### Summary
Hari ini kita memulai seri firman Tuhan yang baru di bulan Agustus, yang saya percaya adalah remah dari Tuhan untuk gereja ini. Tema kita adalah "Prime Time," yang berbicara tentang momen terbaik dalam hidup kita. Saya ingin mengajak saudara untuk membuka hati dan menangkap remah ini, karena ketika hati kita terbuka, kita akan lebih siap menerima apa yang Tuhan sampaikan.
Kita belajar dari Pengkhotbah 3:1 bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya. Dalam hidup ini, setiap orang memiliki musimnya masing-masing. Seperti ulat yang harus melalui fase menjadi kepompong sebelum berubah menjadi kupu-kupu, kita juga harus melalui berbagai musim dalam hidup kita. Meskipun ada masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan, semuanya itu diperlukan untuk transformasi kita.
Saya juga mengingatkan tentang sejarah bangsa Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945. Selama 350 tahun, bangsa kita berada di bawah penjajahan, tetapi dalam waktu yang sangat singkat, kesempatan untuk merdeka datang dan para pejuang kita memanfaatkannya. Ini mengajarkan kita untuk selalu siap dan peka terhadap kesempatan yang Tuhan berikan.
Yesus menangis atas Yerusalem karena mereka tidak mengetahui saat Allah melawat mereka (Lukas 19:41-44). Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami waktu dan musim dalam hidup kita. Kita harus seperti Bani Isakhar yang memiliki pengertian tentang waktu dan tahu apa yang harus dilakukan (1 Tawarikh 12:32).
Dalam perjalanan hidup kita, ada saat-saat pintu tertutup dan ada saat-saat pintu terbuka lebar. Rasul Paulus mengalami kedua hal ini. Ketika pintu tertutup, dia tidak menyerah tetapi terus berdoa dan berjuang. Ketika pintu terbuka, dia memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya meskipun ada banyak tantangan.
Saya berdoa agar kita semua diberikan hikmat untuk melihat dan memahami waktu dan musim dalam hidup kita, sehingga kita bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang Tuhan berikan. Mari kita berani berkata, "This is my season, this is my prime time."
###
Key Takeaways
- 1. kupu, setiap musim dalam hidup kita memiliki tujuan dan peran penting dalam transformasi kita. Jangan meremehkan masa-masa sulit karena itu adalah bagian dari proses yang Tuhan gunakan untuk membentuk kita. [05:45]
2. Peka Terhadap Kesempatan: Sejarah kemerdekaan Indonesia mengajarkan kita untuk selalu siap dan peka terhadap kesempatan yang Tuhan berikan. Dalam waktu yang sangat singkat, bangsa kita merdeka karena para pejuang memanfaatkan momen yang ada. Kita juga harus siap untuk bertindak ketika kesempatan datang.
3. Mengerti Waktu dan Musim: Yesus menangis atas Yerusalem karena mereka tidak mengetahui saat Allah melawat mereka. Kita harus seperti Bani Isakhar yang memiliki pengertian tentang waktu dan tahu apa yang harus dilakukan. Ini sangat penting agar kita tidak melewatkan momen-momen penting dalam hidup kita.
4. Berdoa dan Berjuang Ketika Pintu Tertutup: Rasul Paulus mengajarkan kita untuk tidak menyerah ketika pintu tertutup. Dia terus berdoa dan berjuang. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap musim, kita harus tetap aktif dan tidak pasif, terus mencari Tuhan dan berdoa agar pintu terbuka.
5. Favor dan Perkenanan Tuhan: Ketika waktu yang tepat datang, favor Tuhan akan dicurahkan. Favor ini bisa mendatangkan pengecualian, memperluas wilayah kita, dan membuat kita disukai oleh orang lain. Favor Tuhan adalah sesuatu yang luar biasa dan kita harus belajar untuk mengandalkannya dalam hidup kita.
### [05:45]
Youtube Chapters