Embracing Transformation Through Surrender and Faith

Devotional

Sermon Summary

Bible Study Guide

Sermon Clips

1. "Metamorfosa kupu-kupu itu revolusioner. Radikal. Perubahannya begitu drastis. Dari ulat menjadi kupu-kupu yang indah. Dari binatang yang merayap menjadi binatang yang bisa terbang. Demikian juga kehidupan orang yang disenggak-enggak kita memberikan hidup kita pada Tuhan. Terjadi pertobatan 180 derajat. Berubah. Manusia lama kita tanggalkan menjadi manusia baru. Yang semakin serupa dengan Kristus. Amen. Tadinya kita seperti ulat yang adalah hamba-hama. Atau saudara-saudara disini perusak. Dia agresor. Dia membunuh. Dia makan tanaman. Makan daun-daun. Tapi Tuhan sanggup mengubah hamba itu menjadi pembawa damai. Seperti kupu-kupu menghasilkan keturunan yang berikutnya. Kita menjadi pembawa kabar baik. Kupu-kupu itu membantu proses penyerbukan dan sebagainya. Menghasilkan keturunan yang baru. Menghasilkan tanaman-tanaman bunga-bunga yang baru lainnya. Tuhan bisa ubah hidup kita seperti itu." [40:13] (59 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


2. "Metanoia ini kata dalam bahasa Yunani artinya adalah pertobatan atau perubahan pikiran. Hal berpaling dari dosa. Metanoia ini perlu dari waktu ke waktu terjadi dalam hidup kita. Bukan hanya sekali. Tapi terus-menerus kita perlu diperbarui. Kita perlu menanggalkan cara berpikir, paradigma, kepercayaan yang lama yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kita perlu menanggalkannya, melepaskannya. Dan kita perlu menggantinya dengan kebenaran hati. Bukan hanya firman Tuhan. Kita perlu menundukkan logika, paradigma, termasuk nilai-nilai kehidupan kita sesuai dengan apa yang firman Tuhan katakan." [41:32] (39 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


3. "Kalau konsep dunia. Dunia itu mengejar berkat. Tapi menjadi orang percaya harusnya. Bukan berkat yang kita kejar. Karena ayat tadi. Amsal 10 ayat 6a berkata. Berkat itu ada di atas kepala orang benar. Kalau kita baca ayat itu. Amsal 10 ayat 6. Berkat itu ada di atas kepala orang benar. Apa yang kita kejar Bapak Ibu. Berkat yang kita kejar. Atau menjadi orang benar yang kita kejar. Menjadi orang benar bukan. Maka. Berkat itu ada di atas kepala kita. Kalau kita mengejar berkat. Kita tidak dapat. Mungkin bisa dapat. Orang dunia mengejar berkat pun bisa dapat. Tapi kalau hidupnya tidak benar. Berkat itu bisa menjadi kutuk dalam hidupnya. Tapi kalau kita mengejar yang benar. Itu menjadi orang benar. Kalau kita mengejar gaya hidup sebagai orang benar. Maka tidak usah dikejar. Berkat itu otomatis ada di kepala kita. Menyertai kita. Kemanapun kita pergi. Dan Tuhan akan membuat kita berhasil dalam apapun yang dikerjakan. Yang kita kerjakan. Selama kita hidup menjadi orang benar. Amen." [01:07:09] (70 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


4. "Mengalah akan memberikan keuntungan rohani. Yang jauh lebih berharga. Daripada keuntungan just money yang diperjuangkan. Terimalah dan berdamailah. Karena firman Tuhan berkata demikian. 1 Petrus 2 ayat 19. Sebab adalah kasih karunia. Jika seorang karena sedar akan kehendak Allah. Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tangguh. Filipi 1 ayat 29 berkata demikian. Sebab kepada kamu dikaruniakan. Bukan saja untuk percaya kepada Kristus. Melainkan juga untuk menderita untuk dia. Hal-hal beberapa poin. Yang saya mau kita ingat. Sama-sama adalah. Jangan balas kejahatan dengan kejahatan. Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Dan adalah. Sebuah kasih karunia. Ketika kita menderita. Akibat kebenaran. Mengalah akan memberikan. Keuntungan rohani yang jauh lebih berharga. Daripada keuntungan just money yang diperjuangkan." [01:15:05] (54 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


