Faith and Trust in God Amid Suffering
Summary
### Summary
Hari ini kita belajar dari kisah Ayub, seorang yang menderita bukan karena dosa, tetapi menjadi berdosa karena penderitaannya. Ayub adalah contoh nyata bagaimana penderitaan bisa mengubah respon kita terhadap Tuhan. Ketika Ayub kehilangan harta, anak-anak, dan kesehatannya, dia mulai meragukan kebaikan Tuhan dan menuduh Tuhan tidak adil. Ayub merasa Tuhan tidak mendengarkan doanya dan ini membuatnya semakin terpuruk. Namun, Tuhan mengingatkan Ayub bahwa Dia adalah Tuhan yang adil dan berdaulat, dan tidak ada rencana-Nya yang gagal.
Kita sering kali merasa Tuhan tidak adil ketika menghadapi penderitaan, terutama ketika kita merasa tidak bersalah. Namun, penting untuk diingat bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar yang mungkin tidak kita pahami saat ini. Penderitaan bisa menjadi ujian iman yang mengajarkan kita untuk tetap percaya dan tidak berkeluh kesah. Seperti Ayub, kita harus belajar untuk tidak menuduh Tuhan jahat atau tidak adil, tetapi tetap percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik.
Ayub akhirnya menyadari kesalahannya dan bertobat. Dia mengakui bahwa dia telah berbicara tanpa pengetahuan dan bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu. Ini mengajarkan kita bahwa dalam setiap penderitaan, kita harus tetap percaya dan tidak meragukan kebaikan Tuhan. Penderitaan bisa menjadi sarana untuk kita lebih mengenal Tuhan secara pribadi dan memperkuat iman kita.
### Key Takeaways
1. Penderitaan sebagai Ujian Iman: Penderitaan sering kali menjadi ujian iman yang mengajarkan kita untuk tetap percaya kepada Tuhan meskipun kita tidak memahami rencana-Nya. Seperti Ayub, kita harus belajar untuk tidak berkeluh kesah atau menuduh Tuhan tidak adil, tetapi tetap percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik. [47:25]
2. Jangan Menuduh Tuhan Jahat: Ketika menghadapi penderitaan, kita harus berhati-hati agar tidak menuduh Tuhan jahat atau tidak adil. Ayub menjadi berdosa karena dia menuduh Tuhan kejam. Kita harus menjaga hati dan mulut kita agar tidak berdosa di hadapan Tuhan. [52:38]
3. Mengakui Ketidaktahuan Kita: Ayub akhirnya menyadari bahwa dia telah berbicara tanpa pengetahuan. Kita juga harus mengakui bahwa kita tidak selalu memahami rencana Tuhan dan bahwa tidak ada rencana-Nya yang gagal. Ini mengajarkan kita untuk tetap rendah hati dan percaya kepada Tuhan. [01:16:38]
4. Penderitaan sebagai Sarana Mengenal Tuhan: Penderitaan bisa menjadi sarana untuk kita lebih mengenal Tuhan secara pribadi. Seperti Ayub, kita harus menggunakan setiap pencobaan dan masalah sebagai kesempatan untuk lebih dekat dengan Tuhan dan memahami karakter-Nya. [01:17:16]
5. Tetap Percaya dalam Penderitaan: Dalam setiap penderitaan, kita harus tetap percaya dan tidak meragukan kebaikan Tuhan. Ayub akhirnya bertobat dan mengakui bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu. Ini mengajarkan kita untuk tetap percaya dan tidak berkeluh kesah dalam setiap situasi. [01:18:00]
### Youtube Chapters
[0:00] - Welcome
[45:39] - Mempercayai Tuhan
[46:12] - Ayub dan Penderitaan
[46:38] - Tema: Berdosa karena Menderita
[47:25] - Respon terhadap Penderitaan
[48:10] - Kehilangan Ayub
[49:01] - Kesakitan Ayub
[49:48] - Ayub Merasa Tuhan Tidak Menjawab
[50:34] - Perasaan Ditolak Tuhan
[51:09] - Ayub Menuduh Tuhan
[52:38] - Menuduh Tuhan Jahat
[53:23] - Ujian Kesehatan Ayub
[54:44] - Menuduh Tuhan Membawa Maut
[55:20] - Pengalaman Pribadi dengan Penderitaan
[56:01] - Tekanan Hidup dan Iman
[57:23] - Kesaksian Pribadi
[58:45] - Pertanyaan kepada Tuhan
[59:21] - Tabarakan dan Pertanyaan
[01:00:44] - Kesaksian Kecelakaan
[01:01:19] - Introspeksi Diri
[01:02:34] - Perasaan Ditolak dan Ditinggalkan
