Diberi untuk Memberi: Menjadi Berkat bagi Sesama
Summary
Dalam kesempatan ini, kita merenungkan tema "Diberi untuk memberi, diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain." Kita diingatkan bahwa keselamatan yang kita terima adalah karunia dari Tuhan, bukan hasil usaha kita sendiri. Tuhan menciptakan alam semesta dengan tujuan memberi, dan kita sebagai ciptaan-Nya juga dipanggil untuk menjadi berkat bagi sesama. Dalam Matius 5:7, Yesus mengajarkan bahwa orang yang murah hati akan beroleh kemurahan. Memberi bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan, pengetahuan, dan waktu.
Kebahagiaan sejati ditemukan dalam memberi. Penelitian menunjukkan bahwa negara-negara yang paling bahagia adalah yang dermawan. Memberi juga berhubungan dengan kesehatan. Amsal 17:22 menyatakan bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur. Kedermawanan dapat memperpanjang umur dan meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, memberi juga membawa berkat lebih banyak. Prinsip menabur dan menuai dalam 2 Korintus 9:6 mengajarkan bahwa semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita menerima.
Kita juga diingatkan bahwa kemurahan hati akan mendapatkan balasan dari Tuhan. Amsal 19:17 menyebutkan bahwa menaruh belas kasihan kepada orang lemah adalah seperti memiutangi Tuhan, dan Dia akan membalasnya. Memberi kepada orang lain adalah seperti memberi kepada Tuhan sendiri, sebagaimana dinyatakan dalam Matius 25:35-36. Yang terbaik yang bisa kita berikan adalah kabar keselamatan melalui Yesus Kristus. Yohanes 3:16 menegaskan bahwa Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal agar setiap orang yang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebagai orang Kristen, kita adalah perwakilan Kristus di dunia ini. Kita dipanggil untuk berbagi kabar baik dan menjadi berkat bagi orang lain. Baptisan adalah bukti yang terlihat dari iman kita, tetapi kemurahan hati adalah bukti yang dirasakan oleh orang lain. Mari kita terus berbagi dan memberitakan Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup.
Key Takeaways:
1. Keselamatan sebagai Karunia: Keselamatan adalah pemberian dari Tuhan, bukan hasil usaha kita. Ini mengingatkan kita untuk hidup dengan rasa syukur dan kerendahan hati, menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan. [02:03]
2. Kebahagiaan dalam Memberi: Memberi membawa kebahagiaan yang lebih besar daripada menerima. Negara-negara yang dermawan cenderung lebih bahagia, menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam berbagi dengan orang lain. [08:13]
3. Kesehatan dan Kedermawanan: Hati yang gembira adalah obat yang manjur, dan kedermawanan berhubungan erat dengan kesehatan dan umur panjang. Memberi tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. [12:49]
4. Prinsip Menabur dan Menuai: Semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita menerima. Prinsip ini mengajarkan bahwa kebaikan yang kita tabur akan kembali kepada kita dalam bentuk berkat yang melimpah. [17:52]
5. Memberi kepada Tuhan: Memberi kepada orang yang membutuhkan adalah seperti memberi kepada Tuhan. Tuhan berjanji untuk membalas setiap perbuatan baik yang kita lakukan kepada sesama. [22:11]
Youtube Chapters:
[0:00] - Welcome
[02:03] - Pemberian Tuhan dalam Alam
[04:12] - Tujuan Penciptaan Manusia
[06:54] - Kebahagiaan dalam Memberi
[08:13] - Indikator Kebahagiaan Negara
[11:30] - Kesehatan dan Kedermawanan
[12:49] - Emosi Positif dan Kesehatan
[14:18] - Risiko Emosi Negatif
[15:52] - Prinsip Menabur dan Menuai
[17:52] - Kebaikan yang Kembali
[20:04] - Kemurahan dari Tuhan
[22:11] - Memberi kepada Tuhan
[23:46] - Perbuatan Baik kepada Sesama
[26:39] - Kabar Keselamatan
[28:44] - Yesus sebagai Jalan dan Kebenaran
[30:48] - Mengenal Yesus dalam Injil Yohanes
[32:31] - Tujuan Penulisan Injil Yohanes
[34:16] - Pengenalan akan Kristus
[35:38] - Panggilan untuk Memberitakan Injil
[37:19] - Kemurahan Hati sebagai Bukti Iman
