Finding True Purpose and Promise in Christmas

 

Summary

Inilah saat yang indah untuk merenungkan panggilan hidup kita. Banyak orang mengukur panggilan hidup dari kekayaan dan uang, tetapi Alkitab menunjukkan bahwa panggilan Tuhan tidak selalu diiringi dengan kekayaan materi. Panggilan sejati adalah di mana pun kita ditempatkan, kita dapat menjadi berkat. Setiap orang memiliki panggilan, dan meskipun kita merasa tidak layak atau tidak memiliki apa yang kita butuhkan, Tuhan akan memberkati kita. Kita harus membawa kebaikan dalam hidup kita dan tetap tenang karena kita memiliki Tuhan yang baik.

Hari ini, kita merayakan Natal dan perjamuan kudus, yang keduanya adalah bukti penggenapan janji Tuhan kepada umat manusia. Tuhan berjanji karena kasih-Nya yang besar kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal agar siapa pun yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal. Janji Tuhan ini terbukti melalui pengorbanan Yesus. Oleh karena itu, kita harus mengangkat roti dan anggur dengan bangga, karena kita memiliki Tuhan yang selalu menepati janji-Nya.

Natal adalah tentang janji Tuhan yang dimulai dengan janji dan diakhiri dengan penggenapan. Kita sebagai orang percaya yang melihat Natal terjadi, dapat yakin bahwa semua yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kita akan terpenuhi. Di bulan Desember ini, kita harus mengembalikan iman kita dan memiliki api yang baru untuk Tuhan. Banyak orang Kristen pesimis dengan janji Tuhan, tetapi kita harus percaya bahwa janji Tuhan itu ya dan amin. Natal menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah gagal menepati janji-Nya.

Kita harus belajar dari kisah Natal bahwa ada kemenangan di balik setiap ujian. Natal dimulai dengan ujian, dan kita harus mengubah sudut pandang kita tentang ujian. Ujian menunjukkan kedewasaan rohani kita. Kita harus menghadapi setiap ujian dengan baik, karena di balik setiap ujian ada berkat besar Tuhan yang menanti. Mari kita belajar dari Yusuf dan Maria yang menghadapi tiga ujian: ujian ketaatan, ujian kesepakatan, dan ujian iman. Dengan lulus dari ujian-ujian ini, kita akan melihat janji Tuhan digenapi dalam hidup kita.

Key Takeaways:

1. Panggilan Sejati: Panggilan hidup tidak diukur dari kekayaan materi, tetapi dari kemampuan kita untuk menjadi berkat di mana pun kita ditempatkan. Tuhan akan memberkati kita meskipun kita merasa tidak layak atau tidak memiliki apa yang kita butuhkan. [49:33]

2. Penggenapan Janji Tuhan: Natal dan perjamuan kudus adalah bukti penggenapan janji Tuhan kepada umat manusia. Tuhan berjanji karena kasih-Nya yang besar, dan janji itu terbukti melalui pengorbanan Yesus. [52:53]

3. Iman yang Diperbarui: Di bulan Desember ini, kita harus mengembalikan iman kita dan memiliki api yang baru untuk Tuhan. Banyak orang Kristen pesimis dengan janji Tuhan, tetapi kita harus percaya bahwa janji Tuhan itu ya dan amin. [54:49]

4. Kemenangan di Balik Ujian: Natal mengajarkan bahwa ada kemenangan di balik setiap ujian. Kita harus mengubah sudut pandang kita tentang ujian dan menghadapi setiap ujian dengan baik, karena di balik setiap ujian ada berkat besar Tuhan yang menanti. [57:09]

5. Ujian Ketaatan, Kesepakatan, dan Iman: Yusuf dan Maria menghadapi tiga ujian: ujian ketaatan, ujian kesepakatan, dan ujian iman. Dengan lulus dari ujian-ujian ini, kita akan melihat janji Tuhan digenapi dalam hidup kita. [01:01:54]

Youtube Chapters:

[00:00] - Welcome
[45:10] - Introduction to the Message
[49:33] - Understanding True Calling
[52:53] - The Fulfillment of God's Promise
[54:49] - Renewing Our Faith
[56:12] - The Reality of Human Promises
[57:09] - Victory Behind Every Test
[01:00:21] - Facing Life's Challenges
[01:01:54] - Changing Perspectives on Trials
[01:04:00] - The Test of Obedience
[01:06:17] - The Difficulty of Obedience
[01:08:01] - The Test of Agreement
[01:18:27] - The Test of Faith
[01:36:01] - The Final Test
[01:43:51] - Closing Prayer and Blessing

Study Guide

Bible Study Discussion Guide

Bible Reading:
1. Yesaya 9:1-5
2. Yosua 21:45
3. Lukas 1:31-38

---

Observation Questions:

