, pekerjaan, dan masyarakat. Pilihan untuk tetap jujur dan bertanggung jawab, meski tidak ada yang melihat atau memuji, adalah bagian dari perkara ilahi yang Tuhan percayakan kepada setiap pribadi. Melalui sikap dan tindakan sehari-hari, nama Tuhan dimuliakan dan orang lain dapat melihat Kristus dalam hidup kita. [01:14:51]
Lukas 16:10 (TB)
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."
Refleksi: Dalam hal kecil apa Anda tergoda untuk berkompromi hari ini? Bagaimana Anda akan memilih untuk tetap setia dan jujur, meskipun tidak ada yang melihat?
Setiap nafas yang Tuhan berikan adalah kesempatan untuk menyelesaikan tugas yang Ia percayakan, bukan sekadar menambah usia. Usia bukanlah penentu apakah tugas sudah selesai atau belum; yang terpenting adalah ketaatan dan kesetiaan dalam menjalani panggilan Tuhan. Tidak perlu menunggu menjadi kaya, terkenal, atau memiliki banyak pengikut untuk berdampak; mulailah dari hal kecil di keluarga, lingkungan, dan tempat kerja. Gereja adalah tempat pembentukan, tetapi ujian iman dan tugas sejati ada di luar, di kehidupan sehari-hari. Jangan menunda, tanyakan kepada Tuhan apa tugas Anda hari ini dan lakukan dengan setia. [01:20:22]
Efesus 2:10 (TB)
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
Refleksi: Apakah Anda sudah tahu tugas yang Tuhan percayakan kepada Anda hari ini? Jika belum, maukah Anda berdoa dan bertanya kepada Tuhan, lalu mulai melakukannya dari hal yang paling sederhana di sekitar Anda?
Setiap kita dipanggil untuk menyelesaikan tugas yang Tuhan percayakan dalam hidup ini, bukan sekadar menunggu waktu berlalu atau menanti usia tua. Hidup bukan tentang angka umur, melainkan tentang ketaatan dan kesetiaan dalam mengerjakan bagian yang Tuhan tetapkan secara pribadi bagi kita. Perkara ilahi bukan hanya soal pelayanan di gereja, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan—keluarga, pekerjaan, studi, relasi—di mana Tuhan ingin kita bertindak dengan cara-Nya, bukan dengan standar dunia. Setiap orang memiliki porsi dan tugas yang tidak bisa digantikan oleh orang lain, dan hanya melalui hubungan yang intim dengan Tuhan, kita dapat mengenali dan menyelesaikan tugas itu.
Dalam menjalani tugas ilahi, kita diingatkan untuk tidak mengukur segala sesuatu dengan untung rugi atau uang. Tuhan mengajarkan bahwa banyak hal dalam hidup ini tidak bisa diukur dengan materi, dan seringkali justru melalui ketaatan dalam perkara kecil, integritas, dan kejujuran, kita membangun kesaksian yang lebih kuat daripada kata-kata. Kesaksian hidup yang nyata di luar gereja—di rumah, di tempat kerja, di tengah tekanan—adalah bukti nyata dari iman yang hidup.
Tiga prinsip utama untuk menyelesaikan tugas dari Tuhan adalah: pertama, mendengarkan suara Tuhan dan peka terhadap tuntunan-Nya; kedua, meninggalkan dosa dan cara hidup lama, lalu kembali kepada jalan Tuhan; dan ketiga, mengikuti cara Tuhan, bukan cara kita sendiri. Tuhan seringkali bekerja dengan cara yang melampaui logika dan rencana manusia, dan ketaatan untuk mengikuti blueprint-Nya akan membawa kita pada penyelesaian tugas yang sempurna, seperti yang dialami Yusuf dan Nik Vujicic.
Setiap keputusan yang kita ambil memiliki konsekuensi, dan kita tidak bisa bermain-main dengan dosa atau menunda pertobatan. Dosa yang dibiarkan akan membawa kehancuran, dan hanya dengan meninggalkan dosa serta kembali kepada Tuhan, kita dapat menyelesaikan tugas dengan benar. Tuhan mengenal setiap pribadi secara unik, dan Dia membentuk kita dengan tangan-Nya sendiri, memberikan tugas yang sesuai dengan kapasitas dan panggilan kita. Ketika kita berserah dan mengikuti cara Tuhan, Dia akan memampukan kita untuk menyelesaikan misi-Nya di dunia ini.