[01:03:03] - Pengalaman Pribadi dengan Tuhan
[01:04:16] - Menghadapi Penderitaan dengan Iman
[01:05:30] - Merenung dan Belajar dari Ayub
[01:06:08] - Ayub 23:1-3
[01:07:24] - Ujian dan Kunci Jawaban
[01:08:52] - Pengalaman Ujian
[01:10:44] - Reaksi Ayub jika Tahu Kunci Jawaban
[01:11:22] - Jalani Hari Bersama Tuhan
[01:12:25] - Tuhan Marah kepada Ayub
[01:13:15] - Ayub 40:6-14
[01:14:38] - Gambaran Kudanil dan Buaya
[01:15:51] - Ayub Bertobat
[01:16:38] - Mengakui Ketidaktahuan
[01:17:16] - Mengenal Tuhan secara Pribadi
[01:18:00] - Tetap Percaya dalam Penderitaan
[01:18:37] - Mengikuti Rencana Tuhan
[01:19:20] - Pengalaman Pribadi dengan Penerbangan
[01:20:04] - Tidak Mendahului Tuhan
Study Guide
### Bible Study Discussion Guide
#### Bible Reading
1. Ayub 30:15-31
2. Ayub 40:6-14
3. Ayub 42:1-6
#### Observation Questions
1. Apa yang Ayub rasakan ketika dia kehilangan harta, anak-anak, dan kesehatannya? (Ayub 30:15-31) [48:10]
2. Bagaimana Ayub menggambarkan perasaannya terhadap Tuhan dalam Ayub 40:6-14? [51:45]
3. Apa yang Ayub akui dalam Ayub 42:1-6 setelah Tuhan berbicara kepadanya? [01:15:51]
#### Interpretation Questions
1. Mengapa Ayub merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan doanya? Bagaimana perasaan ini mempengaruhi imannya? [50:34]
2. Apa yang bisa kita pelajari dari pengakuan Ayub bahwa dia telah berbicara tanpa pengetahuan? Bagaimana ini relevan dengan cara kita menghadapi penderitaan? [01:16:38]
3. Bagaimana penderitaan bisa menjadi sarana untuk lebih mengenal Tuhan secara pribadi, seperti yang dialami Ayub? [01:17:16]
#### Application Questions
1. Ketika menghadapi penderitaan, bagaimana kita bisa menjaga hati dan mulut kita agar tidak menuduh Tuhan jahat atau tidak adil? [52:38]
2. Apakah ada situasi dalam hidup Anda di mana Anda merasa Tuhan tidak mendengarkan doa Anda? Bagaimana Anda bisa mengubah respon Anda terhadap situasi tersebut? [50:34]
3. Bagaimana Anda bisa mengakui ketidaktahuan Anda tentang rencana Tuhan dan tetap percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik? [01:16:38]
4. Pikirkan tentang penderitaan atau ujian yang Anda alami. Bagaimana Anda bisa menggunakan pengalaman tersebut untuk lebih mengenal Tuhan secara pribadi? [01:17:16]
5. Apa langkah konkret yang bisa Anda ambil untuk tetap percaya dan tidak berkeluh kesah dalam setiap situasi yang sulit? [01:18:00]
6. Bagaimana Anda bisa mendukung orang lain yang sedang mengalami penderitaan agar mereka tidak merasa ditinggalkan oleh Tuhan? [01:02:34]
7. Apakah ada kebiasaan atau pola pikir yang perlu Anda ubah untuk lebih mempercayai Tuhan dalam setiap rencana-Nya bagi hidup Anda? [01:18:37]
Devotional
Day 1: Penderitaan sebagai Ujian Iman
Penderitaan sering kali menjadi ujian iman yang mengajarkan kita untuk tetap percaya kepada Tuhan meskipun kita tidak memahami rencana-Nya. Seperti Ayub, kita harus belajar untuk tidak berkeluh kesah atau menuduh Tuhan tidak adil, tetapi tetap percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik. Ayub kehilangan harta, anak-anak, dan kesehatannya, dan dalam penderitaannya, dia mulai meragukan kebaikan Tuhan. Namun, Tuhan mengingatkan Ayub bahwa Dia adalah Tuhan yang adil dan berdaulat, dan tidak ada rencana-Nya yang gagal. Ini mengajarkan kita bahwa dalam setiap penderitaan, kita harus tetap percaya dan tidak meragukan kebaikan Tuhan. [47:25]
1 Petrus 1:6-7 (ESV): "Dalam hal ini kamu bersukacita, meskipun sekarang untuk seketika waktu, jika perlu, kamu harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan, supaya ujian imanmu—yang lebih berharga daripada emas yang fana, yang diuji dengan api—dapat ditemukan untuk memuji, memuliakan, dan menghormati Yesus Kristus pada waktu Ia menyatakan diri-Nya."