1. Dalam Yesaya 9:1-5, bagaimana Yesaya menggambarkan pribadi yang akan datang dan apa makna dari gelar-gelar yang diberikan kepadanya?
2. Apa yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel dalam Yosua 21:45, dan bagaimana ini relevan dengan tema penggenapan janji Tuhan dalam Natal? [49:43]
3. Dalam Lukas 1:31-38, bagaimana Maria merespons berita dari malaikat Gabriel, dan apa yang hal ini tunjukkan tentang imannya? [01:05:42]

---

Interpretation Questions:

1. Mengapa Yesaya 9:1-5 dianggap sebagai permulaan dari Natal, dan bagaimana ini menguatkan keyakinan kita akan janji Tuhan? [49:43]
2. Bagaimana penggenapan janji Tuhan dalam Yosua 21:45 dapat mempengaruhi cara kita memandang janji-janji Tuhan dalam hidup kita saat ini? [52:53]
3. Apa yang dapat kita pelajari dari ketaatan Maria dalam Lukas 1:31-38, terutama ketika dihadapkan pada situasi yang sulit dan tidak terduga? [01:06:17]

---

Application Questions:

1. Bagaimana Anda dapat mengidentifikasi dan menjalani panggilan sejati Anda, terlepas dari ukuran kekayaan materi? Apakah ada langkah konkret yang dapat Anda ambil minggu ini untuk menjadi berkat di tempat Anda berada? [49:33]
2. Natal adalah pengingat akan janji Tuhan yang digenapi. Bagaimana Anda dapat memperbarui iman Anda dan mengatasi pesimisme terhadap janji Tuhan dalam hidup Anda? [54:49]
3. Apakah ada ujian dalam hidup Anda saat ini yang dapat Anda lihat sebagai kesempatan untuk pertumbuhan rohani? Bagaimana Anda dapat mengubah sudut pandang Anda tentang ujian tersebut? [57:09]
4. Yusuf dan Maria menghadapi ujian ketaatan, kesepakatan, dan iman. Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa diuji dalam hal ini? Bagaimana Anda dapat menghadapinya dengan lebih baik? [01:04:00]
5. Bagaimana Anda dapat memastikan bahwa Anda dan keluarga Anda tetap sepakat dalam menghadapi tantangan hidup? Apakah ada langkah-langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk memperkuat kesepakatan dalam keluarga Anda? [01:21:23]
6. Dalam masa penantian akan janji Tuhan, bagaimana Anda dapat menjaga iman Anda agar tetap kuat dan tidak goyah? Apakah ada kebiasaan atau praktik yang dapat Anda mulai untuk mendukung iman Anda selama masa penantian ini? [01:37:25]
7. Bagaimana Anda dapat mengaplikasikan pelajaran dari kisah Natal untuk menghadapi ujian iman dalam hidup Anda? Apakah ada tindakan spesifik yang dapat Anda lakukan untuk memperkuat iman Anda minggu ini? [01:43:22]

Devotional

Day 1: Panggilan Hidup yang Sejati
Panggilan hidup kita tidak diukur dari kekayaan materi, tetapi dari kemampuan kita untuk menjadi berkat di mana pun kita ditempatkan. Banyak orang merasa tidak layak atau tidak memiliki apa yang dibutuhkan untuk memenuhi panggilan mereka. Namun, Tuhan berjanji untuk memberkati kita dan memberikan apa yang kita perlukan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Panggilan sejati adalah tentang bagaimana kita dapat mempengaruhi orang-orang di sekitar kita dengan kebaikan dan kasih Tuhan, bukan tentang seberapa banyak harta yang kita miliki. [49:33]

"Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." (2 Korintus 9:8, ESV)

Refleksi: Pikirkan tentang satu cara spesifik di mana Anda dapat menjadi berkat bagi seseorang di lingkungan Anda hari ini. Bagaimana Anda dapat menggunakan apa yang Anda miliki, baik besar maupun kecil, untuk melayani orang lain?


Day 2: Penggenapan Janji Tuhan
Natal dan perjamuan kudus adalah bukti penggenapan janji Tuhan kepada umat manusia. Tuhan, dalam kasih-Nya yang besar, memberikan Anak-Nya yang tunggal agar siapa pun yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal. Janji ini terbukti melalui pengorbanan Yesus, dan kita diundang untuk mengangkat roti dan anggur dengan bangga, mengingat bahwa Tuhan selalu menepati janji-Nya. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan setia dan janji-Nya tidak pernah gagal. [52:53]

"Karena itu, saudara-saudara, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung." (2 Petrus 1:10, ESV)

Refleksi: Renungkan satu janji Tuhan yang Anda pegang dalam hidup Anda. Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri Anda akan kesetiaan Tuhan dalam memenuhi janji tersebut hari ini?