Tema besar kita adalah menantikan Tuhan. Berulang kali saya katakan ketika engkau menantikan Tuhan, bukan kita duduk diam dan melihat apa yang Tuhan kerjakan. Bukan itu. Tapi ketika kita menantikan Tuhan, seperti kita kalau janjian dengan orang mau pergi. Kita harus ganti baju, kita harus berdandan sesuai dengan acara tersebut. Dalam menantikan Tuhan, khusus di bulan Juli ini bicara tentang perkara ilahi. Nah, apa itu perkara ilahi? Apa itu perkara ilahi?Perkara ilahi adalah semua persoalan yang Tuhan mau kita kerjakan. Saya ulangi. Perkara ilahi adalah semua yang Tuhan mau kita kerjakan. [01:10:07]
Perkara ilahi adalah Tuhan mau kita melakukan apa yang Tuhan mau, yang memang kita yang harus melakukannya.Tidak bisa kita suruh orang. Jangan bilang begini, ini aku Tuhan, utuslah dia. Tidak bisa. Kalau memang Tuhan bicara kepadamu, berarti engkau yang harus melakukannya. [01:12:25]
Kita memilih berintegritas walaupun lingkungan kita tidak berintegritas. Kita memilih untuk melakukan yang benar walaupun tidak dipuji orang. Kita memilih untuk melakukan sesuatu hal yang terang tanpa harus disorot.Itu perkara -perkara yang harus kita lakukan.Perkara ilahi itu seperti itu. Kita tidak mengikuti jalannya dunia, tetapi kita mengambil jalannya firman Tuhan. [01:14:37]
Landasan kita di dalam melakukan kehidupan kita sehari -hari, landasan kita dalam menjalani kehidupan kita adalah firman.Kita tidak bisa bilang begini, kalau dulu saya memakai standar manusia di luar sana, tetapi sekarang kita tidak boleh pakai itu. Yang kita pakai adalah standarnya Alkitab, kembali semua kepada firman Tuhan. Kembali semua kepada firman Tuhan. Apa kata firman? [01:15:03]
Kadangkala kita tidak perlu bersaksi siapa itu Tuhan Yesus.Tetapi melalui sikap dan tingkah laku kita, kita bersaksi lebih keras dari apa yang kita katakan.Kesaksian itu bukan semata -mata dengan kata -kata, tetapi dengan sikap perlakuan kita sehari -hari, di dalam lingkungan kita, di dalam keluarga, di dalam kantor, di dalam semua yang Tuhan ada, yang kirimkan kita. Di situ kesaksian kita bicara lebih keras daripada mulut kita. [01:16:07]
Pernah enggak Bapak Ibu Saudara ini berpikir kenapa sih saya lahir?Kenapa sih saya sekarang ada di dalam posisi saya sekarang ini? Kenapa saya ada di dalam keluarga ini? Kenapa sekarang saya ada di dalam gereja ini? Kenapa saya ada dalam kondisi saya hari ini? Pernah enggak Bapak Ibu berpikir itu? Kenapa? Ada apa sih sebenarnya? Terus kenapa Tuhan enggak panggil saya pulang?Ketika kita menghadapi sebuah persoalan saya pernah saya mau Tuhan ambil saya saya bilang Tuhan us bawa naik lah us gak kuat tapi kenapa Tuhan enggak ambil?Kadang -kadang kita bicara seperti itu Tuhan aku siap kalau dulu saya menghadapi sebuah kematian itu saya takut tapi kalau hari ini saya tidak takut kenapa? karena itulah tujuannya berjumpa dengan dia nah kenapa kok saya belum diambil Tuhan? ada apa? pernah enggak Bapak Ibu berpikir seperti itu?kenapa saya masih diberikan nafas sampai hari ini?apa sih yang Tuhan mau dari hidup saya?apa sih yang Tuhan mau saya kerjakan? [01:19:05]