[38:35] - Menjadi Berkat bagi Sesama
Study Guide
Bible Study Discussion Guide
Bible Reading:
1. Efesus 2:8
2. Matius 5:7
3. Yohanes 3:16
---
Observation Questions:
1. Dalam Efesus 2:8, apa yang dikatakan tentang asal keselamatan kita? Bagaimana ini menekankan bahwa keselamatan adalah karunia dari Tuhan? [02:03]
2. Menurut Matius 5:7, apa yang dijanjikan kepada orang yang murah hati? Bagaimana ini berkaitan dengan tema kemurahan hati dalam khotbah? [20:04]
3. Dalam Yohanes 3:16, apa yang diberikan Allah kepada dunia, dan apa tujuan dari pemberian ini? [26:39]
4. Berdasarkan khotbah, bagaimana hubungan antara memberi dan kebahagiaan? Apa contoh yang diberikan tentang negara-negara yang dermawan? [08:13]
---
Interpretation Questions:
1. Mengapa keselamatan dianggap sebagai karunia dan bukan hasil usaha kita sendiri menurut Efesus 2:8? Bagaimana ini mempengaruhi cara kita memandang hidup kita sehari-hari? [02:03]
2. Bagaimana prinsip menabur dan menuai dalam 2 Korintus 9:6 diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Apa implikasinya bagi tindakan kita terhadap orang lain? [15:52]
3. Apa makna dari memberi kepada orang yang membutuhkan sebagai memberi kepada Tuhan, seperti yang disebutkan dalam Amsal 19:17? Bagaimana ini mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain? [22:11]
4. Bagaimana Yohanes 3:16 menggambarkan kasih Allah, dan bagaimana ini memotivasi kita untuk berbagi kabar baik dengan orang lain? [26:39]
---
Application Questions:
1. Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri sendiri bahwa keselamatan adalah karunia dari Tuhan dan bukan hasil usaha Anda sendiri? Apakah ada cara khusus yang dapat Anda lakukan untuk hidup dengan lebih bersyukur dan rendah hati? [02:03]
2. Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa sulit untuk memberi? Bagaimana Anda dapat mulai berbagi lebih banyak, baik dalam bentuk materi, waktu, atau pengetahuan? [06:54]
3. Pikirkan tentang seseorang dalam hidup Anda yang mungkin membutuhkan kemurahan hati Anda. Apa langkah konkret yang dapat Anda ambil minggu ini untuk menunjukkan kemurahan hati kepada mereka? [20:04]
4. Bagaimana Anda dapat mengintegrasikan prinsip menabur dan menuai dalam kehidupan sehari-hari Anda? Apakah ada tindakan kebaikan yang dapat Anda lakukan secara konsisten? [15:52]
5. Apakah ada cara khusus yang dapat Anda lakukan untuk berbagi kabar keselamatan melalui Yesus Kristus dengan orang lain? Siapa yang bisa Anda ajak bicara minggu ini tentang iman Anda? [26:39]
6. Bagaimana Anda dapat memastikan bahwa tindakan kemurahan hati Anda benar-benar dirasakan oleh orang lain sebagai bukti iman Anda? Apakah ada perubahan yang perlu Anda lakukan dalam cara Anda berinteraksi dengan orang lain? [37:19]
7. Apakah ada kebiasaan atau pola pikir yang perlu Anda ubah untuk menjadi lebih dermawan dan murah hati? Bagaimana Anda dapat mulai membuat perubahan tersebut minggu ini? [38:35]
Devotional
I'm ready to provide the 5-day devotional based on the steps outlined. Here it is:
---
Day 1: Keselamatan sebagai Anugerah Ilahi
Keselamatan yang kita terima adalah karunia dari Tuhan, bukan hasil usaha kita sendiri. Ini mengingatkan kita untuk hidup dengan rasa syukur dan kerendahan hati, menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam pemikiran bahwa kita harus berjuang untuk mendapatkan segala sesuatu. Namun, keselamatan adalah pemberian yang tidak bisa kita peroleh dengan usaha kita sendiri. Ini adalah panggilan untuk mengakui ketergantungan kita pada Tuhan dan untuk hidup dengan rasa syukur yang mendalam. [02:03]
"Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; dan itu bukan hasil usahamu: itu adalah pemberian Allah, bukan hasil pekerjaan, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9, ESV)
Refleksi: Dalam aspek mana dalam hidup Anda Anda merasa terlalu bergantung pada usaha sendiri daripada mengandalkan anugerah Tuhan? Bagaimana Anda bisa lebih bersandar pada kasih karunia-Nya hari ini?