Day 3: Iman yang Diperbarui
Di bulan Desember ini, kita diundang untuk mengembalikan iman kita dan memiliki api yang baru untuk Tuhan. Banyak orang Kristen merasa pesimis dengan janji Tuhan, tetapi kita harus percaya bahwa janji Tuhan itu ya dan amin. Natal menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah gagal menepati janji-Nya, dan ini adalah waktu yang tepat untuk memperbarui iman kita dan mempercayai Tuhan dengan sepenuh hati. [54:49]

"Janganlah kita menjadi lelah berbuat baik, karena pada waktu yang tepat kita akan menuai, jika kita tidak menyerah." (Galatia 6:9, ESV)

Refleksi: Apa satu area dalam hidup Anda di mana Anda merasa iman Anda perlu diperbarui? Apa langkah konkret yang dapat Anda ambil hari ini untuk memperkuat iman Anda dalam area tersebut?


Day 4: Kemenangan di Balik Ujian
Natal mengajarkan bahwa ada kemenangan di balik setiap ujian. Kita harus mengubah sudut pandang kita tentang ujian dan menghadapi setiap ujian dengan baik, karena di balik setiap ujian ada berkat besar Tuhan yang menanti. Ujian menunjukkan kedewasaan rohani kita, dan dengan menghadapi ujian dengan iman, kita dapat melihat janji Tuhan digenapi dalam hidup kita. [57:09]

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3, ESV)

Refleksi: Pikirkan tentang ujian atau tantangan yang Anda hadapi saat ini. Bagaimana Anda dapat mengubah sudut pandang Anda untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk pertumbuhan rohani dan kemenangan?


Day 5: Ujian Ketaatan, Kesepakatan, dan Iman
Yusuf dan Maria menghadapi tiga ujian: ujian ketaatan, ujian kesepakatan, dan ujian iman. Dengan lulus dari ujian-ujian ini, mereka melihat janji Tuhan digenapi dalam hidup mereka. Kita juga diundang untuk menghadapi ujian-ujian ini dengan iman dan ketaatan, percaya bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya kepada kita. Dengan demikian, kita dapat mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita. [01:01:54]

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (Roma 12:1, ESV)

Refleksi: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa Tuhan memanggil Anda untuk taat, tetapi Anda ragu-ragu? Apa langkah pertama yang dapat Anda ambil hari ini untuk memulai perjalanan ketaatan tersebut?

Quotes



The Bible is filled with people Who are in the calling But they are also not rich Wealth And money is not the size of everything But the main size of the call of God is Wherever we are placed There we can be blessed Who agrees and wants to say amen While standing in front of God Am I blessed there or not? Everyone has a calling We can run as far as God wants We can run as far as God wants Whatever you are in need of Whatever you don't deserve In the end we will be blessed by God.

Tetapi di hari yang sama juga kita merayakan Merayakan perjamuan kudus pengorbanan Tuhan Saudara pengorbanan Yesus Dengan hari Natal juga memiliki Sebuah kesamaan Yaitu dua -duanya adalah bukti Dari penggenapan janji Tuhan Untuk umat manusia Dia berjanji karena begitu besar kasih Allah ke dunia ini Sehingga ia mengaruniakan Anaknya yang tunggal Supaya siapa yang percaya kepada dia Tidak akan binasa Melainkan mendapatkan kehidupan yang kekal.

Sebab itu mari kita angkat roti dan anggur kita dengan bangga Karena kita punya Tuhan yang selalu menepati setiap janjinya Dan aminkan jika saudara percaya Bukankah roti dan anggur yang atasnya Kita ucapkan syukur ini Bukankah ada persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus Dengan tubuh dan darah Yesus Dengan tubuh dan darah Yesus Jika saudara percaya Mari kita makan bersama -sama dengan iman percaya Di dalam tangan Tuhan Yesus Amin.

Kenapa Natal bicara tentang janji? Karena saya catat Natal dimulai dengan janji. Dan diakhiri dengan penggenapan dari janji itu. Sebab itu kita sebagai orang percaya yang melihat Natal terjadi. Yang melihat seorang anak telah dilahirkan untuk kita. Kita bisa yakin akan Yosua 21 ayat yang ke -45. Yosua 21 ayat yang ke -45 dikatakan demikian. Dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya apa Bapak Ibu? Dan itu doa saya buat setiap Bapak Ibu Saudara yang mengikuti ibadah ini. Dari semua yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada Saudara dan saya, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya terpenuhi.

Saya mau kembalikan iman Saudara. Saya mau Saudara sebagai jemaat kita kembali memiliki api yang baru untuk Tuhan. Kita punya iman yang kita bangkitkan. Karena hari -hari ini saya lihat banyak orang Kristen pesimis dengan janji Tuhan. Mereka tidak lagi percaya dengan janji Tuhan. Entah karena pengajaran tertentu. Entah karena pengalaman. Pengalaman hidup tertentu. Entah karena mereka punya masalah persoalan. Tetapi saya tetap seorang hamba Tuhan yang percaya. Janji Tuhan itu iya dan amin. Dan Natal menunjukkan itu buat Saudara dan saya.