Saya percaya setiap nafas yang Tuhan masih berikan ketika engkau bangun pagi Tuhan mau engkau selesaikan tugasmu sehingga pada saat kita mati meninggalkan dunia ini kita meninggal telah menyelesaikannya dengan benar selesaikan tugasmu kita hidup jangan untuk umur Bapak Ibu maksudnya apa Bu? umur itu angka kita hidup jangan untuk umur tapi kita hidup untuk menyelesaikan tugasnya Tuhan umur itu tidak menentukan apakah kamu telah menyelesaikan atau belum menyelesaikan tugas Tuhan enggak umur itu tidak menentukan kalau hari ini berapapun usiamu kalau engkau masih diberi nafas berarti masih ada tugas yang harus kau kerjakan [01:20:30]
Kita gak perlu kok punya banyak uang untuk tahu apa rencana Tuhan dalam kehidupan kita enggak siapapun kita bisa tahu apa rencana Tuhan dalam kehidupan kita gak perlu kita menjadi kaya baru tahu rencana Tuhan enggak kita gak perlu terkenal banyak followers baru bisa menjadi hidup yang berdampak enggak enggak enggak perlu itu kalau kamu mau menjadi hidup yang berdampak lakukan aja perkara yang kecil dimana engkau ada saat ini yang paling kecil itu adalah keluargamu disitu menjadi berkat di Yerusalem disitu [01:22:44]
Gereja ini adalah proses pembentukan Bapak Ibu Saudara tetapi realita kehidupan saat engkau diutus keluar dari gereja ini dan imanmu diuji di luar bukan di gereja kalau di gereja semuanya baik kalau di gereja semuanya haleluya kalau di gereja semuanya jadi terang semuanya shalom tapi di luar sana ketika engkau butuh kasih makan anakmu ketika engkau butuh bayar uang sekolah ketika engkau ditagi utang ketika engkau dalam tekanan disrempet mobilnya disitu loh kamu diutus disana di luar nah apa yang engkau dengar di gereja just do it disana lakukan di luar sana lakukan disana [01:23:41]
Kalau firman bilang Sebagai seorang anak kau harus tunduk kepada orang tua Apapun itu Karena firman tidak bilang kalau orang tuamu benar atau salah Kecuali firman bilang Hormatilah orang tuamu Titik Tugasmu, hormat Lakukan di luar Saat kamu disalah mengerti Oleh orang tua Saat kamu dituduh Untuk melakukan sesuatu Kamu tidak buat Tetap hormat Itu yang harus kau lakukan Kalau gak percuma kamu ke gereja Gak usah ke gereja [01:24:39]
Jadi gereja ini membentuk Engkau diutus di luar sana Ketika habis doa berkat itu Bahkan lagunya apa depannya itu Ya kau dipanggil Tuhan Dipanggil Untuk jadi berkat di luar sana Bapak ibu saudara Ayo sekarang Setiap pribadi kita Siapa yang belum tahu tugasnya Tanya sama Tuhan Doa Lalu kalau gak denger apa -apa bu Takukan hari -harimu Saya percaya Ada satu momen kau akan tahu Oh ini ternyata Ada Karena dia Tuhan yang berbicara Dia bukan Tuhan yang patung Gak bisa ngomong Enggak Dia bisa ngomong Percaya saya Dia bisa ngomong Dan engkau Jangan terlalu sibuk Sehingga kau tidak bisa dengar suaranya [01:25:50]
Bertobatlah kita yang selalu mengukur Segala sesuatunya dengan uang Untung rugi Bagi saya untungnya apa? Untung saya berapa? Bertobat Tidak semua diukur oleh uang Saya pun harus bertobat Dulu Dulu Saya Ya Saya bicara kepada Ada satu ketika Ada seseorang yang MOU dengan STT Anugrah MOU -nya dengan Bapak Gembala Dan setelah itu harus ada Sebuah tanda tangan kan ya Dan saya waktu itu Saya ikut karena prosesnya Finally -nya memang saya harus Eksekusi di situ Nah ketika saya datang ke sana Saya cukup kaget Karena saya tanya Berapa harga yang dikasih?Bapak Ibu tahu Gerejanya bagus