Day 2: Kebahagiaan Sejati dalam Memberi
Memberi membawa kebahagiaan yang lebih besar daripada menerima. Negara-negara yang dermawan cenderung lebih bahagia, menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam berbagi dengan orang lain. Memberi bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan, pengetahuan, dan waktu. Ketika kita memberi, kita menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan orang lain dan mengalami sukacita yang datang dari melihat dampak positif dari tindakan kita. [08:13]
"Berilah, dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang, dan yang melimpah-limpah akan dicurahkan ke dalam pangkuanmu. Sebab dengan takaran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38, ESV)
Refleksi: Pikirkan tentang satu cara spesifik Anda dapat memberi kepada seseorang hari ini, baik itu waktu, perhatian, atau sumber daya. Bagaimana Anda dapat melakukannya dengan sukacita dan tanpa mengharapkan imbalan?
Day 3: Kesehatan dan Kedermawanan
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, dan kedermawanan berhubungan erat dengan kesehatan dan umur panjang. Memberi tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang murah hati cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik dan umur yang lebih panjang. Ini adalah pengingat bahwa tindakan memberi tidak hanya mengubah hidup orang lain tetapi juga meningkatkan kesejahteraan kita sendiri. [12:49]
"Orang yang murah hati akan diberi kelimpahan, dan siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:25, ESV)
Refleksi: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa terjebak atau tidak sehat? Bagaimana Anda bisa menggunakan kedermawanan sebagai cara untuk membawa penyembuhan dan sukacita ke dalam hidup Anda dan orang lain?
Day 4: Prinsip Menabur dan Menuai
Semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita menerima. Prinsip ini mengajarkan bahwa kebaikan yang kita tabur akan kembali kepada kita dalam bentuk berkat yang melimpah. Ini adalah hukum rohani yang mengingatkan kita bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi, dan bahwa kemurahan hati kita akan membawa kembali berkat yang lebih besar. Ketika kita menabur kebaikan, kita menuai kebaikan, dan ini menciptakan siklus positif dalam hidup kita dan komunitas kita. [17:52]
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena pada waktu yang ditentukan kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." (Galatia 6:9, ESV)
Refleksi: Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda merasa enggan untuk memberi atau berbuat baik? Bagaimana Anda bisa mengatasi rasa takut atau keraguan ini dan mulai menabur kebaikan dengan lebih berani?
Day 5: Memberi kepada Tuhan
Memberi kepada orang yang membutuhkan adalah seperti memberi kepada Tuhan. Tuhan berjanji untuk membalas setiap perbuatan baik yang kita lakukan kepada sesama. Ketika kita memberi kepada orang lain, kita sebenarnya memberi kepada Tuhan, dan ini adalah tindakan ibadah yang sejati. Ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan memiliki makna yang lebih dalam dan bahwa Tuhan melihat dan menghargai setiap upaya kita untuk membantu orang lain. [22:11]
"Siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu." (Amsal 19:17, ESV)
Refleksi: Pikirkan tentang seseorang di sekitar Anda yang membutuhkan bantuan. Bagaimana Anda bisa menjadi tangan dan kaki Tuhan bagi mereka hari ini, dan bagaimana Anda bisa melakukannya dengan hati yang tulus dan penuh kasih?
---
Quotes
1) "Ketika Tuhan menciptakan segala sesuatu untuk maksud memberi kepada yang lain, maka ketika Tuhan menciptakan saudara, ketika Tuhan menciptakan saya, maka kita yakin bahwa Tuhan juga bermaksud agar supaya kita menjadi berkat bagi orang lain. Melalui pemberian yang kita miliki kepada saudara -saudara sekalian, kepada orang lain di sekitar kita. Matius, pasal yang kelima, ayat yang ketujuh. Ketika Tuhan Yesus berkhotbah, memberikan pelajaran kepada kita, maka dalam khotbah -khotbahnya disebutkan, berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka, akan beroleh kemurahan." [04:12] (58 seconds)
2) "Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima. Adalah lebih berkat memberi daripada menerima. Lantas kemudian ada seorang penulis, menulis sebuah kutipan, sebagai berikut, Mereka yang paling berbahagia adalah mereka yang berbuat paling banyak kepada orang lain. Jadi saya sekalian, suka cita dan kebahagiaan adalah bila mana kita berbagi kepada orang lain. Berbagi kebaikan kepada orang lain." [06:54] (51 seconds)