Memang kalau kita lihat dan menyamakan Tuhan dengan manusia. Kita pasti kecewa. Karena saya ingin kasih tau kepada Bapak Ibu Saudara. Seringkali kita jadi tawar hati. Karena seringkali kita berharap sama janji manusia. Yang tentunya seringkali mereka gak tepatin. Tetapi saya catat di slide. Ayo bulan Natal ini Saudara jangan tawar hati. Kenapa? Karena kita belajar. Saya catat bahwa jangan pernah kita membiarkan pengalaman kita dengan manusia. Mempengaruhi iman. Iman kita kepada Tuhan.

Sebab itu ayo, bulan Desember ini, naikkan ekspektasi saudara. Imani bahwa apa yang Tuhan pernah janjikan mungkin selama ini belum digenapi. Mungkin janji untuk pemulihan keluarga. Mungkin janji untuk saudara diberikan keturunan dari Tuhan. Mungkin janji untuk saudara mengalami kesembuhan ilahi dari sakit penyakit saudara. Mungkin doa saudara buat anak -anak saudara, buat suami saudara, buat istri saudara. Doa saya bulan Desember ini. Semua janji -janji Tuhan, semua yang baik yang dijanjikan Tuhan, semuanya terpenuhi dalam hidup saudara dan saya.

Kalau saudara lulus akan setiap ujian itu. Ada kebenangan di balik setiap ujian dalam hidup kita yang percaya. Boleh katakan amin. Kasih tepuk tangan yang paling meriah. Buat. Sebab itu hari ini saya mau tutup khutbah saya. Saya mau tunjukkan kepada saudara pada kisah Natal. Bahwa ada tiga ujian yang harus dihadapi oleh Yusuf dan Maria. Tiga ujian ini kita pun hari -hari ini sedang menghadapinya. Dan mari kita belajar bersama -sama. Untuk kita bisa sebagai satu gereja, sebagai satu keluarga di dalam Tuhan. Kita lulus dari ujian ini.

Ujian ketaatan selalu dalam bentuk kita diminta melakukan sesuatu yang sulit. Contohnya adalah Maria. Maria diminta untuk hamil. Padahal dia belum bersuami. Dia masih dalam konteks tunangan dengan Yusuf. Dia masih perawan. Sulit gak? Sulit banget. Sulitnya bukan masalah hamilnya. Kalau hamilnya semua wanita harus hamil. Sulitnya adalah dia harus kasih tau orang -orang terdekat. Iya dong gak mungkin tiba -tiba perutnya besar kan. Dia harus kasih tau semua orang. Itu sulit loh.

Kalau saudara pernah kecewa kepada manusia, ingat itu hal yang biasa. Kenapa? Karena manusia meskipun mereka berjanji, mereka terbatas dengan kekuatannya. Tapi hari ini saya ingatkan kepada Saudara. Saya mau bangkitkan iman Saudara. Kita menyebut Tuhan yang tidak terbatas. Dan dia gak pernah kekurangan cara untuk menepati janjinya dalam hidup Saudara. Percaya katakan amin. Bapak, Ibu, memang manusia itu janjinya banyak mengecewakan.

Kalau kita lihat dari kacamata yang jalanin hari Natal, oh jauh daripada yang namanya sukacita. Kenapa? Karena Yusuf dan Maria pada hari Natal mereka memasuki Bethlehem tanpa uang, tanpa ruangan untuk mereka, dan harus melahirkan seorang anak bukan di kamar yang bersih. Mereka harus melahirkan di sebuah kandang dan menaruh bayi Yesus di sebuah palungan. Bagi saya itu merupakan satu ujian yang berat Bapak Ibu. Sesusah -susahnya kita dulu, saya sebut kata dulu, karena saya percaya disini gak ada yang susah dari wajah saudara kelihatan wajah orang diberkati semua.

Kalau kita lihat dari kacamata yang jalanin hari Natal, oh jauh daripada yang namanya sukacita. Kenapa? Karena Yusuf dan Maria pada hari Natal mereka memasuki Bethlehem tanpa uang, tanpa ruangan untuk mereka, dan harus melahirkan seorang anak bukan di kamar yang bersih. Mereka harus melahirkan di sebuah kandang dan menaruh bayi Yesus di sebuah palungan. Bagi saya itu merupakan satu ujian yang berat Bapak Ibu. Sesusah -susahnya kita dulu, saya sebut kata dulu, karena saya percaya disini gak ada yang susah dari wajah saudara kelihatan wajah orang diberkati semua.

[00:04:08] ( | | )

Chatbot