5. "Kadang-kadang. Kita sulit mengalah karena gengsi kita. Karena harga diri kita. Ego kita. Tapi dalam firman Tuhan yang kita dengar. Barusan. Yuk kita mau menyenangkan hati Tuhan. Bapak Ibu. Kalau ada di antara jemaat yang bertikai. Bukan hanya pemimpin-pemimpin. Rohanimu yang sibuk. Dan kepikiran. Dan susah. Tuhan juga sedih. Kalau lihat ada anak-anaknya yang bertikai. Betul ya. Tuhan tidak mau seperti itu. Ini. Ini bagikan kebun anggur yang berbunga. Yang sedang berbunga. Taukah anda bahwa Marsyaron ini. GMS ini. GMS ini seperti kebun anggur yang berbunga. Yang kita sedang disorot. Dan jadi berkat bagi banyak orang. Firman Tuhan bilang apa. Di Kitab Kitung Agung. Tangkaplah bagi kami rubah-rubah kecil. Yang merusak kebun anggur kami. Yang berbunga. Di tengah-tengah kebangunan rohani. Kegerakan yang ada di GMS. Ini seperti kebun anggur. Yang menghasilkan buah-buah. Yang menyenangkan dari Tuhan. Jangan biarkan ada rubah-rubah kecil. Yang merusak kebun anggur. Tuhan yang sedang berbunga ini. Amen." [01:18:26] (82 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


6. "Kalau engkau tinggal di negeri ini. Maka aku akan. Isaac taat. Saya banyak bahas itu di ibadah yang pukul 1 siang tadi. Lalu apa yang terjadi. Maka menaburlah Isaac di tanah itu. Dan dalam tahun itu juga. Ini di tengah kelaparan ya Bapak Ibu. Di tengah kekeringan. Ayat 1 nanti kita lihat. Di tengah kelaparan dan kekeringan. Isaac menabur di tanah itu. Dan tahun itu juga. Ia mendapat hasil 100 kali lipat. Itu bukan 100%. 100 kali lipat itu. Hitung sendiri. Sebab ia diberkati Tuhan. Dan orang itu atau Isaac menjadi kaya. Bahkan kian lama kian kaya. Sehingga ia menjadi sangat kaya. Wah ini ayat yang kita sukai betul ya Bapak Ibu ya. Berapa banyak dari antara anda yang alkitabnya bagian itu dikasih stabilo. Wah. Dan orang itu menjadi kaya. Bahkan kian lama kian kaya. Sehingga ia menjadi sangat kaya. Tapi Bapak Ibu lupa. Untuk bisa itu. Isaac itu kerja. Isaac menabur. Dan Isaac itu taat pada Tuhan. Dia mau taat. Untuk tinggal di negeri itu. Ya. Negeri yang tidak mudah untuk dia tinggalin." [51:46] (73 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


7. "Tuhan menyediakan sumur yang lain yang lebih baik. Dia mengalah. Dia memberikan meskipun itu tidak mudah. Tidak mudah Bapak Ibu karena tidak ada jaminan dia akan menemukan sumur lagi. Ishak mengalah bukan karena dia takut. Atau kekurangan sumber daya Bapak Ibu. Ingat. Ia punya banyak anak buah. Bahkan kalau itu kurang untuk berperang. Ia bisa pakai kekayaannya untuk bayar tentara sewaan dari negara lain. Dari bangsa lain. Ingat. Abimelek itu takut karena apa? Firman Tuhan mencatat. Ishak itu telah menjadi jauh lebih berkuasa daripada kami. Abimelek berkata demikian. Ia menjadi jauh lebih berkuasa daripada kami. Kalau mau perang. Ya Ishak mungkin menang. Karena Abimelek pun mengakui. Ishak ini jauh lebih berkuasa daripada kami. Karena apa? Tadi ayatnya. Ia menjadi kaya. Kian lama kian kaya. Sangat kaya. Dia punya banyak ternak. Dia punya banyak anak buah. Dia punya kekuasaan si Ishak ini. Tapi kenapa kalau Ishak memilih mengalah? Bukan karena dia tidak mampu melawan. Secara manusia dia punya kemampuan. Dia punya sumber daya. Dia punya orang-orang. Dia punya kekayaan untuk bayar orang. Tentara sewaan. Dia punya. Tapi kenapa dia tidak melakukannya? Ishak lebih memilih untuk mengalah. Dan Tuhan suka sikap hati si Ishak ini. Tuhan tidak tahan melihat yang Ishak. Sikap Ishak yang Ishak tunjukkan." [01:01:28] (90 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