3) "Negara yang paling bahagia di dunia adalah negara yang dermawan. Negara yang suka memberikan bantuan atau negara yang suka memberi. Saudara sekalian yang kekasih dalam Yesus Kristus, tulisan daripada hamba Tuhan, Ellen White, dari Review and Herald, Juni 2025, 1908. Disebutkan, semakin seseorang itu tidak egois, tidak mementingkan diri, semakin bahagia dia. Karena dia memenuhi tujuan Tuhan bagi hidupnya. Nah, itulah yang pertama. Memberi erat hubungannya dengan kebahagiaan. Semakin banyak memberi, semakin hidupnya. Hidup kita berbahagia." [11:30] (69 seconds)
4) "Hati yang gembira erat hubungannya dengan kesehatan kita. Kalau kita sehat itu artinya bahwa hati yang gembira itu akan erat hubungannya dengan umur yang panjang. Seorang menuliskan, Salvatore, dia katakan, Joy multiplies when it is shared among friends. Kegembiraan itu akan berlipat -lipat ganda ketika itu diberikan, dibagikan kepada teman -teman kita. Kepada sahabat -sahabat kita. Kepada... Kepada keluarga kita dan kepada orang lain." [12:49] (51 seconds)
5) "Mereka yang dermawan adalah mereka yang akan menerima lebih banyak berkat di dalam kehidupannya. Ini ada satu firman Tuhan dalam 2 Korintus, pasal yang ke -9, ayat yang ke -6, firman Tuhan menyebutkan. Camkanlah ini, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit. Dan orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit. Dan orang yang menabur banyak, akan menuai. banyak juga. Jadi, saya sekalian, kalau kita mau bercocok tanam, setiap kali kita menabur, ini berlaku prinsip ini. Semakin kita menabur banyak, menanam lebih banyak yang kita tanam, maka akan lebih banyak yang kita akan tuai hasilnya." [15:52] (53 seconds)
6) "Tidak ada tidak ada seorang pun yang menjadi miskin oleh karena memberi. Terus kalian Saudara -saudara dan saya tidak akan dirugikan, tidak akan menjadi miskin kalau kita suka memberi kepada orang lain. Memberi apa yang kita miliki, waktu kita, kebaikan kita, pengetahuan kita, apapun yang kita miliki untuk manfaat, untuk sukacita, pertolongan bagi orang lain." [17:52] (37 seconds)
7) "Kitab Amsal juga menyebutkan satu ayat yang sangat inspiratif. Satu ayat yang sangat membuat kita menjadi terheran -heran untuk kebaikan Tuhan yang luar biasa. Ini adalah keterus terangan Tuhan ketika mengilhami penulisnya Salomo menulis Amsal 19 ayat 17. Dikatakan siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah memiutangi Tuhan yang akan membalas perbuatannya itu. Ini halus. Saudara sekalian, ayat ini adalah satu ayat yang ketika pertama kali saya membaca, saya merenungkannya, saya membayangkannya." [22:11] (58 seconds)
8) "Perbuatan baik kepada orang -orang yang membutuhkan pertolongan. Mungkin orang itu ada sekaligus. Yang membutuhkan makanan, yang membutuhkan minuman, yang membutuhkan selimut untuk tidur agar supaya tidak kedinginan, dan sebagainya, dan sebagainya. Tanpa kita sadari. Saudara sekalian, perbuatan -perbuatan itu dihitung oleh Tuhan sebagai perbuatan yang kita lakukan kepada Tuhan. Tuhan menyebutnya, ketika aku lapar, kamu memberi makan. Ketika aku haus, kamu memberi aku minum." [23:46] (46 seconds)
9) "Saudara sekalian, salah satu yang paling besar yang Tuhan telah berikan kepada kita adalah kabar keselamatan. Adalah keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus ketika Ia datang untuk menjadi juru selamat bagi saudara dan juga bagi saya. Firman Tuhan menuliskan dalam Yohanes pasal 3 ayat 16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini. Sehingga Ia telah mengaruniakan anaknya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya, setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal." [26:39] (55 seconds)
10) "Saudara sekalian, keberadaan saudara dan saya sebagai orang -orang Kristen. Di dunia ini adalah sebagai perwakilan dari Kristus untuk keselamatan bagi orang lain. Tidak ada pertumbuhan ketika kita memiliki hidup yang dipusatkan pada diri. Ada sebuah kutipan yang ditulis oleh yang tidak disebut namanya. Dikatakan begini, bukti yang bisa dilihat orang lain dari seorang yang telah menerima Kristus adalah baptisan. Tetapi bukti yang bisa dirasakan orang lain dari seorang di mana Kristus tinggal di dalam hatinya adalah kemurahan hati." [37:19] (59 seconds)