sekaliIninya ada Perdam Uh bagus Saya kaget Karena harga yang diberikan itu adalah Harga yang sangat amat Murah Enggak make sense gitu Kalau enggak salah 2 juta 2 juta Tapi waktu saya datang Wih Bagus Saya bilang gini Ini enggak salah Gereja bagus begini Lebih mewah dari kita Tapi ternyata Bapak Ibu Saya salah Ketika di Ketika di Ketika di presentasikan Setelah itu Melalui powerpoint Ternyata hamba Tuhan Yang diberikan Biasiswa itu Dengan harga 2 juta Gerejanya itu Kayak kandang ayam Dan dia adanya Di Sumbawa sana Langsung saya nangis Saya bertobat Di kursi saya Saya bilang Tuhan Ampuni saya Saya orang yang dibesarkan Semua berdasarkan Kalkulator Saya ini ngitung Saya bukan Enggak ngitung Tapi ada kalanya Tuhan bawa saya Untuk kamu Jangan hitung Percaya Kasih Percaya Buat [01:28:31]
Situasi kondisimu hari ini, pergumulan persoalanmu mungkin karena engkau gak dengar apa yang Tuhan mau.Engkau lakukan apa yang engkau mau. Begitu ada persoalan, kamu datang sama Tuhan. Tuhan tolong dong selesaiin persoalan gue ini.Ya, dia Tuhan yang maha pengasih dan maha pengampu, dia akan memberikan kau jalan keluar. Tapi ingat, Tuhan mau melihat buah pertobatanmu terlebih dahulu. Pengampunan diberikan. Pertolongan, jawaban, tunggu dulu.Jangan bilang begini, ketika kau melakukan salah lalu kau datang kepada Tuhan, kau yakin kau diampuni dan desit persoalanmu selesai. Enggak, enggak.Tuhan mau kita selesaikan apa yang menjadi tugas kita dengan cara ilahi, yaitu perkara ilahi dengan cara dengarkan dia. [01:32:01]
Yakinkan dirimu, engkau ada dalam persoalan itu, Tuhan bawa.Dan yakinkan dirimu, dia juga yang akan menuntun kamu keluar dari persoalan itu. Berapa lama? Bukan urusanmu. Terserah Tuhan. Tapi pegang.Bahwa tidak akan melebih kekuatanmu.Itu yang harus kita pegang. Dan tetap melakukannya. [01:33:13]
Saya selalu bilang, Tuhan itu bisa bicara. Tuhan itu bisa ngomong sama kamu. Bisa! Karena itu firman Tuhan katakan setiap domba akan mengenal suara gembalanya. Gembala kita adalah Tuhan Yesus. [01:34:40]
Jangan pernah mikir bahwa besok itu masih ada. Makanya ada keluar lagu One Day at a Time. Tomorrow never. Tidak ada yang tahu besok itu.Ya hari ini, kalau kamu mau menyatakan kasihmu kepada pasanganmu, mau menyatakan kasihmu kepada orang tuamu, mau bertobatnya sekarang. Sekarang. Kok saya nunggu besok?Saya selalu bilang gini sama anak -anak saya. Jangan tunggu mami ada di kuburan baru kamu datang dan bawa. Berdoa di situ. Percuma saya enggak akan bisa rasakan. Kalau kamu mau bawa saya makan, bawa makan saya sekarang.Kalau kamu mau kasih saya bunga, kasih saya sekarang. Bukan kasih saya di kuburan. [01:36:14]
Jangan perlakukan dosamu itu seperti binatang kesayanganmu. Saya sayang sama Timmy. Jangan perlakukan dosa kayak gitu. Dilus -elus, ditutupin rapat -rapat, supaya enggak ada yang tahu. Bukan begitu. Tinggalkan. Kalau kamu tahu itu dosa, kamu tahu itu enggak benar, tinggalkan. Enggak usah di -intertain.Kan belum ada yang tahu. Kan belum ketahuan. Enggak bisa begitu. Tinggalkan. [01:37:38]
Jangan pernah bilang kita bisa kontrol dosa kita. Jangan pernah bilang saya bisa, saya gak terlalu jauh kok, saya masih oke dalam dosa begini. Enggak, enggak ada.Karena sesungguhnya ketika kamu bercara seperti itu, dosa sedang menyiapkanmu yang lebih besar. [01:42:38]