8. "Berkat itu mengikuti kepalanya Ishak. Apa yang dilakukan Ishak dan anak buahnya itu diberkati Tuhan. Ya. Rehoboth tadi ekspansi bisnis ke Beersheba. Dan sumur yang kedua Beersheba itu. Karena berkat itu ada di atas kepala orang benar. Amsal 10 ayat 6a berkata apa Bapak Ibu? Berkat ada di atas kepala orang benar. Kalau bulan Januari ini adalah. Tema bulanannya. Perubahan. Pergeseran pikiran duniawi. Kepada kerajaan Allah. Kalau pikiran dunia berkata. Kalau engkau dirugikan. Serang gitu ya. Kalau engkau diperlakukan tidak adil. Balas lebih. Lebih jahat gitu ya. Karena nanti engkau. Nanti orang akan memperlakukanmu dengan semena-mena. Itu pola pikir dunia. Tapi cara Tuhan berbeda. Namun nanti saya akan jelaskan lebih lanjut. Maksudnya apa. Dan kalau pola pikir dunia berkata bahwa. Berkat itu tergantung dimana. Tanah. Dimana apa yang kita usahakan. Atau apa. Tapi firman Tuhan menceritakan bahwa. Berkat itu ada di atas kepala orang benar." [01:06:30] (84 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


9. "Jangan balas kejahatan dengan kejahatan. Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Dan adalah. Sebuah kasih karunia. Ketika kita menderita. Akibat kebenaran. Mengalah akan memberikan. Keuntungan rohani yang jauh lebih berharga. Daripada keuntungan just money yang diperjuangkan. Ishak. Menyeladani apa yang. Abraham lakukan. Ketika Abraham mendahulukan Lot. Ketika Abraham mengalah berkali-kali. Itu memberikan pemeriksaan iman. Yang sangat berharga. Buat ishak anaknya. Tapi di sisi yang lain. Ibu saudara saudari ini. Adalah orang yang percaya yang tahu kebenaran. Tapi tidak ada mendengar firman Tuhan ini sekarang. Ada di sisi yang. Mungkin sedang merugikan. Orang lain. Jangan kemplang uang orang lain. Intikat baiklah. Selesaikan persoalan atau hutang. Rendah hati bilang baik-baik. Sorry aku belum bisa. Boleh gak kalau aku cicil. Sekian berbulan. Jangan pura-pura lupa. Soalnya kesel gitu ya. Orang yang berpiutang kan kesel gitu ya. Anda. Wallace aja gitu rasanya. Itu juga. Jangan kalau anda ada di sisi yang satunya. Ayo usahakan perdamaian. Ya. Yuk. Kita mau sama-sama. Mengembangkan. menghargai hadir dengan yang lain. Tapi kalau memang ada situasi. Dimana kita harus mengalah. Kalau itu bukan hal yang. Mengganggu hidupmu sampai. Mengganggu apa ya. Yang tadi saya bilang. Tuhan. Tidak tertidur. Tuhan akan bela. Ketika kita berusaha untuk hidup benar. Di hadapan Tuhan." [01:16:08] (115 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


10. "Kalau engkau tinggal di negeri ini. Maka aku akan. Isaac taat. Saya banyak bahas itu di ibadah yang pukul 1 siang tadi. Lalu apa yang terjadi. Maka menaburlah Isaac di tanah itu. Dan dalam tahun itu juga. Ini di tengah kelaparan ya Bapak Ibu. Di tengah kekeringan. Ayat 1 nanti kita lihat. Di tengah kelaparan dan kekeringan. Isaac menabur di tanah itu. Dan tahun itu juga. Ia mendapat hasil 100 kali lipat. Itu bukan 100%. 100 kali lipat itu. Hitung sendiri. Sebab ia diberkati Tuhan. Dan orang itu atau Isaac menjadi kaya. Bahkan kian lama kian kaya. Sehingga ia menjadi sangat kaya. Wah ini ayat yang kita sukai betul ya Bapak Ibu ya. Berapa banyak dari antara anda yang alkitabnya bagian itu dikasih stabilo. Wah. Dan orang itu menjadi kaya. Bahkan kian lama kian kaya. Sehingga ia menjadi sangat kaya. Tapi Bapak Ibu lupa. Untuk bisa itu. Isaac itu kerja. Isaac menabur. Dan Isaac itu taat pada Tuhan. Dia mau taat. Untuk tinggal di negeri itu. Ya. Negeri yang tidak mudah untuk dia tinggalin." [51:46] (73 seconds) (Download raw clip | Download cropped clip)
Download vertical captioned clip


Ask a question about this sermon