Reflection: Pikirkan tentang situasi sulit yang sedang Anda hadapi. Bagaimana Anda bisa melihatnya sebagai ujian iman dan tetap percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar?
Day 2: Jangan Menuduh Tuhan Jahat
Ketika menghadapi penderitaan, kita harus berhati-hati agar tidak menuduh Tuhan jahat atau tidak adil. Ayub menjadi berdosa karena dia menuduh Tuhan kejam. Kita harus menjaga hati dan mulut kita agar tidak berdosa di hadapan Tuhan. Ayub merasa Tuhan tidak mendengarkan doanya dan ini membuatnya semakin terpuruk. Namun, penting untuk diingat bahwa Tuhan selalu mendengarkan kita dan memiliki rencana yang baik untuk kita, meskipun kita tidak selalu memahaminya. [52:38]
Ayub 34:10-12 (ESV): "Oleh sebab itu, hai orang-orang yang berakal budi, dengarkanlah aku: Jauhkanlah dari Allah untuk berbuat jahat, dan dari Yang Mahakuasa untuk berbuat curang. Karena Ia membalas perbuatan manusia kepada mereka, dan membuat setiap orang menemukan sesuai dengan jalannya. Sesungguhnya, Allah tidak akan berbuat jahat, dan Yang Mahakuasa tidak akan memutarbalikkan keadilan."
Reflection: Apakah ada saat-saat dalam hidup Anda ketika Anda merasa Tuhan tidak adil? Bagaimana Anda bisa mengubah perspektif Anda dan melihat kebaikan Tuhan dalam situasi tersebut?
Day 3: Mengakui Ketidaktahuan Kita
Ayub akhirnya menyadari bahwa dia telah berbicara tanpa pengetahuan. Kita juga harus mengakui bahwa kita tidak selalu memahami rencana Tuhan dan bahwa tidak ada rencana-Nya yang gagal. Ini mengajarkan kita untuk tetap rendah hati dan percaya kepada Tuhan. Ayub mengakui bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu dan bahwa dia telah berbicara tanpa pengetahuan. Ini adalah pengakuan yang penting bagi kita semua, bahwa kita tidak selalu tahu apa yang terbaik, tetapi Tuhan tahu. [01:16:38]
Yesaya 55:8-9 (ESV): "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Reflection: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa sulit untuk memahami rencana Tuhan? Bagaimana Anda bisa menyerahkan ketidaktahuan Anda kepada Tuhan dan mempercayai kebijaksanaan-Nya?
Day 4: Penderitaan sebagai Sarana Mengenal Tuhan
Penderitaan bisa menjadi sarana untuk kita lebih mengenal Tuhan secara pribadi. Seperti Ayub, kita harus menggunakan setiap pencobaan dan masalah sebagai kesempatan untuk lebih dekat dengan Tuhan dan memahami karakter-Nya. Ayub akhirnya menyadari bahwa melalui penderitaannya, dia bisa lebih mengenal Tuhan secara mendalam. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua, bahwa dalam setiap penderitaan, ada kesempatan untuk lebih dekat dengan Tuhan dan memperkuat iman kita. [01:17:16]
2 Korintus 1:8-9 (ESV): "Sebab kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang kesusahan yang menimpa kami di Asia, bahwa kami sangat tertekan, melampaui kekuatan kami, sehingga kami putus asa bahkan akan hidup kami. Tetapi kami sendiri merasa bahwa kami telah menerima hukuman mati, supaya kami tidak menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi pada Allah yang membangkitkan orang mati."
Reflection: Bagaimana Anda bisa menggunakan penderitaan atau tantangan yang Anda hadapi saat ini sebagai kesempatan untuk lebih mengenal Tuhan dan memperdalam hubungan Anda dengan-Nya?