Jangan pernah mengambil keputusan ketika engkau tidak sanggup menanggung konsekuensinya. Konsekuensinya itu sampai kapan? Kita tidak pernah tahu loh.Apakah masyarakat bisa menerima Tiger Woods? Saya tidak bisa bilang iya. Ada yang pro, ada yang kontra. Tapi bisa balik? Bisa.Tapi di belakangnya juga tetap ada. Tragedi terjadi yang dulu itu tetap ada di dia. Makanya jangan cepat -cepat mengambil sebuah keputusan. Apalagi yang berhubungan dengan dosa. Ingat baik -baik, konsekuensinya engkau harus hidupi itu konsekuensinya. [01:46:01]
Jangan pernah berpikir bahwa kamu bisa kendalikan dosa dan atur waktumu untuk bertobat. Jangan pernah berpikir seperti itu, karena saat kamu sedang bermain -main dengan dosa, dosa sedang serius merencanakan kehancuranmu.Saat kamu main -main dengan dosa, dosa sedang serius merencanakan kehancuranmu, seperti yang kita lihat. [01:46:47]
Kalau gampang -gampangannya begini loh. Kalau kamu mau menyelesaikan tugas apa yang Tuhan sudah kasih dalam kehidupanmu, paling gampang ikut aja caranya Tuhan. Wess gitu. Yang ketiga itu ikut caranya dia. Gak usah kita buat cara kita. Ikutin caranya Tuhan. Tuhan maunya apa, ikutin. Itu caranya.Karena yang kita pikirkan itu terlalu pendek.Bedanya kita sama Tuhan itu, kita ini sok tahu Tuhan itu maha tahu. Itu loh bedanya. Sama -sama tahunya. Tuhan itu maha tahu. Kita sok tahu. [01:49:06]
Kalau kamu mau hasilnya Tuhan, kalau hasilnya Tuhan ini, sempurna. pakai caranya Tuhan.Makanya, kalau kamu lagi sakit hati, gitu ya. Kalau, Tuhan gak suruh kamu, untuk membela dirimu, ya gak usah.Biarkan Tuhan aja yang bela. Kamu kalau bela, juga paling belanya, cuma pada momen itu. Tapi kalau Tuhan yang bela, dunia akan tahu. izinkan. Ijinkan. Ijinkan Tuhan bekerja, melalui kehidupan kita. Caranya gimana? Kita melakukan, apa yang Tuhan suruh kita lakukan.Maka kita juga akan menyelesaikan tugas kita. Tapi, jangan ngotot pakai cara kita. Jangan ngotot. Mulailah, mengambil cara, yang Tuhan sudah berikan, blueprintnya kepada kita. [01:58:49]
Segala sesuatu yang Tuhan buat, adalah baik adanya.Kalau saya tidak diambil, mama saya, saya juga gak mungkin berdiri disini.Yang hari itu, saya tidak melihat itu sesuatu hal yang baik. Tetapi, ketika saya berserah, dan saya ikut, yang Tuhan mau.Dan Tuhan bawa saya ke tempat ini. [02:00:08]
Ketika engkau, melakukan salah, dan engkau sungguh -sungguh bertobat, dan Tuhan melihat pertobatanmu, apa yang engkau rindukan, Tuhan bisa berikan. Tapi ingat konsekuensinya.Sampai hari ini pun, tetap ada konsekuensinya itu, dalam hidup saya. [02:00:59]
Untuk kita menyelesaikan tugas yang dari Tuhan ada tiga poinnya apa yang pertama dengarkan Tuhan yang kedua tinggalkan dan kembali tinggalkan dosa dan yang bukan tinggalkan pasangan mulu ya tinggalkan dosa terus yang ketiga ikutin caranya Tuhan amin [02:01:54]
I'm an AI bot trained specifically on the sermon from Jul 13, 2025. Do you have any questions about it?
Add this chatbot onto your site with the embed code below
<iframe frameborder="0" src="https://pastors.ai/sermonWidget/sermon/fulfilling-gods-call-living-with-purpose-and-integrity" width="100%" height="100%" style="height:100vh;"></iframe>Copy