Day 5: Tetap Percaya dalam Penderitaan
Dalam setiap penderitaan, kita harus tetap percaya dan tidak meragukan kebaikan Tuhan. Ayub akhirnya bertobat dan mengakui bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu. Ini mengajarkan kita untuk tetap percaya dan tidak berkeluh kesah dalam setiap situasi. Ayub menyadari bahwa Tuhan selalu memiliki rencana yang baik, meskipun dia tidak selalu memahaminya. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua, bahwa dalam setiap penderitaan, kita harus tetap percaya kepada Tuhan dan tidak meragukan kebaikan-Nya. [01:18:00]
Roma 5:3-5 (ESV): "Dan bukan hanya itu saja, tetapi kita juga bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan menghasilkan ketekunan; dan ketekunan menghasilkan tahan uji; dan tahan uji menghasilkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan kita, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
Reflection: Pikirkan tentang situasi sulit yang Anda alami saat ini. Bagaimana Anda bisa tetap percaya kepada Tuhan dan tidak meragukan kebaikan-Nya dalam situasi tersebut?
Quotes
1. "Kita semua pasti akan menghadapi penderitaan dalam hidup ini Dan semua kita itu punya Apa ya Pilihan untuk berespon bagaimana menghadapi setiap persoalan dalam hidup kita Dan hari ini kita akan melihat dan kita akan belajar." [47:25] (15 seconds)
2. "Sesuatu yang sangat memilukan adalah ketika kita ini menghadapi persoalan masalah Dan kita rasa berdoa Tapi Tuhan tidak menjawab Amin Saudara pernah merasakan tidak? Saudara berdoa rasanya kok Tuhan tidak menjawab doa saya Saya kok tidak merasa Tuhan itu menolong Saya tidak merasa Tuhan ngomong apa-apa Saya tidak merasa Tuhan itu melakukan sesuatu kepada saya." [50:34] (22 seconds)
3. "Adalah satu perasaan yang paling membunuh iman ketika kita merasa bahwa Tuhan tidak menghiraukan kita saudara Apalagi ketika kita sudah merasa saya ke gereja Saya tidak melakukan kesalahan Saya tidak pantas untuk dihukum Itu yang Ayub merasakan Ini dosa Ayub yang luar biasa." [51:09] (20 seconds)
4. "Dosa yang luar biasa adalah ketika kita menuduh Tuhan itu jahat Karena Tidak ada kejahatan Di dalam Tuhan Tidak ada rencana Tuhan yang jahat bagi kita Jangan sampai karena penderitaan kita ini menjadi berdosa di hadapan Tuhan." [51:45] (24 seconds)
5. "Hati-hati saudara Waktu kita berhadapan dengan yang namanya penyakit Atau sesuatu yang bersangkutan dengan diri kita Hati-hati Jaga mulut kita Jaga hati kita Supaya kita tidak menuduh Tuhan itu jahat." [54:00] (18 seconds)
6. "Jangan pernah menuduh Tuhan atau Apa ya saudara berasumsi terhadap Tuhan Dalam pengiringan kita kepada Tuhan Ya apapun pencobaan Saya pernah dulu juga menuduh Tuhan seperti itu Tapi saya cepat-cepat minta ampun." [55:20] (15 seconds)
7. "Karena banyak orang ketika menderita itu dua saudara Dia semakin dekat sama Tuhan Atau dia semakin jauh sama Tuhan Makanya kita itu kadang melihat itu kok sekarang gak ke gereja ya Itu kok sekarang gak ada pelayanan lagi." [55:20] (14 seconds)
8. "Saya dulu juga pernah merasakan seperti itu Waktu ketika itu kami sudah melayani Tuhan ya Bertubi-tubi saya pernah bersaksi Saya dirampok rumah kami dirampok saudara Itu barang hilang semua handphone hilang laptop hilang semua Aduh rasanya berat bagi saya." [56:01] (22 seconds)
9. "Seringkali kita gak perlu bertanya loh kenapa Karena Tuhan itu tidak terpahami oleh akal logikamu Nanti ketika kita kepengen tahu kita gak dapat jawabannya Lalu kita mulai berasumsi tuh Ya Tuhan tuh kayaknya begini, begini, begini." [58:45] (14 seconds)
10. "Hari ini persoalan yang engkau hadapi Engkau sudah tahu kunci jawabannya apa Jalani hari demi hari bersama Tuhan Jangan protes Jangan menggerutu Tunggu Percaya satu hal Tuhan tidak pernah gagal Dalam rencananya Bagi orang-orang Yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan." [01:11:22] (24 seconds)